Peserta didik SMP Darul Ulum 1 Peterongan saat mempratikkan pembelajaran STEAM dengan mempelajari panel surya. (ist)


PETERONGAN – Pepatah lama mengatakan Tuntutlah Ilmu Hingga ke Negeri China. Rupanya telah dilakukan oleh SMP Darul Ulum 1 Peterongan, tak hanya persoalan menuntut ilmu namun juga telah berhasil menorehkan prestasi gemilang. Terbaru dalam ajang Belt and Road Teenager Maker Camp & Teacher Workshop 2021 yang dilaksanakan (20/11) lalu di Chongqing China, 10 kelompok SMP Darul Ulum 1 Peterongan berhasil meraih kategori Best Maker Awards.

Kepala SMP Darul Ulum 1 Peterongan, Mashudi, S.S., S.Pd. saat ditemui pada Rabu (8/12) menjelaskan latarbelakang satuan pendidikannya bisa mengikuti agenda internasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Sains dan Teknologi China (MOST) bermula sejak tahun 2018 ketika pihaknya menjalin kerjasama dengan Kementerian Pendidikan lintas Asia Tenggara bernama SEAMEO Qitep In Science yang memiliki cabang di Bandung, Jawa Barat dan berpusat di Thailand.

Pengenalan teknologi berbasis pembelajaran STEAM juga mengarahkan peserta didik untuk merancang inovasi teknologi ramah lingkungan. Seperti halnya inovasi oven penetas telur bebek bertenaga surya.

“Jalinan kerjasama tersebut menekankan pengembangan metode pembelajaran melalui Science, Technology, Engineering, and Mathematic (STEAM). Penuh syukur berkat kerja keras serta konsistensi peserta didik dan para guru, SMP Darul Ulum 1 Peterongan sudah membuat karya ilmiah dan aktif di ajang Belt and Road Teenager Maker Camp & Teacher Workshop sejak 2018-2021 baik offline maupun online,” jelas Mashudi.

Baca Juga: SMP Negeri 1 Kesamben Tari Membuka Ladang Prestasi

Mashudi melanjutkan, Best Maker Awards tersebut ialah kategori emas yang dipilih berdasarkan penyajian tiga tema terbaik. Mulai dari Low Carbon and Energy Conservation, Space Science, dan Science Video.

Kepala SMP Darul Ulum 1 Peterongan, Mashudi, S.S., S.Pd. bersama beberapa guru dan peserta didik saat menghadiri Belt and Road Teenager Maker Camp & Teacher Workshop di Nanning China pada tahun 2019. (ist)

Mashudi memaparkan, “Mekanisme tahun ini semua dilaksanakan secara online. Setiap kelompok terdiri dari 3 peserta didik dan 1 guru pembimbing. Keseluruhan SMP Darul Ulum 1 Peterongan mengikutkan ada 10 kelompok delegasi dan melibatkan 51 peserta didik dari seluruh kelas dan 6 guru pembimbing. Untuk tahun ini Low Carbon and Energy Conservation kami terapkan dengan membuat oven penetas telur bebek bertenaga panel surya. Kemudian pada Space Science, kami merancang sensor deteksi suhu menggunakan balon terbang. Terakhir, Science Video merupakan hasil video riset yang dilakukan oleh peserta didik untuk mengetahui kandungan kimiawi dan biologis di Penangkaran Madu Lebah Wonosalam dan Waduk Selorejo, Ngantang, Kabupaten Malang.”


Guru pembimbing, peserta didik, dan Kepala SMP Darul Ulum 1 Peterongan, saat berfoto bersama sebelum mengikuti penerimaan anugerah 10 Best Maker Awards Belt and Road Teenager Maker Camp Chongqing & Teacher Workshop Chonghing China 2021. (ist)

Dijelaskan pula oleh Guru Pembimbing kelompok Low Carbon and Energy Conservation, Miftachul Rosadah, M.Pd. bahwa pengenalan teknologi berbasis pembelajaran STEAM juga mengarahkan peserta didik untuk merancang inovasi teknologi ramah lingkungan. Seperti halnya inovasi oven penetas telur bebek bertenaga surya.


Tangkapan layar penganugerahan Best Maker Awards di ajang Belt and Road Teenager Maker Camp & Teacher Workshop Chongqing China 2021 yang diterima oleh salah satu kelompok peserta didik dan guru SMP Darul Ulum 1 Peterongan. (ist)

“Kami awali dari pendiskusian asal muasal listrik. Setelah berdiskusi, peserta didik bisa memahami bahwa listrik berasal dari pembakaran batu bara dan memiliki dampak negatif bagi lingkungan. Oleh karenanya dari pemaparan ini saat presentasi kami mendapat kategori Best Maker Awards,” tandas Miftachul Rosadah yang juga guru Matematika Kelas VII, SMP Darul Ulum 1 Peterongan.

Reporter/Foto: Donny Darmawan/Istimewa

Lebih baru Lebih lama