M. Adlan Fahmi*

Judul : Sang Motivator Mengajar

Penulis : Mukhamad Zainur Rofiq, M.Pd.I.

Penerbit : El-Markazi

Tahun Terbit : 2020

Tebal : XVIII + 224 Halaman

ISBN : 978-623-7739-80-7

Dalam buku ini, Mukhamad Zainur Rofiq, yang merupakan seorang guru Pendidikan Agama Islam di SDN Podoroto II Kesamben dan motivator serta terapis Heart and Mind “Pondok Motivasi dan Hipnoterapi Jombang”, menjelaskan bahwa untuk menjadi guru yang diidolakan peserta didiknya, guru harus mampu menjadi seorang motivator.

Untuk menjadi seorang motivator, guru harus mengawalinya dari pikiran. Semuanya berawal dari pikiran, dengan niat dan tekad yang kuat, serta semangat yang tinggi yakin bisa menjadi seorang motivator. Itulah self talking. Mengubah kata-kata negatif dalam diri sendiri menjadi kalimat positif. Mengubah kata ‘tidak mungkin” menjadi kata “sangat mungkin”, kata “susah” menjadi “mudah”, kata “tidak layak, tidak pantas” menjadi “pantas dan sangat pantas”, dan lain sebagainya.

Kemudian, guru juga perlu mempelajari dan mencontoh gaya penampilan para motivator ternama, seperti Ary Ginanjar Agustian, Tung Desem Waringin, Ippho Santosa, Jamil Azzaini, dan lain sebagainya, yang mampu memukau para pemirsa dan siapa pun yang mendengar kekuatan kata dan kalimat saktinya, baik melalui televisi maupun media lainnya. Tidak boleh terlewatkan adalah memodel sang motivator sepanjang masa kita, yaitu Nabi Muhammad SAW, Parents (ayah ibu kita), dan guru-guru kita. Merekalah motivator kehidupan kita yang sebenarnya hingga kita berada pada titik saat ini.

Guru hebat akan mampu mengatasi berbagai masalah di kelas, dan mampu menampilkan aksi kelas hebat yang selalu dirindukan para peserta didiknya, serta berhasil menjadi guru yang digugu dan ditiru.

Tidak cukup itu, guru harus mengasah ilmu-ilmu motivator yaitu komonikasi skill (menyebut nama dengan tepat, berbicara dengan jelas, melakukan kontak mata yang lama, dan sebagainya), public speaking, ice breaking, dan hypnosis-hypnoteaching. Dijelaskan secara khusus, hypnoteaching bukanlah seperti yang diasumsikan banyak orang yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan cara menidurkan peserta didiknya untuk diberikan sugesti positif agar saran atau pelajaran dapat diterima dengan optimal. Tetapi, hypnoteaching adalah metode pembelajaran yang menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan bahasa-bahasa bawah sadar karena alam bawah sadar lebih dominan terhadap cara kerja otak.

Baca Juga: SDN Jogoloyo Sumobito Gelar Wisata Edukasi Haji

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk hypnoteaching diantaranya adalah niat dan motivasi dalam diri, pacing (menyamakan posisi, gerak tubuh, bahasa, serta gelombang otak dengan peserta didik, hingga peserta didik merasa nyaman), leading (memimpin atau mengarahkan setelah peserta didik merasa nyaman dengan proses pacing), menggunakan kata positif, memberikan pujian, modelling (proses memberi teladan atau contoh melalui ucapan dan perilaku yang konsisten), dan terus meyakinkan peserta didik bahwa mereka pasti bisa.

Selain itu guru hebat sangat perlu mengenal Neuro Linguistic Programming (NLP) dan Spiritual Emotional Freedom Technic (SEFT). NLP adalah sebuah ilmu yang mempelajari seputar perilaku otak manusia dan bagaimana kita menggunakannya untuk kapasitas berpikir maupun untuk komonikasi dengan orang lain. Sedangkan SEFT adalah bisa digunakan untuk menghilangkan emosi negatif berupa kekhawatiran atas masa depan, ketakutan, kecemasan, kesedihan, kemarahan, kegalauan, dan lain sebagainya.



Disamping itu, guru hebat perlu memahami dan menyadari bahwa setiap peserta didik diciptakan sebagai makhluk cerdas dengan kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ), spiritual (SQ), kecerdasan menghadapi masalah hidup (AQ/Adversity Quotient), dan kecerdasan kreativitas/mencipta (CQ/Creativity Quotient) yang harus diupayakan berkembang secara seimbang.

Melalui berbagai bekal keilmuan tersebut, guru hebat akan mampu mengatasi berbagai masalah di kelas, dan mampu menampilkan aksi kelas hebat yang selalu dirindukan para peserta didiknya, serta berhasil menjadi guru yang digugu dan ditiru.

*) Guru PAI SDN Sambirejo 1 Kec. Wonosalam
Lebih baru Lebih lama