Kegiatan sterilisasi di SMP Negeri 5 Jombang. (Rabithah)


JOMBANG – Bagaikan sebuah kado terindah, dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Senin (13/9) membuat sebagian besar seluruh insan pendidikan merasa gembira. Terlihat dari antusias peserta didik maupun wali berbondong-bondong datang ke satuan pendidikan dengan tepat waktu. Membuat jalanan di kawasan perkotaan Jombang yang biasanya lengang, awal pekan itu menjadi ramai dan terasa sekali geliatnya.

Dimulainya lagi PTM yang sempat terhenti cukup lama ini setelah diadakan rapat koordinasi bersama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang berserta dengan sejumlah Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersinggungan langsung perihal pendidikan di Kota Santri ini pada Jumat (3/9) di Ruang Suro Adiningrat, Pemkab Jombang. Setelah mempertimbangkan pelbagai alasan, maka diputuskan apabila PTM dapat digelar dengan mekanisme yang harus disesuaikan dengan kondisi sekarang lantaran di rundung badai pandemi Covid-19.

Faktor lain yang menjadi salah satu rujukan dimulainya PTM memang dikarenakan Pendidik dan Tenaga Kependidikan beserta peserta didik di atas 12 tahun telah menerima vaksinasi. Bahkan dari perhitungan sebelum diselenggarakan rapat koordinasi tersebut tercatat untuk PTM dan peserta didik di bawah naungan Disdikbud Kabupaten Jombang sudah divaksinasi sebanyak 98%.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudyaaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Agus Purnomo, S.H., M.Si. yang turut hadir pada rapat koordinasi tersebut mengatakan memang dalam situasi sekarang yang masih sangat riskan dilaksanakannya kembali PTM, harus menimbang secara jeli dan matang sejumlah latarbelakang yang menjadi alasan memungkinkannya sehingga mampu menuangkan hasil akhir bahwa dapat dijalankan lagi.

Selain melihat hasil dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilangsungkan di Telatah Kebo Kicak yang relatif trennya membaik, juga menilik kesiapan di masing-masing satuan pendidikan, imbuh Agus Purnomo. Artinya dipastikan secara nyata bahwa satuan pendidikan memang benar-benar siap menjalankan PTM kembali dengan iklim yang berbeda.

Baca Juga: Lomba Bahasa dan Seni Siswa Meresapkan Nasionalisme

Agus Purnomo menjelaskan, “Memang pada ledakan gelombang kedua Covid-19 yang menjadikan beberapa satuan pendidikan sebagai rumah sehat di setiap kecamatan sehingga harus disterilisasikan terlebih dahulu. Sejalan dengan itu tiada lupa meminta izin wali peserta didik diperbolehkannya atau tidak buah hatinya melaksanakan PTM. Dengan demikian diharapkan tak sampai menjadi ganjalan nantinya sewaktu sudah berlangsung.”

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Agus Purnomo, S.H., M.Si. (Chicil)

Menambahkan penjelasan Agus Purnomo, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Disdikbud Kabupaten Jombang, Supartini, S. Sos. Juga menyampaikan untuk sterilisasi satuan pendidikan pihaknya menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang. Sebab untuk penyediaan bahan baku disinfeksi yang digunakan dalam sterilisasi tersebut dimiliki oleh Dinkes Kabupaten Jombang, sedangkan pelaksananya langsung ditangani oleh pihak satuan pendidikan masing-masing.

“Sebelumnya pun telah diberikan sosialisasi secara virtual. Utamanya bagi satuan pendidikan yang dipergunakan sebagai rumah sehat. SDN Bandar Kedungmulyo II dan SMP Negeri 5 Jombang merupakan salah satu satuan pendidikan di setiap jenjangnya yang terbilang laik dalam menjalankan sterilisasi,” ungkap Supartini.

Sekretaris Disdikbud Kabupaten Jombang, Jumadi, S.Pd., M.Si. (Chicil)

Dikonfirmasi terpisah, Plt. Kepala SDN Bandar Kedungmulyo II, Nur Wachidatus Sholichah, S.Pd.SD. mengatakan memang terbilang cukup lama satuan pendidikan yang dinahkodainya dijadikan sebagai rumah sehat. Beruntungnya dalam upaya sterilisasi dibantu stakeholder baik dari Koramil maupun Polsek di kecamatan paling Barat Kabupaten Jombang tersebut. Sterilisasi itu dilakukan berulang sebanyak tiga kali. Kemudian hasil dokumentasinya disampaikan kepada wali peserta didik agar tak sampai menimbulkan kecemasan yang berlebihan.

