Satu porsi Coto Makassar Bu Surti. (Rabithah) |
JOMBANG – Telatah Kebo Kicak kini mulai terbuka dengan aneka ragam masakan nusantara. Terbukti dari semakin membanjirnya pilihan menu pelbagai daerah dan dapat diterima dengan baik oleh pemburu kuliner Kota Santri ini. Seperti halnya Coto Makassar, makanan khas Suku Bugis ini setelah disesuaikan dengan lidah orang Jombang. Ternyata mendapat sambutan baik dan mendapat tempat tersendiri di hati penikmatnya.
Penjualnya adalah Bu Surti, di warung sederhananya yang berada di Dusun Banjardowo, Desa Banjardowo, Kecamatan Jombang. Diakui oleh Bu Surti yang merupakan seorang pendatang dari Makassar sejak 2007 silam menyajikan makanan yang telah ada semenjak Kerajaan Gowa berdiri ini lantaran dukungan dari keluarga.
Dalam sekali membuat Coto Makassar setidaknya menggunakan empatpuluh jenis rempah-rempah. Kemudian dipilih pula rempah-rempah agar menyesuaikan rasa yang cocok dengan penikmat kuliner di Jombang.
Bagi yang belum pernah menyantap Coto Makassar pasti terbayang serupa dengan Soto Daging yang telah lumrah ada di kota kelahiran Besut ini. Namun setelah melihat sendiri, bayangan saya yang sudah tertata sebelumnya buyar seketika.
Baca Juga: Rumah Kolonial H. Idrus Tubaji Simbol Kesuksesan Masa Lampau
Kuah tampak cokelat bening. Dilengkapi potongan daun seledri dan bawang goreng. Saat di cicip benar-benar sebuah kelegitan yang begitu kuat. Tampaknya cukup banyak rempah-rempah yang digunakan sebagai bumbunya, sehingga serasa menendang-nendang di lidah. Demikian daging dan jeroan sapi yang di padu dalam satu mangkuk tersebut, jelas bahwa ini merupakan hasil rebusan yang cukup lama. Kentara sekali kelembutannya dan tidak berbau sama sekali. Sewaktu di gigit benar dugaan sebelumnya, sangat empuk dan tercampur rapi bumbunya hingga kedalamnya. Menjadikan kemantapannya tembus hingga ke ubun-ubun. Terlebih setelah di campur dengan kesegaran irisan jeruk nipis, menjadi pamungkas yang sungguh paripurna.
Pemilik Warung Coto Makassar, Bu Surti. (Rabithah) |
Bu Surti sendiri pun mengatakan dalam sekali membuat Coto Makassar setidaknya menggunakan empatpuluh jenis rempah-rempah. Kemudian dipilih pula rempah-rempah agar menyesuaikan rasa yang cocok dengan penikmat kuliner di Jombang. Demikian pula penggunaan nasi sebagai pendampinya. Kalau di Makassar memakannya bersamaan dengan Buras. Semacam ketupat yang langsung digigit tanpa di potong sebelumnya.
Papan nama Warung Coto Makassar Bu Surti. (Rabithah) |
Bagaimana tertarik mencoba? Silakan saja datang ke warung mulik Bu Surti ini. Mengenai harga sangat toleran di kantong karena seporsi Coto Makassar hanya cukup membayar Rp 10.000 saja. Buka dari pukul 16.00 WIB sampai dengan 22.00 Wib, bisa tutup lebih awal kalau sudah habis. Jadi, buruan kesana sebelum anda kehabisan!
Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma