Pengunjung Taman BBM menikmati fasilitas permainan ayunan. (Rabithah)


MOJOAGUNG – Rutinitas keseharian yang menjadi kewajiban untuk dikerjakan, perlu di jeda sejenak untuk melepas lelah ataupun menikmati suasana lainnya. Tak harus mahal, sebab bisa dilakukan dengan sederhana namun memuaskan hati. Seperti halnya berkunjung ke Taman Betek Bangkit Mandiri (BBM) yang berada di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung.

Menariknya dalam proses pembangunannya pun dilakukan secara mandiri karena bersumber dari swadaya masyarakat. Itulah yang diungkapkan oleh Sekretaris Desa Betek, Supriyatno, dikarenakan kehendak masyarakat yang berkeinginan mempunyai ruang terbuka hijau untuk dimanfaatkan pelbagai aktifitas.

Pengerjaan dilakukan secara gotong royong, turut pula melibatkan Kelompok Pecinta Tanaman Desa Betek yang membantu dalam penyediaan tanaman penghias.

“Meskipun belum sepenuhnya rampung, masyarakat dapat memanfaatkannya guna berolahraga, bermain, berdiskusi, maupun wahana rekreasi yang murah. Kedepannya akan dibangun segenap fasilitas penunjang selaiknya toilet, sentra permainan tradisional, dan rumah baca disebabkan mengusung konsep edukasi. Di rumah bacanya dapat dipakai menyimpan buku maupun aat peraga edukasi,” beber Supriyatno.

Baca Juga: Benda Arkeologi Kota Santri di Pamerkan

Bahkan guna mempercantik nantinya pun akan dibangun sejumlah ornamen penuh estetika, imbuh Supriyatno. Segenap masyarakat dipersilahkan untuk memanfaatkan dengan baik dan turut menjaganya. Kedepannya untuk keberlanjutan dalam pengelolaannya, akan dikenakan biaya parkir kendaraan sebesar Rp 2.000. Selain memberikan rasa aman bagi pengunjung, hasilnya pun dapat digunakan untuk biaya perawatan.

Sekretaris bersama Kepala Seksi Pelayanan, Desa Betek. (Rabithah)

Sementara itu Kepala Seksi Pelayanan Desa Betek, Mansur Abidin mengatakan Taman BBM berada di tanah desa seluar 7000 m² yang sebelumnya terbengkalai. Akhirnya hingga kini telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 350 juta untuk merubahnya seperti sekarang ini. Walau belum sepenuhnya selesai, tetapi menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Desa Betek.

Taman BBM Desa Betek kala siang hari. (Rabithah)

Mansur Abidin mengungkapkan, “Pengerjaan dilakukan secara gotong royong, turut pula melibatkan Kelompok Pecinta Tanaman Desa Betek yang membantu dalam penyediaan tanaman penghias. Demikian dalam perawatannya pun menjadi tanggungjawabnya karena setiap tanaman memiliki cara perawatan yang berbeda-beda.”

Pujasera Taman BBM Desa Betek. (Rabithah)

Disisi lain keberadaan Taman BBM mampu menggerakan roda perekonomian masyarakat dengan adanya Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera). Dengan kata lain Taman BBM representasi dari masyarakat untuk masyarakat, dan kembali ke masyarakat.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma

Lebih baru Lebih lama