Hal serupa juga dilakukan oleh SMP Negeri 5 Jombang. Bahkan dalam sepekannya saja sampai melakukan penyemprotan disinfeksi dengan metode uap sebanyak lima kali dalam sepekannya. Kepala SMP Negeri 5 Jombang, Drs. Yuniardi Nurrohmad pun mengakui jika sebelumnya pun menyebarkan angket guna mengetahui jawaban wali peserta didik mengenai kesediannya memberikan izin putra/putrinya untuk mengikuti PTM. Dilengkapi dengan pendataan peserta didik yang sudah di vaksin guna memastikan standar menjalankan sesuai dengan protokol kesehatan.

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Disdikbud Kabupaten Jombang, Supartini, S. Sos. (Rabithah)

Sementara itu Sekretaris Disdikbud Kabupaten Jombang, Jumadi, S.Pd., M.Si. pun menegaskan faktor lain yang menjadi salah satu rujukan dimulainya PTM memang dikarenakan Pendidik dan Tenaga Kependidikan beserta peserta didik di atas 12 tahun telah menerima vaksinasi. Bahkan dari perhitungan sebelum diselenggarakan rapat koordinasi tersebut tercatat untuk PTM dan peserta didik di bawah naungan Disdikbud Kabupaten Jombang sudah divaksinasi sebanyak 98%.

“Kami harapkan pada akhir September ini mampu memenuhi target hingga 100% hingga pada dosis kedua,” tegas Jumadi.

Angket dan Model Pembelajaran

Penyebaran angket kepada wali peserta didik dirasakan perlu. Hal itu tiada lain memastikan terbangunnya kepercayaan antara satuan pendidikan dengan wali peserta didik. Dengan demikian diharapkan akan memunculkan jawaban sebenarnya dan akan disesuaikan dalam implementasi pembelajaran.

Kepala Bidang Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Agus Suryo Handoko, S.Pd., M.M.Pd. (Chicil)

Kepala Bidang Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Agus Suryo Handoko, S.Pd., M.M.Pd. pun tak menampik jikalau hasilnya diperoleh masih 0,2% wali peserta didik masih tidak setuju diberlakukannya PTM meskipun dengan mekanisme terbatas. Walaupun begitu pihaknya mengaku tetap memfasilitasi pembelajaran yang dikehendaki oleh wali peserta didik.

Agus Suryo Handoko mengakui, “Memahi saat ada perbedaan dalam persetujuan tersebut. Bahkan sudah sewajarnya harus di wadahi dan diberikan pelayanan yang terbaik. Oleh karenanya, satuan pendidikan yang kedapatan ada wali peserta didik yang tidak setuju PTM maka direkomendasikan pula menyelenggarakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).”

Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SD, Bidang Pembinaan SD Disdikbud Kabuapten Jombang, Drs. Kasmuji Raharja, M.Pd. (Chicil)

Sedangkan Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SD, Bidang Pembinaan SD, Disdikbud Kabupaten Jombang, Drs. Kasmuji Raharja, M.Pd. lebih menyoroti pada hasil yang diperoleh dari PJJ sebelumnya. Diketahui dari hasil survei yang dilakukan Bidang Pembinaan SD, Disdikbud Kabupaten Jombang pada Agustus 2021 hasilnya belum keseluruhan bagus. Terdapat kecemasan potensi generasi, mendidik karakter, dan efek teknologi yang kurang tepat bagi peserta didik. Tatapi bagi pendidik lebih cenderung motivasi dalam mendidiknya pun terbilang turun. Untuk itu ketika PTM sudah berjalan, segala temuan tersebut harus lekas diperbaiki sehingga tak sampai menjadi bom waktu mengerikan pada akhirnya.

Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF), Disdikbud Kabupaten Jombang, Mohammad Suyuti, S.Pd., M.Si. (Chicil)

Dijenjang pendidikan PAUD sendiri telah terbilang siap dari dahulu. Disampaikan Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF), Disdikbud Kabupaten Jombang, Mohammad Suyuti, S.Pd., M.Si. sebagian besar satuan pendidikan telah mempersiapkan diri juga. Namun pihaknya menitikberatkan pada skema nantinya yang akan diterapkan dalam PTM. Mengingat anak didik masih gemar bermain dan belum sepenuhnya belum mafhum tentang bahaya Covid-19.

“Selain mengatur teknis kehadiran. Penting diingat batasan waktu PTM untuk KB hanya 30 menit saja dan TK selama 45 menit. Juga perlu diperhatikan dalam penggunaan Alat Permainan Edukatif baik yang di dalam maupun di luar kelas tak boleh berebut. Demikian pun tak diperkenankan bergantian. Ini merupakan langkah sederhana meskipun berat dalam pemberlakuan protokol kesehatan," papar Mohammad Suyuti.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y./Rabithah Maha Sukma

Lebih baru Lebih lama