Ilustrasi memberikan arahan. (Donny)

 

JOMBANG – Aparatur Sipil Negera (ASN) memiliki tugas yang sangat penting dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Pelayanan yang diberikan pun menjadi cerminan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bahkan lebih jauh lagi kepada pemerintah daerah itu sendiri.

Oleh karena itu, pelayanan yang diberikan haruslah prima walaupun sebenarnya ada kendala didalam habitat kerjanya. Hal ini pun sudah didorong oleh Presiden, Joko Widodo yang menghendaki adanya reformasi birokrasi. Tak hanya mempercepat pelayanan yang diberikan, juga memotong kompas segala bentuk skema aturan yang memperlambat.

Kondisi ini pun disadari oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, sehingga menatap lembaran baru di 2022 akan lebih disolidkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat serta berubah lebih baik lagi. Sehingga bentuk-bentuk kelalaian secara individu maupun tim sudah lebih diminimalisif, bahkan tak menutup kemungkinan telah tiada.

Pada akhirnya dijalankannya Choaching akan semakin membantu kinerja staf dalam menghadapi model kerja yang berbeda ketika menjadi ASN kebanyakan. Terlebih lagi menyangkut soal pendataan yang harus tersingkronisasikan dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibudristek) RI.

Langkahnya melalui Coaching yang diberikan oleh masing-masing kepala sub bagian maupun bidang yang ada di OPD yang memangku urusan pendidikan serta kebudayaan di Kota Santri ini. Dijelaskan Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Disdikbud Kabupaten Jombang, Supartini, S.Sos., M.M. bahwa nantinya Choaching 100% berlaku pada awal tahun 2022. Maksud daripada Choaching sendiri adalah membina dan memberikan masukan dilingkup kepegawaian. Lebih dari itu Choaching juga akhirnya menggali serta mengarahkan potensi yang dimiliki setiap ASN untuk menunjang kinerja di ruang lingkupnya sendiri. Dengan kata lain, kemampuan yang dimiliki semakin bertambah seiring dengan potensi yang dimilikinya.

Baca Juga: Darurat Kekerasan Seksual di Kota Santri

Supartini mengatakan, “Choaching dilangsungkan guna menakar integritas dan kedisiplinan ASN sebagaimana yang termaktup dalam Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2020 Tentan Manajemen Pegawai Negeri Sipil dan Peaturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 taentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil.”

Nantinya jika setiap sub bagian dan bidang yang ada di Disdikbud Kabupaten Jombang telah mengetahui esensi dalam menjalankan Choaching, maka selanjutnya bisa langung dijalankan sendiri oleh kepala sub bagian maupun kepala bidang yang dibantu setiap kepala seksi yang ada. Hak itu dikarenakan setiap permasalahan yang dihadapi di masing-masing sub bagian maupun bidang antara satu dan lainnya berbeda. Begitu pun pola penyelesaiannya, jelasnya juga akan ada sentuhan tersendiri. Mengingat kepala sub bagian, kepala bidang, serta kepala seksilah yang memahami situasi antar individu stafnya. Sehingga pendekatan yang tepat akan semakin lekas mengurai permasalahan yang dihadapinya.

Supartini, S.Sos., M.M. (Donny)

“Sebaliknya, kalau pun didapati ada yang memiliki potensi lebih. Harus terus didorong untuk mengembangkannya lebih baik. Harapannya akan memberikan kontribusi jauh bertambah besar terhadap pekerjaannya nantinya,” ungkap Supartini.

Tak kalah pentingnya adalah merubah paradigma berpikir setiap staf yang ada. Menurut perempuan berhijab ini, kerap kali mendapati staf yang dipanggil pimpinannya merasa ketakutan. Dikiranya melakukan kesalahan dan bakal kena sangsi. Padahal tidak mesti demikian, justru bisa jadi pimpinan ingin mengajak koordinasi untuk pematangan program atau mempersiapkan program-program tertentu yang bakal dilaksanakan dalam waktu dekat.

