Peserta didik SDN Mentaos Gudo saat melakukan kegiatan senam kesehatan. (ist)


GUDO –
Proses pembelajaran memang sewajarnya dilakukan hingga tuntas. Meskipun ada kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik, guru sebagai orang tua kedua harus mendampingi mencapai pemahaman yang sempurna.

Oleh karena itulah, SDN Mentaos Gudo berupaya memberikan pembelajaran tambahan di luar jam belajar reguler lantaran ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan. Utamanya dalam pembelajaran membaca, menulis, dan berhitung atau calistung.

Upaya menjaga kesehatan peserta didik. Selain dibimbing dari sekolah, diharapkan juga peserta didik memiliki kesadaran sendiri. Dengan demikian, ada krentek untuk terus memproteksi diri dan menjaga kesahatannya dengan baik.

Diterangkan oleh Kepala SDN Mentaos Gudo Sucipto, S.Pd. kondisi ini lumrah terjadi kepada peserta didik, mengingat sebelumnya tidak pernah dilakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hampir satu tahun lebih. Tentunya dengan model pembelajaran online sedikit memberikan pengaruh terhadap kemampuan pemahaman peserta didik.

Baca Juga: SDN Jatipelem II Diwek Membatik Melatih Segalanya

“Selain belum terbiasa, rata-rata usia yang masih anak-anak jika sekadar belajar dari hadapan layar telepon genggam rasanya kurang dapat dinikmati. Saat PTM sudah diperkenankan kembali, maka diberikan jam pelajaran tambahan bagi yang mengalami kesulitan dalam calistung tersebut,” kata Sucipto.

Kepala dan jajaran guru SDN Mentaos Gudo. (rabithah)

Lebih lanjut diungkapkan lelaki berkacamata ini, setelah ditelusuri memang sangat beragam penyebabnya. Dari kurangnya pengawasan selama pembelajaran di rumah, menyalahgunakan telepon genggam untuk bermain, hingga turunnya motivasi belajar peserta didik. Untuk itu dirinya tak ingin membuang kesempatan PTM yang sudah berlangsung walaupun waktunya terbatas. Dimanfaatkan dengan baik dalam membangkitkan kembali gairah belajar peserta didik.

Peserta didik SDN Mentaos Gudo saat mengikuti pembekalan materi kesehatan reproduksi oleh PKK Desa Mentaos. (ist)

Senyampang itu pula demi menjaga ketahanan tubuh dan kesehatan agar terhindar dari penularan Covid-19, segala upaya memutus mata rantai penyebaran pun dilakukan. Diakui oleh Guru Kelas I, SDN Mentaos Gudo, Ema Ratna Furi, kehadiran peserta didik dibatasi dengan menjaga terus aktivitas mereka selama di sekolah.

Kepala SDN Mentaos Gudo, Sucipto, S.Pd saat menunjukkan bangunan perpustakaan. (rabithah)

“Sekarang ini kesehatan pun jangan sampai dilalaikan. Sehingga dalam satu kelas yang semula berisikan 30 peserta didik dalam tiap kali kehadiran, sekarng dibatasi setengahnya saja,” kata Ema Ratna Furi menjelaskan.

Kegiatan belajar mengajar di SDN Mentaos Gudo. (ist)

Sucipto pun setuju dengan upaya menjaga kesehatan peserta didik. Selain dibimbing dari sekolah, diharapkan juga peserta didik memiliki kesadaran sendiri. Dengan demikian, ada krentek untuk terus memproteksi diri dan menjaga kesahatannya dengan baik. Mulai dari membiasakan berolahraga, makan yang sehat, juga tak lupa selalu menjaga kebersihan tubuh.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma


Indeks SDN Mentaos Gudo

VISI

Beriman, Taqwa, santun, disiplin, Berprestasi dan peduli lingkungan.

MISI

1. Meningkatkan kepercayaan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Menanamkan sikap santun kepada sesama.

3. Membiasakan dan meningkatkan ketertiban dan kedisiplinan.

4. Menggali dan meningkatkan prestasi siswa di bidang akademik dan non-akademik.

5. Meningkatkan kebiasaan hidup bersih dan sehat.

Tahun Berdiri : 1959

NSS :10.1.05.13.07.011

Jumlah Guru : 10 Orang

Alamat : Dusun Dermo, Desa Mentaos, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang

Lebih baru Lebih lama