Beberapa peserta didik memilih menepi menghindari lubang di Jalan Dokter Soetomo. (Donny)


JOMBANG –
Keberadaan jalan raya sekarang ini bukan saja menghubungkan menuju suatu tempat yang dikehendaki. Tetapi berdampak besar terhadap roda perekonomian. Lihat saja ketika keberhasilan pembangunan jalan trans Jawa di Indonesia, pergerakan ekonomi terus meningkat begitu tajam. Oleh karenanya, sangat dibutuhkan kualitas jalan yang mumpuni. Utamanya di Kota Santri yang dapat dibilang sebagai wilayah perlintasan menuju kota-kota besar baik di Jawa Timur maupun Jawa Tengah.

Di Jombang sendiri dalam kurun waktu musim penghujan melanda, banyak ruas jalan yang mengalami kerusakan. Bahkan beberapa kali tampak di sosial media akibat kerusakan tersebut mengakibatkan kerusakan kendaraan hingga kecelakaan. Hal ini tidak dielak oleh Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Jombang, Agung Setiaji, S.T saat ditemui Majalah Suara Pendidikan pada Selasa (8/3).

Umumnya kerusakan jalan raya terjadi karena drainase tidak berfungsi dengan baik dan perencanaan yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan jalan. Jelas disini bahwa, tanpa adanya perencanaan dan data yang tepat, maka kondisi jalan tidak akan berumur lama.

Memang dalam keadaan ini, masyarakat perlu memahami dengan baik supaya tidak sampai menganggap semua kewenangan dari Pemerintah Kabupaten Jombang. Sebab berdasarkan Peraturan Bupati mengenai pengelolaan jalan desa dan kabupaten Nomor 188.4.45/197/415.10.10. tahun 2015. Didalamnya untuk PUPR Kabupaten Jombang berkewajiban menangani 305 ruas jalan desa dan 195 ruas jalan kabupaten. Selebihnya merupakan wewenang Provinsi Jawa Timur serta pemerintah pusat.

Baca Juga: Pemangkasan Anggaran Disdikbud Program Reguler Berjalan Lancar

“Oleh karenanya, bila ada kerusakan jalan dalam desa dapat diambilkan melalui Anggaran Pemerintah Desa karena nantinya jalan tersebut digunakan menghubungkan antar desa itu sendiri bahkan kecamatan,” terang Agung Setiaji.

Agung Setiaji. (Donny)

Sementara disinggung mengenai maraknya kerusakan jalan yang terjadi di Kota Santri, Agung Setiaji mengaku akan segera disesuaikan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan atau Musrenbang mendatang sehingga akan menjadi prioritas utama. Kalau sekarang menyesuaikan dengan anggaran yang ada karena terkena refocusing guna penangan penyebaran Covid-19 selama dua tahun terakhir ini.

Perbaikan Butuh Persiapan Matang


Dihubungi terpisah via WhatsApp, Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Petra Surabaya, Paravita Sri Wulandari, S.T., M.Eng menguraikan, beberapa poin penting yang mesti diperhatikan mengenai pembangunan maupun perawatan jalan. Mulai dari perencanaan wilayah, teknik, sampai material bahan penguat jalan raya.

Kenampakan ruas jalan alternatif Pasar Ploso yang berlubang besar. (Donny)

Paravita Sri Wulandari menjelaskan, “Tentunya dengan wilayah Kabupaten Jombang yang kondisinya beragam, karakteristik tanah dasar, kondisi lingkungan, dan beban volume kendaraan cukup penting dipertimbangkan. Sebab ketiganya akan menentukan tipe material serta tebal pelapisan perkerasan jalan.”

Paravita Sri Wulandari, S.T., M.Eng. (ist)

Perempuan yang juga sebagai ahli teknik perkerasan jalan ini menambahkan, bahwa terdapat tiga jenis perkerasan jalan yaitu perkerasan lentur, perkerasan kaku, dan perkerasan komposit. Secara keseluruhan teknik tersebut membutuhkan perencanaan teknis yang tepat berdasarkan hasil data melalui survei wilayah.

Papan peringatan yang terpasang di Pertigaan Pasar Tapen Kecamatan Kudu. (Donny)

“Umumnya kerusakan jalan raya terjadi karena drainase tidak berfungsi dengan baik dan perencanaan yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan jalan. Jelas disini bahwa, tanpa adanya perencanaan dan data yang tepat, maka kondisi jalan tidak akan berumur lama. Maka dalam hal ini pemerintah daerah tidak cukup menambah jalan yang telah rusak. Akan tetapi juga wajib mengevaluasi penyebab rusaknya jalan, supaya tidak berlubang saban tahunnya,” pungkas Paravita Sri Wulandari.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama