Abdul Rochim, S.Pd., M.MPd. saat lakukan kunjungan jelang ujian sekolah. (ist)


JOMBANG – Beberapa bulan berjalan Pendidikan Tatap Muka (PTM) tak dapat luput dari evaluasi pelakasanannya. Apalagi ketika berita ini di tulis (22/6) angka penularan Covid-19 masih cukup sangat masif di Jombang. Walaupun itu bukanlah dari klaster pendidikan.

Diungkapkan oleh Koordinator Pengawas SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Abdul Rochim, S.Pd., M.MPd. menyayangkan bahwa masih banyak dijumpai sejumlah sekolah yang abai dalam penekanan Protokol Kesehatan (Prokes) dalam memutus matarantai penyebaran Covid-19. Dari membiasakan dengan mengecek suhu tubuh peserta didik, hingga meminta untuk mencuci tangannya.

“Pastinya nanti akan kami sampaikan kepada kepala sekolah bersangkutan serta Kepala Disdikbud Kabupaten Jombang agar ditemukan solusi yang mencerahkan supaya tidak terulang. Memproteksi diri bukan saja penting untuk peserta didik, tetapi juga jawatan lain yang terkait dalam aktivitas pendidikan di sekolah,” terang Abdul Rochim.

Di dalam praktiknya kala melakukan pemetaan PTM di sekolah boleh menggunakan indikator kemauan dan kemampuan. Sebab dua indikator ini menjadi pijakan dalam melihat keberhasilan PTM secara terbatas ini.

Kemudian minimnya petugas yang menyambut kedatangan peserta didik, rata-rata hanya dua orang saja, tambah lelaki yang pernah menjabat sebagai Kepala SMP Negeri 1 Sumobito ini. Sementara peserta didiknya bisa mencapai ratusan dalam setiap sesinya, jelas hal ini akan mengakibatkan penumpukan. Belum lagi masa transisi berganti sif, jika tidak terurai dengan baik dan mengandalkan satu pintu gerbang utama akan sangat membahayakan.

Abdul Rochim menegaskan, “Belum lagi penumpukan para pengantar dan kedapatan sebagian peserta didik masih membeli jajanan di pinggir jalan hingga menyebabkan antrean. Kondisi semacam itu sudah semestinya harus dicarikan jalan keluar yang bijaksana.”

Baca Juga: TK IT Robbani Ploso Pembelajaran Daring Berhasil 75%

Selain mengevaluasi pelaksanaan dari sisi ekternal, pengawas pendidik SMP Disdikbud Kabupaten Jombang turut memantu pelaksanaksanaan kegiatan belajar mengajar. Mulai dilakukan kunjungan langsung ke sekolah maupun juga dengan cara komunikasi virtual dengan menggunakan sosial media.

Diterangkan Pengawas SMP, Disdikbud Kabupaten Jombang, Julaeni, M.Pd. mengakui pemetaan pelaksanaan PTM sangat penting. Mengingat kondisi saat ini belum dapat sepenuhnya melangsungkan PTM. Jadi hasil rekomendasi dari pengawas sangat mempengaruhi keberlanjutan dari PTM selain juga kondisi penyebaran Covid-19 di Kota Santri.

Abdul Rochim, S.Pd., M.MPd. saat lakukan kunjungan jelang ujian sekolah. (ist)

“Di dalam praktiknya kala melakukan pemetaan PTM di sekolah boleh menggunakan indikator kemauan dan kemampuan. Sebab dua indikator ini menjadi pijakan dalam melihat keberhasilan PTM secara terbatas ini,” terang Julaeni.

Lebih lanjut Julaeni mengatakan, pemahaman kemauan adalah adanya keinginan dari guru dalam menelurkan inovasi seraya kreatifitas dalam pelaksanaan PTM lengkap dengan target daripada proses tersebut. Sehingga segala kesulitan yang ditemui oleh guru maupun peserta didik harus diselesaikan secara sempurna. Sedangkan perihal kemampuan tatkala memposisikan sebagai fasilitator haruslah mampu menjalankan dnegan baik. Dengan kata lain nantinya mampu menyerap ide kemudian mengamalkan dalam banyak corak pengembangan.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y./Istimewa

Lebih baru Lebih lama