Kegiatan kelompok kerja, peserta didik membuat ecobrick. (ist)


NGUSIKAN – Kebersihan dan keasrian lingkungan di satuan pendidikan akan memberikan daya dukung yang luar biasa dalam pembelajaran. Selain menciptakan suasana yang nyaman tatkala belajar, keadaan tersebut juga menambah semangat belajar kian besar.

SDN Sumbernongko Ngusikan misalnya, dikarenakan sebagai satuan pendidikan berpredikat Adiwiyata. Kebersihan dan keasrian lingkungan menjadi nomor satu. Tidak sekadar secara fisik saja, melainkan juga perilaku seluruh civitas akademiknya telah mencerminkan kesadaran tinggi atas kepedulian terhadap lingkungan satuan pendidikannya.

Membuat karya ecobrick dinilai paling diminati. Sebelumnya peserta didik mengumpulkan bahan tak terpakai dilingkungan sekitar, selanjutkan dipilah dan dibersihkan kemudian digunting untuk dimasukan ke botol.

Dikatakan oleh Kepala SDN Sumbernongko Ngusikan, Astutik, S.Pd. setelah berhasil meraih Adiwiyata tingkat kabupaten pada 2020 silam. Secara keseluruhan akhirnya berubah dari kebiasaan serta bersama-sama berkenan membangun komitmen menjadi salah satu satuan pendidikan yang peduli terhadap kondisi lingkungannya.

Baca Juga: Cara Menguji Kepekaan Guru Terhadap ABK

“Di 2022 kali ini kami bersiap menuju Adiwiyata tingkat provinsi yang harus mengintegrasikan pembelajaran sekaligus sarana prasarana yang ada di satuan pendidikan,” ujar perempuan yang memiliki hobi menari ini.

Lebih lanjut Astutik menjabarkan, implementasi dalam pembelajaran seperti ketika penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran maupun kegiatan kelompok kerja dan ekstrakurikuler harus ada materi yang bisa disinergikan dengan program Adiwiyata. Demikian pun sarana prasarana macam toilet, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), laboratorium, kantin, hingga parkiran juga mesti selaras dengan prinsip Adiwiyata.

Kepala SDN Sumbernongko Ngusikan, Astutik, S.Pd. (Rabithah)

Guru Kelas V, SDN Sumbernongko Ngusikan, Sri Astutik, S.Pd.SD. menjelaskan untuk kegiatan kelompok kerja dilakukan peserta didik setiap hari Sabtu. Sebelumnya di bagi menjadi beberapa kelompok dan selanjutnya dapat mengerjakan pengolahan sampah menjadi pupuk, pembuatan ecobrick, merawat tanaman serta hewan ternak, mengolah kebun dan hasilnya, juga membuat prakarya sebagai penambah ornamen keindahan di SDN Sumbernongko Ngusikan.

Kepala beserta jajaran guru SDN Sumbernongko Ngusikan. (Rabithah)

Sri Astutik mengakui, “Membuat karya ecobrick dinilai paling diminati. Sebelumnya peserta didik mengumpulkan bahan tak terpakai dilingkungan sekitar, selanjutkan dipilah dan dibersihkan kemudian digunting untuk dimasukan ke botol. Dari botol-botol itulah kemudian bisa dikreasikan lagi menjadi hiasan, perabot, hingga alternatif bahan pembangunan rumah.”

SDN Sumbernongko Ngusikan, mewakili Kecamatan Ngusikan dalam Lomba Sekolah Sehat Berkarakter. (ist)

Tak lupa untuk senantiasa menjalin kerjasama dengan pelbagai pihak, misalnya dengan wali peserta didik, Wilayah Kerja Pendidikan Kecamatan Ngusikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, imbuh Sri Astutik. Serta turut aktif mengikuti seminar dan pelatihan terkait lingkungan ideal bagi pembelajaran.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Istimewa

Profil SDN Sumbernongko Ngusikan.

Jumlah guru : 10

Jumlah peserta didik : 155

Ekstrakurikuler : Pramuka, seni tari, bola voli, sepak bola dan banjari.

Prestasi : Sekolah Adiwiyata Kabupaten Jombang Tahun 2020 dan 2021.

Mewakili Kecamatan Ngusikan dalam Lomba Sekolah Sehat Berkarakter 2021.

Lebih baru Lebih lama