Peserta didik SDN Tapen Kudu melaksanakan kegiatan Pramuka. (Ist)


KUDU – Literasi menjadi sarana peserta didik dalam mengenal, memahami, dan memperkuat materi yang telah diperoleh dalam pembelajaran sehari-hari. Upaya menggairahkan literasi erat kaitannya pada kemampuan memetik informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Tentunya ini tidak secara instan dicapai, melainkan harus melalui pembiasaan dan didukung fasilitas memadai.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN Tapen Kudu, Riza Nindy Pratiwi, S.Pd.SD. menceritakan bahwa dengan jumlah peserta didik yang terbilang kecil, namun besar harapannya dapat memberikan bimbingan literasi yang maksimal. Oleh karenanya, kerjasama antar guru dalam menebar informasi terkait metode membaca, menulis dan hadirnya buku baru menjadi mutlak dilaksanakan.

Tidak dipungkiri upaya menumbuhkan minat dalam membaca tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Biarpun telah tersedia fasilitas memadai seperti buku dan perpustakaan. Komitmen dan dukungan dari kepala sekolah dan wali peserta didik harus teguh sehingga kedepannya akan sanggup menggairahkan literasi.

Kelompok gemar berliterasi terbentuk awal tahun 2020, bermula saat mendapat bantuan buku dari komunitas di Yogyakarta. Usai terbentuk grup gemar berliterasi, selanjutnya menunjuk satu guru pembina dan akan di konsep menjadi ekstrakurikuler atau kegiatan wajib di sela waktu belajar. Misalnya 15 menit sebelum atau sesudah pembelajaran.

Baca Juga: Mengukir Kisah Hidup

“Tidak serta merta langsung menyuruh anak gemar berliterasi, tetapi kita penuhi dahulu kebutuhannya. Pembangunan gedung perpustakaan yang telah rampung diresmikan dapat menjadi titik kumpul pembiasaan membaca bagi guru dan peserta didik. Saat ini masih kita upayakan terkait ketersediaan fasilitas penunjang, misalnya kipas angin, karpet, meja, kursi serta rak buku. Hal ini dinilai penting agar peserta didik merasa nyaman,” ungkap perempuan kelahiran Kabupaten Blitar itu.

Plt Kepala SDN Tapen Kudu, Riza Nindy Pratiwi, S.Pd.SD. (Rabithah)

Guru kelas IV, SDN Tapen Kudu, Supartini Tri W., S.Pd. SD. yang didapuk sebagai pembina kelompok gemar berliterasi menjelaskan bahwa tidak dipungkiri upaya menumbuhkan minat dalam membaca tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Biarpun telah tersedia fasilitas memadai seperti buku dan perpustakaan. Komitmen dan dukungan dari kepala sekolah dan wali peserta didik harus teguh sehingga kedepannya akan sanggup menggairahkan literasi.

Kegiatan gemar berliterasi di SDN Tapen Kudu. (Ist)

“Dari kelas I hingga IV terkumpul lebih kurang 20 peserta didik. Pembelajaran Jarak Jauh menjadikan diskusi berkembang di grup WhatsApp. Misalnya saling berbagi buku dalam format online, jenis buku dari yang bermuatan pembelajaran maupun karya fiksi. Tidak sedikit pula peserta didik yang sengaja berkunjung ke sekolah untuk meminjam dan mengembalikan buku. Mekanismenya, setelah peserta didik membaca buku, mampu menceritakan ulang kepada guru, teman, bahkan orangtua. Muaranya peserta didik dapat menulis rangkuman hingga tercipta suatu ide untuk menelurkan karya tulis,” tandas perempuan yang telah menulis beberapa buku cerita anak itu.

Jajaran Guru SDN Tapen Kudu. (Ist)

Satuan pendidikan yang terletak di Jalan Raya Brantas Nomor 47 Tapen, Kecamatan Kudu ini juga tak kendur dalam meraih prestasi di bidang lain, misalnya Juara I dan III olahraga Catur Putra Putri Kecamatan Kudu Tahun 2018. Kemudian Juara Harapan III Lomba Tari Kecamatan Kudu Tahun 2019, serta Juara III Menyanyi Tunggal Kecamatan Kudu Tahun 2019.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Istimewa
Lebih baru Lebih lama