Anak didik melakukan kegiatan menggunting dan menempel. (Rabithah)


NGUSIKAN – Usai menggelar acara Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait Lingkungan Belajar Berkualitas (LBB) pada Selasa (7/9), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang langsung mengambil langkah konkret lewat kegiatan bertajuk study banding proses pembelajaran berbasis proyek dengan menerapkan LBB. Menyesuaikan protokol kesehatan yang ketat, acara berlangsung pada Selasa (5/10) bertempat di TK Budi Raharjo Ngusikan.

Ketua Ikatan Penilik Indonesia (IPI) Kabupaten Jombang, Sudarsono, S.Pd. menjelaskan bahwa latarbelakang dipilihnya TK Budi Raharjo karena dinilai telah mampu mengimplementasikan karakteristik LBB. Dalam LBB, yang menjadi point utama ialah, kualitas lingkungan dan alat pembelajaran interaksi guru dan anak didik, penerapan proses pembelajaran yang berpusat pada anak, keterlibatan keluarga dan masyarakat, kondisi lingkungan yang inklusif, pendekatan bermain/belajar serta kompetensi pendidik.

Selalu optimis meskipun menggunakan Alat Peraga Edukatif (APE) yang sederhana diperoleh dari lingkungan sekitar namun dapat memberikan stimulus yang tepat bagi anak didik.

“Acara dihadiri lebih kurang 27 orang yang terdiri perwakilan Bidang PAUD dan PNF Disdikbud Kabupaten Jombang, penilik, pengawas, dan Koordinator Wilayah Kerja Pendidikan (Wilkerdik). Adapun agendanya ialah mengamati, menilai, serta mendokumentasikan penerapan LBB. Selanjutnya hasil pengamatan tersebut akan dipresentasikan di kantor Wilkerdik Kacamatan Ngusikan. Pada sesi presentasi tersebut, akan didiskusikan terkait keunggulan pembelajaran serta mencari solusi atas hambatan dalam mencapai LBB,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Koordinator Wilkerdik Kecamatan Perak itu.

Baca Juga: Monitoring Mulok Keagamaan dan Pendidikan Diniyah Berharap Temukan Formulasi yang Ideal

Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian PAUD dan PNF Disdikbud Kabupaten Jombang, Ifbahrorudin Ahmad Gurbha, S.Pd, M.M. mengatakan bahwa sangat dirinya mengapresiasi kinerja penilik dan pembimbing program LBB Kabupaten Jombang. Selain itu juga, ia mengaku terkesima dengan pola pembelajaran di TK Budi Raharjo walaupun berada jauh dari pusat kota, namun mampu mengupayakan tujuan LBB.

Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian PAUD dan PNF Disdikbud Kabupaten Jombang, Ifbahrorudin Ahmad Gurbha, S.Pd,.M.M. (Rabithah)

Ifbahrorudin Ahmad Gurbha mengatakan, “Berlangsungnya acara studi banding ini bertujuan agar para penilik serta pengawas mendapat gambaran secara nyata bagaimana langkah-langkah penerapan LBB. Sehingga dapat membandingkan, mengevaluasi, dan mengadopsi langkah tersebut yang nantinya dapat diimbaskan kepada satuan pendidikan binaan di setiap kecamatan. Selain itu, pada setiap kegiatan evaluasi oleh penilik diharapkan mampu merumuskan suatu konsep LBB dilingkup Kabupaten Jombang lewat hasil akhir berupa catatan atau modul.”


Anak didik melakukan peran profesi penjual dan pembeli. (Rabithah)

Kepala TK Budi Raharjo Ngusikan, Komariyatul Maslichah, SH. Mengisahkan bahwa awal mula ditunjuk sebagai tujuan studi banding lantaran sebelumnya telah mengajukan proposal dan berkoordinasi dengan pihak Wilkerdik Kecamatan Ngusikan. Ia bangga karena segenap upayanya dan tenaga pendidik mendapat apresiasi dalam mewujudkan LBB. Meskipun pengumuman studi banding ini terbilang mendadak dan hanya selang dua hari dan tidak ada persiapan khusus. Komariyatul Maslichah pun juga mengaku bahwa ia dan segenap tenaga pendidik, selalu optimis meskipun menggunakan Alat Peraga Edukatif (APE) yang sederhana diperoleh dari lingkungan sekitar namun dapat memberikan stimulus yang tepat bagi anak didiknya.


Ketua Ikatan Penilik Indonesia (IPI) Kabupaten Jombang, Sudarsono, S.Pd. (Rabithah)

Sudarsono menambahkan bahwa kegiatan studi banding ini akan dilaksanakan tiga bulan sekali. Lalu hasilnya akan kami bahas dalam rapat rutinan penilik, yang mana juga meliputi seleksi satuan pendidikan mana saja yang telah mampu menerapkan tujuan LBB. Juga tidak menutup kemungkinan penilik akan melaksanakan studi banding ke luar Kabupaten Jombang agar memiliki gambaran yang lebih luas dan beragam terkait LBB.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma

Lebih baru Lebih lama