Ragam Permasalahan di Sub Bagian dan Bidang

Menengok dari jangkauan ruang lingkup kerja di setiap sub bagian maupun bidang, tentunya berbeda-beda batu sandungan yang dijumpainya. Bahkan kalau melihat kedalam, komposisi yang ada di sub bagian dan bidang pasti juga berbeda. Keadaan itu yang seringkali juga menjadi kendala tersendiri didalam pemulasaraan program supaya jauh lebih baik.

Dian Yunitasari, M.Pd. (Donny)

Laiknya diungkapkan oleh Kepala Bidang Kebudayaan, Disdikbud Kabupaten Jombang, Dian Yunitasari, M.Pd. dalam lingkup pekerjaanya lebih banyak membutuhkan koordinasi dengan pelbagai pihak yang notabene di luar Disdikbud Kabupaten Jombang. Disebabkan menyangkut keberadaan cagar budaya sehingga perlu dijaga eksistensinya serta sejumlah kelompok kesenian maupun kesenian itu sendiri yang membutuhkan perhatian tersendiri supaya tetap lestari dan dinikmati generasi akan datang.

Dian Yunitasari menjelaskan, “Mulanya harus dipahami dahulu model kerja yang bakal dilakukan di dalam Bidang Kebudayaan, Disdikbud Kabupaten Jombang. Karena langsung menyentuh masyarakat tradisi yang memiliki kesensitifan pemikiran serta rasa, harus pandai melatekan pembawaannya agar tak sampai menyinggung bahkan hingga menimbulkan kesalahapahaman baru yang akhirnya menjadi permasalahan. Oleh karenanya, staf di Bidang Kebudayaan, Disdikbud Kabupaten Jombang tidak bisa hanya menyelesaikan pekerjaan sekadar duduk dari belakang meja saja. Namun harus terjun langsung dan melibatkan banyak pihak yang ada kaitannya.”

Pada akhirnya dijalankannya Choaching akan semakin membantu kinerja staf dalam menghadapi model kerja yang berbeda ketika menjadi ASN kebanyakan. Terlebih lagi menyangkut soal pendataan yang harus tersingkronisasikan dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibudristek) RI. Pasti butuh kerja lebih demi memperoleh data yang lengkap serta dapat terbaca dengan baik saat mentabulasikannya.

Disinilah kerjasama antar lini dibutuhkan, tegas Dian Yunitasari. Tak mungkin sebatas dilakukan staf di Bidang Kebudayaan, Disdikbud Kabupaten Jombang yang jumlahnya tiada lebih dari sepuluh jari.

Moh. Suyuti, S.Sos., M.M. (Donny)

Sementara itu di Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Disdikbud Kabupaten Jombang permasalah utama yang ditemukan ialah perihal kepekaan dalam melek teknologi. Seperti diketahui dalam masa Pandemi yang berjalan cukup lama ini, menjadikan semua beralih kepada sentuhan teknologi. Sehingga menuntut kecakapan setiap stafnya dalam menguasai teknologi yang jauh lebih mumpuni.

Sangkut pautnya pun kembali pada pelayanan yang diberikan oleh Bidang Pembinaan PAUD dan PND, Disdikbud Kabupaten Jombang. Mengingat yang diurusi adalah KB, TK, dan pendidikan non-formal lainnya macam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang sebarannya pun relatif banyak di Kota Santri ini. Seiring visi Kemendikbudristek RI dahulu, satu desa satu PAUD. Jadi bisa dibayangkan sendiri berapa banyaknya satuan pendidkan yang tersebar di tiap desa pada 21 kecamatan di Kabupaten Jombang.

Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Moh. Suyuti, S.Sos., M.M. mengatakan sekarang ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri di bidang yang dinahkodainya ini. Khususnya dalam meningkatkan kapasitas staf yang dimiliki supaya lebih akrab dengan sentuhan teknologi.

“Penguatan kompetensi mengenai teknologi adalah keharusan. Sehingga akan mendukung kinerja yang dilakukan dan tidak saja teraptron ada beberapa staf saja yang sudah piawai sebelumnya,” tegas Moh. Suyuti.

