Ilustrasi orangtua sedang memarahi anaknya. (ist)


NASIONAL - Menjadi orang tua merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Orangtua memiliki tanggung jawab dalam hal membesarkan anak dengan baik sampai memastikan anak untuk mendapatkan pendidikan terbaik.

Dalam membesarkan anak, orangtua terkadang tidak sadar melakukan pengasuhan toksik. Hal tersebut dilakukan karena rasa terlalu sayang atau ingin melindungi sang anak. Pola asuh yang kurang tepat dapat berdampak panjang pada psikologis anak.

Hal tersebut terlihat pada anak menjadi kurang percaya diri akibat dari sikap disiplin yang terlalu berlebihan. Untuk itu apa saja pola pengasuhan toksik yang harus dihindari oleh orang tua? Berikut adalah penjelasannya yang dikutip dari akun Instagram Kemdikbud RI.

Terlalu Disiplin
Disiplin memang merupakan sifat yang penting. Tetapi jika berlebihan justru tidak baik dalam pengasuhan anak. Disiplin merupakan pola pengasuhan toksik. Jika anak menjadi terlalu disiplin, anak akan kurang percaya diri. Kurangnya kepercayaan diri pada anak akan berdampak menurunnya self esteem.

Baca Juga: Idul Adha, Sembelih 2 Ekor Sapi

Overprotektif
Menyayangi dan melindungi anak tentu merupakan hal yang baik tetapi jika terlalu berlebihan juga merupakan pengasuhan toksik. Overprotektif dapat menghambat mereka untuk mengambil segala jenis risiko dan tantangan di kemudian hari.

Membandingkan dengan Anak Lain
Hindari perilaku membandingkan anak sendiri dengan orang lain. Hal tersebut dikarenakan ketika orangtua mulai membandingkan anak dengan orang lain seperti saudara atau teman-temannya akan berdampak pada rasa kepercayaan diri anak. Berkatalah baik kepada anak seperti "tidak apa-apa, kamu sudah melakukan yang terbaik, ayo dicoba lagi lain waktu."

Usahakan jangan memarahi anak di depan orang lain. Ketika orangtua menegur anak atau menunjukkan nada ketidaksetujuan yang tajam saat ada orang lain, anak menjadi terluka dan sedih. Mereka juga akan kehilangan kepercayaan diri kepada orangtuanya.

Tidak Mendengarkan Anak
Menjadi orangtua berarti harus juga memberikan ruang pada anak agar mereka dapat menjelaskan sesuatu jika ada kesalahan. Jika tidak mendengarkan penjelasan dan permohonan anak sama saja seperti mengusir mereka. Padahal penting bagi orangtua untuk berbicara bersama anak-anaknya, bukan hanya berbicara kepada mereka.

Sumber/Rewrite: detik.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama