Stand produk SMK Perguruan Mu’allimat Diwek ketika dikunjungi oleh Menteri Ketenagarkerjaan RI Ida Fauziyah dalam sebuah kegiatan pameran pada awal Tahun 2020. (ist)


DIWEK – Satuan pendidikan yang memiliki latarbelakang keagamaan ternyata sekarang ini penuh akan inovasi. Seolah menjawab tantangan serta kebutuhan zamannya sehingga nantinya lulusannya memiliki suatu pengalaman tambahan yang tidak hanya berkutat pada lingkungan akademinya saja. Melainkan ada pengembangan soft kill yang telah diraihnya.

SMK Peguruan Mu’allimat Diwek contohnya, selain mengedepankan pembelajaran akademis berupa penguatan ilmu pengetahuan umum dan agama. Tak lupa membekali peserta didiknya dengan kemampuan berwirausaha yang sesungguhnya, dalam artian mereka mendalami langsung hingga menemukan pengalamannya sendiri.

Langkah pada penajaman pembelajaran peserta didik terhadap Pembinaan Tahfidz dan Kewirausahaan secara tidak langsung turut mengembangkan kemampuan soft kill peserta didik yang lainnya.

Dikatakan Kepala SMK Perguruan Mu’allimat Diwek, Anik Ida Fauziah, S.Pd. ada dua fokus pembelajaran yang dikedepankan di satuan pendidikan yang dipimpinnya ini. Dari Pembinaan Tahfidz yang sejalan dengan pembentukan karakter peserta didik dengan konteks pondok pesantren. Serta, kewirausahaan yang ditujukan memberikan kesan secara nyata kepada peserta didik.

Baca Juga: KB Cahaya Bunda Kabuh Seni Tari Potensi yang Digandrungi

“Tentunya bukan SMK Perguruan Mu’allimat Diwek saja yang menguatkan dalam Pembinaan Tahfidz dan Kewirausahaan menjahit dan memproduksi ragam hijab. Namun ada pelbagai pihak lain yang mendukung sehingga pemulasaraannya lebih terasa, seperti di Kewirausahaan kami menggandeng STIE PGRI Dewantara Jombang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jombang, dan sejumlah stakeholder lainnya,” ungkap Anik Ida Fauziah.

Kepala SMK Perguruan Mu’allimat Diwek, Anik Ida Fauziah, S.Pd. (Donny)

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Perguruan Mu’allimat Diwek, Siti Nurati, S.Pd.I. mengakui langkah pada penajaman pembelajaran peserta didik terhadap Pembinaan Tahfidz dan Kewirausahaan secara tidak langsung turut mengembangkan kemampuan soft kill peserta didik yang lainnya. Katakanlah seperti menulis yang dapat berkembang sebagai akibat dari upaya mengularkan pesona produk yang ditawarkan. Tentunya kemampuan menulisnya pun harus cakap dengan mengetahui mendetail tentang produk tersebut.

Wakil Kesiswaan SMK Perguruan Mu’allimat Diwek, Siti Nurati, S.Pd.I. (Donny)

Siti Nurati menjelaskan, “Salah satu alumnus yang berhasil melakukan tersebut adalah Feby Ani Musdalifah. Saat masih duduk sebagai peserta didik SMK Perguruan Mu’allimat Diwek mampu menerbitkan novel sendiri. Demikian atas raihannya yang membanggakan pada 2020 mampu menjadi Wisudawan Terbaik di UIN Sunan Ampel Surabaya. Tentunya ini menjadi motivasi bagi adik kelasnya yang lain.”

Anik Ida Fauziah saat membersamai peserta didik melakukan praktik kunjungan di Pegadaian Jombang. (ist)

Anik Ida Fauziah pun mengakui ingin terus mengembangkan keunggulan di SMK Perguruan Mu’allimat Diwek dengan sebelumnya melakukan pemetaan terhadap kelebihan masing-masing peserta didik. Berikutnya akan diarahkan semaksimal mungkin agar semakin matang dan mencapai prestasi yang dikehendakinya.

Reporter/Foto: Donny Darmawan/Istimewa

Profil SMK Perguruan Mu’allimat Diwek

a. Berdiri : 2010

b. Jumlah Guru : 19 Guru

c. Jumlah Peserta Didik : 44

d. Akreditasi : B

e. Jurusan : Perbankan Syariah dan Otomatisasi & Tata Kelola Perkantoran (OTKP)

f. Ekstrakurikuler : Pramuka, Pencak Silat, Tata Boga, Desain Grafis.

Lebih baru Lebih lama