Kegiatan pengumpulan sampah warga Desa Plosokerep di dampingi oleh KPM. (ist)


SUMOBITO – Sampah sudah dikenal menjadi permasalahan yang mengakar. Apalagi jika dari awal dibiarkan begitu saja. Bak sebuah bom atom, beragam bencana akan ditimbulkan oleh sampah. Namun berbeda apabila sampah diolah dengan baik dan sesuai jenisnya. Maka akan menghasilkan pundi rupiah yang dapat dimanfaatkan bersama-sama.

Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Plosokerep, Kecamatan Sumobito pun melakukan hal yang serupa. Sejak 2019 telah membangun komitmen menegakkan kesadaran menjaga lingkungan. Caranya, melestarikan dengan benar melalui bank sampah. Dikatakan oleh Ketua KPMD Plosokerep, Eny Nurrohmah, sama halnya mendayung sebuah sampan. Sekali dayung menjalankan bank sampah, banyak manfaat yang didapat sekaligus.

Sampah sudah menjadi permasalahan global. Kalau tak segera tertangani akan menjadi malapetaka bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, kesadaran bersama sangat dibutuhkan agar dapat mengentaskan masalah sampah.

“Selain menjadikan lingkungan Desa Plosokerep menjadi lebih bersih dan terjaga, akhirnya terbangun kesadaran bersama di tengah masyarakat guna menjaga kebersihan di lingkungannya. Lebih lagi dapat memperoleh keuntungan berupa uang, tentu semangat akan cepat tumbuh karena mudah dikerjakan,” jelas Eny Nurrohmah.

Baca Juga: Raden Mas Ovian Wahyu Hartono Barang Bekas Tetap Berkelas

Didalam pelaksanannya,Bank Sampah Desa Plosokerep pertama kali menentukan Rukun Tetangga (RT) yang siap menjalankan serangkaian program bank sampah. Hingga kini telah tergabung sebanyak lima RT. Barulah sampah-sampah yang terhimpun dikumpulkan di salah satu rumah warga yang memiliki pelataran cukup luas. Kemudian disortir, dikumpulan sesuai dengan jenisnya. Barulah diambil oleh pengepul yang telah bekerjasama dengan Desa Plosokerep.

Bendahara Desa, Lutfi Nasrulloh, S.Pd. bersama KPM Desa Plosokerep. (rabithah)

Bendahara Desa Plosokerep, Lutfi Nasrulloh, S.Pd. menuturkan dari pihak desa sendiri memberikan dukungan sepenuhnya terhadap program bank sampah. Jadi, segala kebutuhan administrasi dan perlengkapan coba dibantu.

Koordinator KPM Desa Plosokerep, Eny Nurrohmah. (rabithah)

“Dari timbangan hingga motor pengangkut roda tiga disediakan oleh Desa Plosokerep. Kalau pun ada keuntungan, nantinya digunakan untuk Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan serta Perkotaan (PBB-P2). Selebihnya akan dikembalikan ke warga yang terlibat langsung dalam bank sampah,” kata Lutfi Nasrulloh.

Kepala Desa Plosokerep Bambang Hermanto, saat melakukan sosialisasi bank sampah. (ist)

Berkat kegigihan dan konsisten, akhirnya KPMD Plosokerep meraih juara pada ajang KPMD Berprestasi yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Jombang pada tahun 2020. Diharapkan oleh Eny Nurrohmah program bank sampah ini dapat berlanjut dengan semakin besar anggotanya, serta menfasilitasi sampah yang memiliki nilai jual lebih banyak lagi.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma

Lebih baru Lebih lama