![]() |
Kegiatan belajar mengajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). (rabithah) |
MOJOWARNO – Pendidikan merupakan hak setiap warga negara. Tak memandang latar belakang maupun kondisi fisik pembelajar. Hal ini telah jelas diatur dalam Undang-undang Dasar 1945. Sehingga seharusnya memberikan yang terbaik kepada pembelajar agar mampu mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.
Kehadiran Rumah Belajar Sumber Ilmu di Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno bak angin segar bagi peserta didik yang tergolong Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Melalui tangan dingin Lien Prasetyowati, S.Pd., M.Pd. mereka mendapatkan pendidikan yang laik sebagaimana semestinya.
Mereka sering dimarahi, dibentak, bahkan diperlakukan kurang baik. Sehingga membuat hati saya berinisiatif mendirikan lembaga pendidikan yang memanusiakan mereka. Selain itu, tentunya memberikan edukasi yang tepat kesalahan dalam mendidik ABK yang selama ini terjadi.
Diungkapkan perempuan berkacamata ini, pendirian Rumah Berlajar Sumber Ilmu itu dilatarbelakangi melihat ada kesalahkaprahan dalam pendidikan yang diberikan kepada ABK. Utamanya dilakukan oleh orang tuanya sendiri, sehingga harus ada yang tergerak dalam meluruskan agar keselahan tersebut tidak berlarut.
Baca Juga: Wajib PAUD 1 Tahun
“Mereka sering dimarahi, dibentak, bahkan diperlakukan kurang baik. Sehingga membuat hati saya berinisiatif mendirikan lembaga pendidikan yang memanusiakan mereka. Selain itu tentunya memberikan edukasi yang tepat kesalahan dalam mendidik ABK yang selama ini terjadi. Kalau dibiarkan begitu saja, maka akan semakin berkepanjangan kesalahan tersebut dan kasihan anaknya,” terang Lien Prasetyowati.
![]() |
Para pendidik dan anak didik di rumah belajar Sumber Ilmu. (rabithah) |
Bersyukur, lembaga itu kini semakin berkembang. Sudah ada perpustakaan, kejar paket, hingga wahana belajar bersama dengan peserta didik dari SD/MI di sekitar. Hingga 2018 mengantarkan Desa Menganto mendapat penghargaan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Berprestasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Jombang berkat pendidikan inklusi yang diterapkan selama ini.
![]() |
Pendiri rumah belajar Sumber Ilmu, Lien Prasetyowati.SPd.MMPd. (rabithah) |
Lien Prasetyowati yang juga menjabat sebagai Ketua KPMD Desa Menganto ini mengatakan, pendekatan pertamanya adalah kepada orang tua ABK. Hal itu dimaksudkan agar kesedian mereka mengantarkan buah hatinya memperoleh pendidikan yang laik. Pengalamannya sebagai guru TK Harapan Bunda Mojowarno, membuat orang tua ABK bersedia mengantar juga menjemput. Demikian memotivasi ABK untuk belajar dengan giat.
![]() |
Para pendidik rumah belajar Sumber Ilmu. (rabithah) |
Salah satu ABK penyandang tunanetra, Nurul Oktavia (20) yang turut belajar di Rumah Belajar Sumber Ilmu, mengaku senang belajar di sana. Selain mampu mempelajari beragam jenis ilmu, juga mendapat teman baru. Apalagi dengan guru yang sangat perhatian, tidak hanya dalam pembelajaran. Tetapi membantu pula dalam mengurusi kelengkapan administrasi yang dibutuhkan.
Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma