Bupati Jombang Hj. Mudjidah Wahab bersama Kepala DLH Kabupaten Jombang, Miftahul Ulum, S.T., M.Si. berkeliling Alon-alon Jombang meninjau proses perawatan. (Donny)


JOMBANG – Revitalisasi fasilitas umum haruslah diimbangi dengan mekanisme perawatan yang maksimal. Sebab, apabila tak ada perawatan berkelanjutan maka pamor fasilitas tersebut hanya akan terang di awal saja kemudian perlahan meredup.

Guna menghindari hal tersebut, Alon-alon Jombang yang telah disulap menjadi cantik juga gencar menggalakkan perawatan yang laik. Dijelaskan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Ruang Terbuka Hijau, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang, Ahmad Rofiq As’ari, S.T. bahwa untuk perawatan taman, sesuai kontrak setahun kedepan masih menjadi tanggung jawab pemborong. Pelbagai penataan tanaman membutuhkan perawatan khusus, apabila ada kerusakan atau mati maka dapat segera diganti.

Hasil revitalisasi ini dapat menjadi wisata edukasi bagi masyarakat Kota Santri, khususnya bagi anak didik yang masih dalam masa emas pertumbuhan.

“Namun terkait kebersihan sudah menjadi ranah DLH Kabupaten Jombang. Terdapat tim berjumlah lebih kurang 15 orang yang bertugas menjaga dan membersihkan seluruh area. Tim tersebut telah dibagi jadwalnya sehingga dapat memantau keadaan setiap hari selama 24 jam,” papar pria yang dalam proyek revitalisasi Alon-alon Jombang sebagai Pejabat Pembuat Komitmen itu.

Baca Juga: Apresiasi Mengarsir Mama Mia Kolaborasi Cantik Mama dan Anak

Kepala DLH Kabupaten Jombang, Miftahul Ulum S.T., M.Si. saat ditemui dikantornya mengungkapkan bahwa fasilitas ini supaya dimanfaatkan masyarakat dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu masyarakat juga diharapkan andil merawatnya dengan tak mengambil, memindah, dan merusak atau mengotori. Tak lupa menjalin koordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Jombang perihal ketertiban pedagang dan pengamen.

Kepala DLH Kabupaten Jombang, Miftahul Ulum, S.T., M.Si. menjelaskan kepada anggota Muslimat terkait fasilitas yang terdapat di Alon-alon Jombang. (Rabithah)

Miftahul Ulum mengatakan, “Terlebih bagi wahana playground yang terbilang sangat menarik perhatian masyarakat. Dikhususkan bagi pengunjung dengan rentan usia 5 sampai 12 tahun. Terdapat batasan pagar sehingga orang tua cukup memantau di luar arena, sudah ada dua pemandu yang berjaga. Lantaran menggunakan rumput sintetis yang membutuhkan perawatan ekstra, pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman serta diwajibkan melepas alas kaki.”

Bupati Jombang Hj. Mudjidah Wahab bersama Kepala DLH Kabupaten Jombang, Miftahul Ulum, S.T., M.Si., di depan batu peresmian Alon-alon Jombang, Kamis (30/12). (Rabithah)

Satuan pendidikan yang berminat menjajal wahana playground dapat menjalin koordinasi dengan DLH Kabupaten Jombang, imbuh Miftahul Ulum. Caranya, dengan mengirim surat permohonan izin kunjungan, nantinya surat tersebut akan diproses untuk penentuan jadwal. Hal ini dilakukan agar pengelola dapat mengosongkan wahana serta memandu acara. Sehingga lebih aman dan pesan edukasi dapat tersampaikan secara maksimal tak terganggu pengunjung lain.

Sementara itu ditemui disela kegiatannya, Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menuturkan bahwa saat ini (30/12) revitalisasi Alon-alon Jombang belum sepenuhnya tuntas. Terdapat gapura dan beberapa fasilitas upacara yang mesti dirampungkan. Namun perlu ditekankan bahwa kinerja DLH Kabupaten Jombang sejauh ini sudah baik.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Ruang Terbuka Hijau, DLH Kabupaten Jombang, Ahmad Rofiq As’ari, S.T. (Rabithah)

Mundjidah Wahab mengharapkan hasil revitalisasi ini dapat menjadi wisata edukasi bagi masyarakat Kota Santri, khususnya bagi anak didik yang masih dalam masa emas pertumbuhan. Selain dikenalkan dengan kebersihan fasilitas umum juga dapat ditanamkan pendidikan karakter seperti kerukunan, saling berbagi dan nilai keagamaan.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama