Ani Wijayati, S.Pd. menerima cenderamata dari IGI Kabupaten Jombang. (Chicil)


MOJOAGUNG – Belajar tak terbatas usia dan waktu. Selaiknya sebuah keberhasilan menjadi milik semua orang yang mau berusaha. Begitu motto Guru Matematika SMP Negeri 1 Mojoagung, Ani Wijayati, S.Pd. yang meraih Juara II Lomba Video Pembelajaran untuk Peserta Didik SMP/MTs Sederajat, dalam ajang Gebyar Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) 2020 yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Jombang.

Di usianya yang sudah memasuki masa pensiun justru makin berkobar untuk mengkampanyekan pembelajaran Matematika itu tak sesulit yang dibayangkan. Justru sebaliknya begitu menyenangkan. Setiap rutinitas harian dan bahkan seluruh profesi yang ada memiliki kedekatan dengan angka.

“Mimpi dan harapan saya untuk generasi penerus bangsa sangatlah tinggi. Tetapi saya mengawali dengan lingkungan terdekat yang mudah dijangkau yakni peserta didik di tempat mengabdi. Dalam jangka panjang, nantinya lulusan yang pernah bertatap muka dengan saya, dapat menggunakan Matematika dalam kehidupan sehari-hari,” terang Ani Wijayati.

Sejak tahun 2009 konsep pertanggungjawaban pribadi peserta didik dibarengi dengan sentuhan teknologi. Saat itu Ani Wijayati masih menggunakan proyektor di setiap kelas. Sajiannya menggunakan PowerPoint (PPT) menjadi efektif dikolaborasikan saat penjelasan pelajaran Matematika yang di dalamnya juga disisipi gambar animasi.

Menurutnya hampir enampuluh tahun menjadi guru, terdapat pola pendekatan kepada peserta didik yang beragam. Selain menciptakan pembelajaran yang nyaman, asyik, dan menyenangkan dalam suasana kelas, tren dan perkembangan sesuai zamannya menjadi daya tarik tersendiri untuk peserta didik mengoptimalkan fokusnya. Artinya tingkat konsentrasi menjadi sasaran utama dan ujung tombak yang Ani Wijayati ukur saat usai menjelaskan materi kepada peserta didik.

Ani Wijayati menceritakan, “Saya menerapkan kursi panas saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM), begitu juga saat pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) selama pandemi. Kursi panas ini saya gunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran Matematika untuk materi hari itu. Ada sesi tanya jawab yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk memantapkan pola pemahaman sesuai kemampuan. Kewajiban tersebut memberikan konsep untuk memperhatikan dengan penuh dari awal hingga akhir ulasan materi.”

Baca Juga: SMP Unggulan Al Madinah Diwek Kemampuan Berbahasa Membuka Cakrawala

Sejak tahun 2009 konsep pertanggungjawaban pribadi peserta didik dibarengi dengan sentuhan teknologi. Saat itu Ani Wijayati masih menggunakan proyektor di setiap kelas. Sajiannya menggunakan PowerPoint (PPT) menjadi efektif dikolaborasikan saat penjelasan pelajaran Matematika yang di dalamnya juga disisipi gambar animasi.

“Hingga saat ini sudah terkumpul 117 video. Beragam kompetisi sering juga saya ikuti. Tetapi masih belum rezeki. Namun hal itu justru memberikan semangat untuk terus mengembangkan kemampuan olah teknologi dewasa ini. Terlebih minat dari peserta didik terhadap teknologi juga berkembang, itulah pentingnya selalu memperbaharui kebutuhan dari peserta didik utamanya dalam sederhana memahami pelajaran Matematika,” sambungnya.

Ani Wijayati, S.Pd. (ist)

Video pembelajaran yang dibuat Ani Wijayati harus melalui proses tiga bulan untuk mencapai hasil optimal dan siap dipublikasikan dalam pembelajaran. Pengerjaan ini disisipi dengan tampilan animasi yang menyesuaikan pada informasi dari ulasan materi.

“Pembelajaran pada masa pandemi sekarang ini saya menambahkan suara untuk video pembelajaran. Selain tren, ketertarikan peserta didik yang cenderung audio visual, hal ini memberikan kemudahan melalui keseimbangan pembelajaran dengan tak selalu mengamati layar,” tandas perempuan berhijab tersebut.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y./Istimewa


Lebih baru Lebih lama