Umbaran saat memberikan sambutan. (Donny)


NGORO - Momentum perayaan Hari Lahir (Harlah) sedianya patut diikuti dengan sebuah refleksi atas ketuntasan capaian maupun yang hendak direngkuh kedepannya. Seperti halnya di SMA Tersains Tebuireng yang pada (25/8) memperingati delapan tahun usia pendiriannya. Dikemas secara sederhana, acara yang bertempat di halaman tengah SMA Trensains Tebuireng, juga diikuti oleh seluruh guru, staf, serta civitas akademika SMA Trensains Tebuireng mulai kelas X-XII. Kendati sederhana, namun tidak mengurangi kemeriahannya. Sebab, dalam peringatan ini turut dimeriahkan oleh penampilan ekstrakurikuler Pramuka, Paduan Suara, Pecinta Alam, dan Paskibraka.

Dimulai pukul 08.15 WIB, acara dibuka dengan sambutan Kepala SMA Trensains Tebuireng, Umbaran, S.H.I. Dalam sambutannya, pria berkacamata ini menyampaikan, atas seluruh capaian guru dan peserta didik saat ini, harus disikapi serta direfleksi dengan bijak, agar tak sampai menimbulkan rasa jemawa. Daripada itu pula, patut tetap ditanamkan tiga prinsip dasar dalam menuntut ilmu di SMA Trensains Tebuireng. Diantaranya, mencintai Alquran, menjaga keluhuran akhlak, serta mendalami aspek kelimuan secara filosofis.

Pendidikan filsafat disini berperan penting guna membekali ketajaman berfikir peserta didik. Senyampang pula, perlu diejawentahkan dalam aneka ragam kajian yang mengintegrasikan sains dan Alquran.

Seturunnya dari podium usai menuntaskan sambutannya, Umbaran menuturkan kepada Majalah Suara Pendidikan, bahwa, lewat tema Tentang Kita, Trensains, dan Perubahan yang digagas oleh Organisasi Santi Trensains, kandungan maknanya turut sejalan misi visi agar SMA Trensains senantiasa mencetak santri dan santriwati yang kelak mampu menjadi inovator/periset muda.

Baca Juga: MPLS : Pijakan Awal Mencipta Kenyamanan Belajar

Umbaran menjelaskan, “Sejak awal didirikan oleh Dr. HC. Ir. K.H. Salahuddin Wahid dan digagas oleh Prof. Agus Purwanto, D.Sc. pada warsa 2014 silam, SMA Trensains Tebuireng memang mengkonsep pembelajaran berbasis riset yang memadukan agama dan sains. Oleh sebab itu, kedua ilmu ini harus ditautkan. Supaya, inovasi ataupun karya ilmiah yang ditelorkan para santri dan santriwati nantinya tetap bernapaskan nilai tepat guna, agama, dan estetika.”

Pengibaran bendera merah putih. (Donny)

Sementara itu, menurut Agus Purwanto yang turut hadir dan memberikan sambutan penutup, menjabarkan, sekian impian tersebut memang wajib diwujudkan oleh kerja keras. Utamanya melandasi memvariasi metode pembelajaran, melalui pelbagai kajian yang akan membuka paradigma keilmuan peserta didik.

Penampilan Paskatrens SMA Trensains. (Donny)

“Untuk itu, pendidikan filsafat disini berperan penting guna membekali ketajaman berfikir peserta didik. Senyampang pula, perlu diejawentahkan dalam aneka ragam kajian yang mengintegrasikan sains dan Alquran,” tandas Agus Purwanto.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama