Masrifah saat meninjau retail agen mitra Bumdes Lentera Jaya pada Selasa (7/6). (Donny)

MOJOAGUNG – Sebagai lokus produksi pangan, desa berpotensi untuk dibangun menjadi pagar ketahanan pangan. Hal ini cukup penting mengingat harga bahan kebutuhan pokok saat ini selalu mengalami lonjakan tak terduga. Untuk itu diperlukan sebuah upaya agar harga bahan pokok dapat stabil seraya terjangkau bagi masyarakat, khususnya kelas menengah bawah.

Menyadari pentingnya hal tersebut, Pemerintah Desa Karangwinongan, Kecamatan Mojoagung, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lentera Jaya mulai merintis unit usaha baru yakni perdagangan bahan pokok. Dijelaskan oleh Direktur BUMDes Lentera Jaya, Masrifah, S.Pd.I. awal mula tercetus ide untuk pengembangan unit usaha baru ini berbarengan dengan adanya Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Provinsi Jawa Timur sebesar 75 juta rupiah.

Para retail atau pengecer nantinya dapat mengangsur pembayaran secara berkala. Ini dapat dilakukan selama tiga sampai lima hari sekali. Lewat metode semacam ini, juga diharapkan mampu menanggulangi kenaikan harga bahan pokok yang kerap meresahkan masyarakat desa dengan penghasilan pas-pasan.  

 

Mitra Bumdes Lentera Jaya yang menjual aneka kebutuhan bahan pokok. (Donny)

“Bantuan tersebut diberikan atas dasar BUMDes Lentera Jaya yang senantiasa konsisten dalam menjalankan unit usaha awalnya, yakni pinjaman dan pemberdayaan dalam bentuk usaha katering dan pelipatan tali masker yang bekerja sama dengan salah satu perusahaan produsen masker di dekat Desa Karawinongan. Kemudian setelah melalui musyawarah desa, ditetapkanlah usaha perdagangan sembako yang mana jenis usaha tersebut sesuai dengan Undang-Undang BUMDes dan ketentuan alokasi dana BKK dari Provinsi Jawa Timur,” jelas Masrifah.

Baca Juga: Islam Tradisional Kental dalam Kultur Pondok Pesantren

Kedepannya, BUMDes Lentera Jaya akan menjadi agen sembako untuk para pengecer di Desa Karangwinongan dan sekitarnya. Para pengecer ini untuk tahap awalnya dipilih tiap dusun satu toko yang prestisius pembelinya. Sehingga perputaran laba dapat berjalan merata sebab patokan harga lebih murah daripada agen dari luas desa.

MoU dengan Koperasi Kerakyatan Jombang. (ist)

Masrifah menambahkan, “Para retail atau pengecer nantinya dapat mengangsur pembayaran secara berkala. Ini dapat dilakukan selama tiga sampai lima hari sekali. Lewat metode semacam ini, juga diharapkan mampu menanggulangi kenaikan harga bahan pokok yang kerap meresahkan masyarakat desa dengan penghasilan pas-pasan.”

Sekretaris Desa Karangwinongan, Kecamatan Mojoagung, Yayuk Thoatin, S.St. pun mendukung pembaruan unit usaha BUMDes Lentera Jaya. Menurutnya, selain dapat membantu perekonomian masyarakat, dampak lain yang tak kalah penting ialah keterserapan pendapatan asli desa.

Aktivitas di salah satu mitra Bumdes Lentera Jaya. (Donny)

Yayuk Thoatin mengatakan, “Untuk saat ini idealnya desa mesti mengelola BUMDes dengan laik. Sebab, apabila pemerintah desa hanya mengandalkan dana desa dari pemerintah pusat untuk pembangunan fisik, maka pendapatan asli desa sulit didapatkan. Daripada itu dengan rintisan unit usaha baru ini, diharapkan juga mampu mengantar Desa Karangwinongan menjadi desa mandiri.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan


Lebih baru Lebih lama