Proses pembelajaran dengan model belajar matematika realistik. (Rabithah)


SUMOBITO – Kesuksesan pembelajaran dapat ditandai dengan meningkatnya nilai setiap peserta didik. Guna mencapai hal tersebut guru dituntut memiliki jurus memilih model belajar yang tepat. Selain itu juga mampu mengaplikasikannya dengan baik seraya mengevaluasinya. Seperti model pembelajaran matematika realistik yang tengah dijalankan SDN Brudu Sumobito.

Diungkapkan oleh Kepala SDN Brudu Sumobito, Siti Maisaroh, S.Ag., S.Pd. bahwa selain memiliki tugas manajerial kepala sekolah seyogianya pun berperan aktif memotivasi para guru agar terampil memilih model pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar guru tak hanya berada di zona nyaman pembelajaran dengan satu model belajar secara terus menerus, melainkan mengikuti tren pembelajaran yang efektif dan efisien.

Model belajar matematika realistik memiliki karakteristik yang cocok dengan kondisi lingkungan satuan pendidikan dan minat peserta didik. Lantaran telah dilakukan survei terlebih dahulu terkait kesukaan peserta didik berkegiatan di luar kelas.

Siti Maisaroh menegaskan “Namun perlu digaris bawahi model belajar tersebut harus cocok dengan kondisi satuan pendidikan dan karakteristik peserta didiknya. Sehingga untuk membekali para guru membuat analisis model belajar yang tepat, ditempuh dengan berdiskusi sesama guru dan mengikuti workshop, baik langsung maupun virtual yang saat ini banyak tersedia secara gratis.”

Baca Juga: Ririn Kuswiyanti, S.Pd. O² Antarkan Raih Juara

Salah satu model pembelajaran yang terbilang sukses diminati peserta didik ialah matematika realistik untuk kelas II, beber Siti Maisaroh. Hal ini terlihat pada capaian nilai peserta didik dan antusiasnya ketika mengikuti rangkaian pembelajaran.

Kanan: Siti Maisaroh, S.Ag., S.Pd dan Nuril Fadilah Dian Lahmawati. (Rabithah)

Guru kelas II SDN Brudu Sumobito, Nuril Fadilah Dian Lahmawati, menjelaskan model matematika realistik atau Realistic Mathematics Education merupakan pendekatan yang dikembangkan melalui aktivitas pembelajaran secara nyata. Meliputi mencari titik permasalahan, mengorganisasi pokok permasalahan hingga menjawab atau pemecahan masalah.

Menuliskan laporan hasil pengukuran tumbuhan. (Rabithah)

“Model belajar matematika realistik memiliki karakteristik yang cocok dengan kondisi lingkungan satuan pendidikan dan minat peserta didik. Lantaran telah dilakukan survei terlebih dahulu terkait kesukaan peserta didik berkegiatan di luar kelas. Tidak takut untuk mengamati dan memegang alat atau objek pembelajaran seperti ranting, daun dan batu, serta dapat dikondisikan secara bertahap sesuai konteks, sekaligus mampu mengaitkan dengan topik atau rumus yang telah dipelajari di kelas dan dapat berinteraksi sosial,” urai Nuril Fadilah Dian Lahmawati.

Peserta didik menunjukkan hasil laporan pembelajaran matematika realistik. (Rabithah)

Mekanismenya, peserta didik pada minggu pertama melaksanakan pembelajaran matematika di kelas. Selanjutnya dengan model belajar matematika realistik di luar kelas. Sebelum diberi tugas mencari tahu nama dan jenis daun. Dibekali pula dengan alat seperti formulir laporan, pensil, dan penggaris untuk mengukur daun. Setelah terlaksana dua kali dalam satu semester terlihat bahwa capaian nilai peserta didik meningkat 90%. Lebih dari itu semangat tatkala akan belajar matematika kian membuncah, sebab mereka diberi peran sebagai peneliti atau profesor cilik.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma

Lebih baru Lebih lama