Sedangkan Bidang Pembinaan SD dan Pembinaan Ketenagaan, Disdikbud Kabupaten Jombang sepertinya mengalami permasalahan yang serupa. Berkenaan dengan kekurangan staf yang masih jauh dari jumlah ideal. Namun kondisi ini tidak menyurutkan semangat dalam berupaya menciptakan pelayanan yang terbaik.

Drs. Kasmuji Raharja, M.Pd. (Donny)

Kepala Seksi Kurikulum dan Penilian SD, Bidang Pembinaan SD, Disdikbud Kabupaten Jombang, Drs. Kasmuji Raharja, M.Pd. mengakui dari kualitatif staf masih dirasakan kurang. Namun demikian setelah mencoba secara tidak formal melakukan Choaching dan memberikan pemahaman yang tepat akhirnya seluruhnya setuju saja jika ditambahi beban kerjanya.

Kasmuji Raharja menuturkan, “Penambahan porsi kerja ini mau tidak mau harus dilakukan. Bila sampai tidak pasti akan ada yang terbengkalai. Oleh sebab itu, sebelumnya diberikan pengertian dan motivasi tersendiri. Selanjutnya dalam menjalankannya juga tak ada beban. Toh yang dikerjakan tak ada perbedaan terlalu jauh dengan tangggungjawabnya sendiri.”

Karyono, S.Pd., M.Pd. (Donny)

Sebaliknya kekurangan staf yang ada di Bidang Pembinaan Ketenagaan, Disdikbud Kabupaten Jombang tak menjadi permasalahan berarti. Diakui Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan, Disdikbud Kabupaten Jombang, Karyono, S.Pd., M.Pd. bahwa dalam jangkaun kerja pelayanan yang diberikan menyangkut hajat hidup banyak ASN khususnya di lingkung Disdikbud Kabupaten Jombang semua telah menyadari dan tetap memberikan pelayanan yang terbaik. Jadi, karena itu menjadi modal utama dalam menyelesaikan pekerjaan.

“Lebih lagi semua mau berkerja cepat dan tambah di luar jam kerja normal. Hal ini semakin menunjukkan dedikasi serta loyalitasnya terhadap pekerjaan juga pelayanan terbaik. Sehingga nantinya bila adanya Choaching yang akan diberikan akan lebih menitikberatkan pada peningkatan etos kerja,” terang Karyono.

Agus Suryo Handoko, S.Pd., M.MPd.

Bidang Pembinaan SMP, Disdikbud Kabupaten Jombang pun mempunyai cari berbeda dalam menerapkan Choaching terhadap sejumlah stafnya. Dikatakan oleh Kepala Bidang Pembinaan SMP, Disdikbud Kabupaten Jombang, Agus Suryo Handoko, S.Pd., M.MPd. bilamana sebelumnya dilakukan pendekatan yang baik terlebih dahulu. Sehingga dalam upayanya Choaching guna menakar kendala yang dialami dan menjadi dimensi dalam merajut langkah program kerja bisa teratasi. Hal itu disebabkan solusi yang ditawarkan lebih humanis sehingga dapat diterima dengan baik.

Agus Suryo Handoko memaparkan, “Bentuk-bentuk Choaching disini sesungguhnya sudah dijalankan. Hanya aja istilah yang digunakan berbeda. Misalkan saja ada staf yang kurang disiplin kehadirannya, tak lantas memberikan sangsi. Melainkan dibicarakan dulu dari hati ke hati supaya muncul kepermukaan permasalahannya dan diberikan jalan keluar yang bijaksana. Kemudian menciptakan iklim kerja yang menyenangkan. Dengan begitu diharapkan dapat bekerja secara maksimal, seyampang itu akan menghadirkan keunggulan setiap staf yang sangat memungkinkan berkorntribusi besar bagi Bidang Pembinaan SMP, Disdikbud Kabupaten Jombang.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama