Ilustrasi Seorang Sedang Berbaring. (Ist)


NASIONAL - Ada sejumlah faktor yang bisa mengganggu kesehatan manusia, baik yang tidak bisa diubah seperti keturunan, atau yang dapat diubah. Gaya hidup merupakan faktor yang bisa diubah yang lebih berpengaruh pada status kesehatan. Banyak orang seringkali tidak menyadari gaya hidupnya bermasalah.

Mereka kerap mengabaikan risiko kesehatan jangka panjang dari perilakunya sehari-hari. Alhasil, ketika memasuki usia lanjut, berbagai gangguan kesehatan, termasuk penyakit kronis, mulai dirasakan banyak orang. Padahal, kebiasaan sehat membantu seseorang agar terhindar dari penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, dan lainnya.

Kebiasaan hidup tidak sehat Agar tidak mengalami gangguan kesehatan ketika usia lanjut, ada beberapa kebiasaan hidup yang harus kalian hentikan ketika masih berusia muda.


Baca Juga: Tips Agar Anak Terbiasa Makan Sayur dan Buah

Terisolasi dari Lingkungan Sosial
Kesepian dapat menimbulkan perasaan sedih. Apalagi, jika seseorang sampai terisolasi secara sosial. Itu sebabnya jangan remehkan pentingnya menjalin pertemanan. Para ahli mengatakan kesepian menyebabkan respons stres inflamasi di seluruh tubuh melemahkan sistem kekebalan dan merusak ketahanan seseorang terhadap penyakit kronis.

Tidak Mengutamakan Kualitas Tidur
Tidur merupakan kesempatan bagi berbagai sistem tubuh utama untuk menyegarkan dan mengatur ulang fungsinya, termasuk jantung, otak, dan sistem kekebalan. Apabila kurang tidur, maka sistem tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk menyegarkan dan mengatur ulang fungsinya. Makin banyak penelitian membuktikan buruknya kualitas tidur bisa menimbulkan berbagai penyakit serius, termasuk kanker, penyakit jantung, dan demensia.

Minum Terlalu Banyak Kalori
Kalori memang dibutuhkan tubuh sebagai energi. Tetapi, sisa dan kalori yang berlebih akan disimpan di jaringan lemak. Dengan mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan bisa berdampak kurang baik bagi tubuh. Selain makanan manis, batasi asupan softdrink, serta kopi, teh, atau jus dengan tambahan gula. Jika hal ini terus dibiasakan, dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan penambahan berat badan.

Tidak hanya itu, konsumsi terlalu banyak gula tanbahan juga melemahkan sistem kekebalan dengan memicu peradangan. The American Heart Association merekomendasikan agar pria makan tidak lebih dari 9 sendok teh atau 36 gram gula tambahan per hari. Sedangkan, untuk wanita disarankan tidak lebih dari 6 sendok teh atau 24 gram.

Mengonsumsi Terlalu Banyak Natrium
Asupan natrium harus tetap dibatasi meski mineral ini bisa menjaga keseimbangan elektrolit di tubuh. Idealnya kita mengonsumsi garam tak lebih dari satu sendok teh sehari. Jika seseorang tidak membatasi asupan natrium, dikhawatirkan dapat menimbulkan tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya beralihlah ke produk yang mengandung sedikit natrium untuk melindungi jantung dan otak.

Stres
Dalam sebuah studi pada tahun 2020 di jurnal BMJ Open menemukan bahwa stres berat kronis dapat memangkas usia harapan hidup manusia. Stres menyebabkan respons peradangan dalam tubuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, dan demensia. Sementara itu, sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan di jurnal Neurology menemukan bahwa orang yang stres tinggi mengalami penyusutan otak dan kehilangan memori sebelum usia 50 tahun.

Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama