Widyaprada Ahli Madya Badan Pengembangan PAUD dan Dikmas Provinsi Jawa Timur, Dwi Retno Kurniasari, S.P., M.Si. saat memaparkan hasil pemetaan mutu kondisi PAUD Kabupaten Jombang di Aula III Disdikbud pada Jumat (10/12). (Donny)


JOMBANG – Pemetaan mutu di lembaga pendidikan mutlak dibutuhkan sebagai pedoman peningkatan kualitas pelayanan maupun bahan evaluasi, terhadap kekurangan yang ada dalam kurun waktu satu tahun. Maka dari itulah Badan Pengembangan PAUD dan Pendidikan Masyarakat (BP- PAUD dan Dikmas) Provinsi Jawa Timur sebagai Unit Pelaksana Teknis dibawah Direktorat Jenderal PAUD dan Dikdasmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, mengadakan Diseminasi Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas Tahun 2021 di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.

Untuk Kabupaten Jombang, Diseminasi Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas Tahun 2021 dilaksanakan pada Jumat (10/12) bertempat di Aula III Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang. Peserta dari penilik dan pengawas PAUD, cukup antusias menyimak pemaparan hasil pemetaaan mutu oleh Widyaprada Ahli Madya Badan Pengembangan PAUD dan Dikmas Provinsi Jawa Timur.

Linieritas pendidik cukup penting dan menjadi perhatian utama, sebab hal ini berkorelasi dengan kompetensi dan kesejahteraannya. Selain itu pula peran penilik dan pengawas sebagai pengendali mutu lembaga, harus terus ditingkatkan, supaya dapat menuntaskan segala problem yang menjadi ganjalan lembaga binaannya.

Dipaparkan oleh Widyaprada Ahli Madya BP-PAUD dan Dikmas Provinsi Jawa Timur, Dra. Suharti bahwa dalam dua kali periode survei per 14 November 2021 dan 8 Desember 2021 mulai dari lembaga PAUD, KB, TK, TPA, SPS dan Dikmas di 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang, hasilnya 84% masih memenuhi standar nasional pendidikan.

Baca Juga: Uji Kompetensi Menjaring Calon Pembimbing Muatan Lokal Keagamaan dan Pendidikan Diniyah

“Rinciannya sejak 14 November terdapat 615 lembaga dan 8 Desember 883 lembaga. Mekanismenya semua lembaga melakukan input data di laman https://pauddikdasmen.kemdikbud.go.id/ selanjutnya kami asesmen di lapangan. Hasil 84% ini mengacu pada beberapa indikator kompetensi yang terpenuhi. Diantaranya standar kompetensi lulusan, standar isi, proses, penilaian tindakan kelas, sarana, pengelolaan, serta pembiayaan. Artinya kualitas PAUD dan Dikmas di Kabupaten Jombang masih masuk dalam kategori nilai A. Andaikata dibawah 80% maka kategori nilainya B, dan kurang dari 70-60% berada di kategori nilai C,” papar Suharti.

Widyaprada Ahli Madya Badan Pengembangan PAUD dan Dikmas Provinsi Jawa Timur, Dra. Suharti saat ditemui usai acara pada Jumat (10/12). (Donny)


Persentase ketercapaian 84% tersebut menyisakan 16% yang belum memenuhi standar. Oleh karenanya, Widyaprada Ahli Madya BP-PAUD dan Dikmas Provinsi Jawa Timur, Dwi Retno Kurniasari, S.P., M.Si. juga menambahkan kekurangan yang kerap menjadi catatan di Kabupaten Jombang ialah dari segi PTK, pengelolaan, biaya, dan sarana prasarana. Penting dipahami bahwa pemetaan mutu ini nantinya akan menjadi rapor mutu pendidikan, sekaligus bahan pembinaan dalam rangka evaluasi dan peningkatan delapan standar nasional pendidikan.

Dwi Retno Kurniasari menjelaskan, “Maka dari itu jalinan komonikasi antara penilik, pengawas, dan lembaga cukup penting sebagai dasar landasan peningkatan mutu kedepannya.”

Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Disdikbud Kabupaten Jombang, Moh. Suyuti. M.M. saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (13/12). (Donny)

 

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Disdikbud Kabupaten Jombang, Moh. Suyuti, M.M. tidak menampik bahwa peningkatan mutu PAUD dan Dikmas menjadi dinamika tersendiri. Utamanya tantangan meningkatkan linieritas para pendidik PAUD yang hari ini masih 40% tingkat linieritas Starta Satunya (S1). Linieritas pendidik cukup penting dan menjadi perhatian utama, sebab hal ini berkorelasi dengan kompetensi dan kesejahteraannya. Selain itu pula peran penilik dan pengawas sebagai pengendali mutu lembaga, harus terus ditingkatkan, supaya dapat menuntaskan segala problem yang menjadi ganjalan lembaga binaannya.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama