JOMBANG – Memasuki tahun pelajaran baru setiap peserta didik pasti juga turut menampilkan sesuatu yang baru. Gejala sosial ini sudah berlangsung lama dan turun menurun. Baik baju seragam hingga segenap perlengkapan sekolah lainnya.

Menurt Psikolog yang telah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan di Jombang, Supirman Kuswinarno, S.Psi, Psi. tak menampik bahwa perilaku yang mahfum di tengah masyararakat dalam sebuah penelitian akan meningkatkan kepercayaan diri anak. Namun dengan gaya hidup seperti itu membutuhkan keadaan finansial yang baik. Oleh karenanya, perlu ada perubahan pandangan supaya tak berkelanjutan menjadi budaya hendonisme yang dengan sendirinya terpatri di dalam diri peserta didik.

Ketika mementum tahun pelajaran baru terdapat kenaikan penjualan hingga 70%. Tetapi sejak Covid-19 menyerang dan pembelajaran beralih daring terdapat penurunan signifikan.

“Saya melihat sebenarnya di zaman modern ini belajar membutuhkan kenyamanan. Itu pun tak harus diawali dengan sesuatu yang mesti baru. Sebab dalam melahirkan hasil yang gemilang tak ada ceritanya acuannya pada perangkat pembelajaran peserta didik yang gress. Melainkan justru metode pembelajaran dan buku penunjang yang memberikan arahan tepat,” terang Supirman Kuswinarno.

Baca Juga: Mol Bonggol Pisang Batasi Penggunaan Pestisida dan Pupuk Kimia

Supirman Kuswinarno menambahkan, memang sudah lumrah adanya keinginan tersebut pada diri peserta didik. Hal itu pun akan memberikan dampak perkembangan mental peserta didik. Jika tak mampu menyikapi dengan baik dan bijaksana, lengkap tidak memiliki jiwa belajar yang tangguh maka akan menghadirkan malapetaka dalam waktu dekat atau lambat. Untuk itu orangtua harus mampu menakar dengan baik, kebutuhan buah hatinya agar tak sampai membuatnya terlena dan lupa akan esensi pembelajaran tersebut.



Sementara itu penuturan manajer toko peralatan sekolah yang sedang populer di Jombang, Lantikya, Wina Nila Sari, mengatakan bahwa ketika mementum tahun pelajaran baru terdapat kenaikan penjualan hingga 70%. Tetapi sejak Covid-19 menyerang dan pembelajaran beralih daring terdapat penurunan signifikan.

Namun perempuan berhijab ini melihat adanya kebiasaan baru yang muncul di masyarakat dari berbelanja kebutuhan sekolah belakangan ini. Tak hanya berlangsung pada tahun pelajaran baru saja yang marak, sebaliknya di hari biasa pun cukup banyak yang membeli keperluan sekolah.



Wina Nila Sari mengakui, “Biasanya ibu dan anaknya yang membeli. Bisanya membeli buku tulis, bulpoin, pensil yang kerap kali digunakan dalam pembelajaran. Sementara untuk barang yang tak habis pakai terbilang stabil. Semacam tas, tepak pensil, maupun penggaris.”

Reporter/Foto: Rabitha Maha Sukma

Lebih baru Lebih lama