Sunardi saat memberikan pengarahan. (ist)


PLOSO – Gerimis pagi hari membersamai perjalanan Majalah Suara Pendidikan menuju kediaman pimpinan Karawitan Anggun Jaya. Ketika sampai, terlihat tumpukan sound system, tenda, hingga perlengkapan pentas tertata rapi di teras rumahnya.

Pimpinan Karawitan Anggun Jaya, Sunardi menceritakan sebelum terjun di dunia karawitan, ia terlebih dulu menggeluti lakon ludruk yang juga bernama Anggun Jaya. Hal ini disinyalir lantaran dulu sang kakek merupakan pemain ludruk pula. Perawakan yang tinggi dan raut wajah tegas membuatnya selalu mendapat peran gontok (baca: antagonis). Oleh sebab itu hingga kini masyarakat banyak menjulukinya sebagai Gareng.

Sunardi mengisahkan mulai menggeluti karawitan sejak usianya menginjak 25 tahun. Meski tak secara langsung bernyanyi atau memainkan alat musik, namun kepiawaiannya memilih lagu dan mengkoordinir anggota kelompok menjadikannya berani mendirikan kelompok karawitan sendiri pada tahun 2008.

Kunci dari pentas Karawitan Anggun Jaya yaitu kekompakkan permainan musik, penari, hingga suara merdu sinden.

Pria yang juga berprofesi sebagai petani itu mengungkapkan, “Awalnya anggota Karawitan Anggun Jaya berjumlah lebih kurang 40 orang, lambat laun mengalami penurunan lantaran ada yang meninggal dan berpindah rumah. Kini hanya tersisa 16 anggota saja. Para anggota khususnya pemain musik didominasi oleh generasi pertama dengan usia 50 tahun lebih. Tetapi untuk sinden dan penari dapat dipilih dari usia muda sampai dewasa.”

Baca Juga: Tidak Sah! Haji Secara Virtual Metaverse

Sunardi juga membocorkan bahwa, kunci dari pentas Karawitan Anggun Jaya yaitu kekompakkan permainan musik, penari, hingga suara merdu sinden. Tak lupa kualitas alat musik gamelan dan sound system hingga penambah keindahan yaitu seragam dengan kemegahan panggung yang didukung pencahayaan cantik.

Pimpinan Karawitan Anggun Jaya, Sunardi. (Rabithah)

Dibantu istrinya saat ini Sunardi tengah gencar memasarkan kesenian kecintaannya ini hingga kembali menjadi tontonan yang ada di setiap pesta masyarakat. Baik melalui media sosial ataupun dari mulut ke mulut saja. Untuk regenerasi tak lupa juga mengarahkan putrinya yang bernama Anggun untuk menggeluti karawitan sebagai penari.

Poret lawas pimpinan Karawitan Anggun Jaya, Sunardi. (ist)

Istri Sunardi, Lilis Novita menambahkan bahwa Karawitan Anggun Jaya sekali pentas dahulu memiliki durasi dari pukul 12.00 WIB hingga 24.00 WIB. Berbeda dengan saat ini yang hanya berdurasi dari pukul 12.00 WIB sampai 17.00 WIB saja. Meskipun begitu Lilis Novita mengaku tetap bersyukur lantaran setiap bulannya masih terdapat minimal satu kali pentas. Misalnya pada acara sedekah desa, khitanan, pernikahan, dan ulang tahun.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma/Istimewa

Profil Sunardi

Usia : 52 Tahun

Pekerjaan : Petani

Nomor Telepon : 085748898500

Alamat : Dusun Bakalan RT/RW 02/02, Desa Kebonagung, Kecamatan Ploso.

Lebih baru Lebih lama