Pemeriksaan tekanan darah pada salah satu peserta didik sebelum divaksin, di SDN Ngrimbi II Bareng, pada (28/12). (Donny)


JOMBANG – Serbuan varian baru Covid-19 di Indonesia hingga berita ini ditulis cukup mengkhawatirkan. Selain angkanya terus merangkak naik khususnya di Ibu Kota. Di daerah pun harus terus mewaspadai masifnya penyebaran varian Omicron ini. Tak ayal di Jombang pun digiatkan kembali vaksinasi massal, diantaranya bagi usia yang rentan terserang yakni diantaranya adalah anak-anak dan usia lanjut.

Namun beberapa waktu yang lalu sempat terjadi kematian peserta didik tak lama setelah di vaksin. Membuat sebagian masyarakat menjadi ragu dan mencemaskan kondisi ini. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jombang, Budi Winarno, S.T., M.Si. mengharapkan masyarakat tak mudah mempercayai kabar yang menyebutkan bahwa vaksin khususnya bagi anak menyebabkan efek samping yang menyakitkan. Terlebih sampai mengaitkan dengan kejadian hilangnya nyawa, hal tersebut jelas tidak benar adanya.

Budi Winarno yang juga menjabat Juru Bicara Satgas Covid-19 Jombang, mengatakan “Berdasarkan persentase capaian vaksin nasional yang sudah mencapai 85%, terdapat 15% sisanya ialah kelompok rentan, sehingga vaksin tidak dapat diberikan secara langsung. Vaksin untuk kelompok rentan memang membutuhkan pengawasan ekstra, terdiri dari anak usia 6-11 dan 12-17, ibu hamil atau menyusui, individu dengan penyakit penyerta, disabilitas, lanjut usia, mengalami ketersisihan sosial, serta tak mampu melaksanakan protokol kesehatan. Mereka yang termasuk kelompok rentan terpapar harus didampingi dan dikebalkan tubuhnya dengan vaksin serta selalu diingatkan agar melaksanakan protokol kesehatan.”

Asas legalitas vaksin dan serangkaian uji medis, sudah cukup bukti agar masyarakat tidak perlu ragu untuk terlibat aktif dalam penanggulangan Covid-19.

Untuk mekanismenya, harus ada orang terdekat yang mendampingi tatkala sebelum, ketika, dan setelah vaksin, imbuh Budi Winarno. Sebelum vaksin wajib melaksanakan pemeriksaan kesehatan atau screening secara ketat, selain peserta itu sendiri diharapkan pendamping dapat menyampaikan kondisi kesehatan terbaru dan terakurat peserta vaksin, juga terkait alerginya. Selanjutnya memberikan penguatan dan motivasi ketika berlangsungnya vaksin.

Budi Winarno menambahkan, usai vaksin harus terus didampingi secara berkala mulai dari per dua jam setelah vaksin hingga dua hari kedepannya. Setelah vaksin dipantau bagian bahu titik suntik, apakah ada efek samping lainnya seperti nyeri dan suhu tubuh tinggi. Apabila terjadi efek tak wajar tersebut dapat segera menjalin konsultasi dengan petugas kesehatan terdekat, seperti Puskesmas, klinik, maupun rumah sakit.

Baca Juga: KKG PAI Kecamatan Peterongan Praktik Perawatan Jenazah

“Terpenting pendamping harus aktif menjalin koordinasi dengan satuan pendidikan atau pihak penyelenggara dan tenaga kesehatan yang bertugas. Dapat melalui grup WhatsApp, sehingga terdapat satu pintu informasi tepercaya. Terlebih di satuan pendidikan yang tentunya memiliki tim Satgas Covid-19, harus aktif mendampingi dan mendata peserta didiknya. Sebab, apabila dalam satu kelas terdapat peserta didik yang belum vaksin dan terjadi hal yang tak diinginkan, maka dapat membahayakan seluruh satuan pendidikannya,” ujar Budi Winarno saat ditemui di ruang kerjanya.

Wali peserta didik SDN Jombatan IV Jombang saat berkonsultasi mengenai rekam medis kepada petugas kesehatan dari Puskesmas Jabon, Kecamatan Jombang pada (21/12). (Donny)

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Jombang, Dr. Achmad Iskandar Dzulqornain, MKP, menambahkan. memang terdapat kategori efek pasca vaksin anak mulai dari ringan, sedang, hingga berat. Namun pada konteks vaksin anak, pada umumnya tidak ditemukan gejala berat, mayoritas bergejala ringan, seperti merasa letih, nyeri, dan flu.

Untuk itu pria yang menjabat sebagai Direktur RSUD Ploso ini memaparkan, “Efek ringan yang muncul setelah vaksin dapat diatasi segera melalui tindakan sederhana, misalnya jika timbul rasa nyeri maka cukup di kompres air dingin di titik suntikan. Selanjutnya jika timbul demam dan gejala seperti flu, tindakan peredanya dengan meminum obat penurun panas, pereda flu, serta istirahat cukup. Gejala tersebut muncul akibat reaksi imunitas tubuh atas masuknya kandungan vaksin yang tergolong normal. Apabila ditimbang lebih lanjut, antara efek vaksin dengan manfaatnya, tentu masih berbobot manfaatnya. Karena bertujuan memperkuat daya tahan tubuh dan terpenting ialah screening kesehatan secara ketat.”

Kepala Dinkes Kabupaten Jombang, drg. Budi Nugroho, MPPM. (Donny)

Sementara itu, turut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Jombang, drg. Budi Nugroho, MPPM. mesti sempat diterpa oleh ketidaktepatan informasi mengenai vaksin anak, capaian vaksin anak di Kota Santri justru lebih cepat dari target awalnya. Per Januari 2022, persentase vaksin anak sudah mencapai 53.01%. Menurut, Budi Nugroho, angka tersebut menjadi bukti masyarakat masih antusias dalam menyemarakkan vaksin anak.

“Asas legalitas vaksin dan serangkaian uji medis, sudah cukup bukti agar masyarakat tidak perlu ragu untuk terlibat aktif dalam penanggulangan Covid-19. Termasuk mengakses informasi yang jernih ihwal vaksin anak, supaya kekebalan kelompok segera terwujud mulai dari tingkat daerah sampai nasional,” ucap Budi Nugroho.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang, Budi Winarno, S.T., M.Si. (Donny)

Budi Nugroho memungkasi bahwa terdapat tiga hal yang harus digarisbawahi terkait vaksin anak ini. Pertama, perlu diluruskan pandangan terkait vaksin ini, dan harus dilihat dari tujuan besarnya yaitu jalan menuju mempertebal imunitas. Kedua, peran masyarakat mulai dari lingkup kecil keluarga hingga satuan pendidikan dalam memberikan pengetahuan terkait vaksin anak. Mulai dari manfaat serta tujuannya. Sehingga, wali peserta didik pun tidak perlu ragu berkonsultasi perihal riwayat kesehatan buah hatinya. Ketiga, selain petugas kesehatan, screening kesehatan anak-anak yang memiliki peran vital ialah lingkup satuan pendidikan dan keluarga di rumah.

Reporter/Foto: Donny Darmawan/Rabithah Maha Sukma

Lebih baru Lebih lama