Sesi pembahasan agenda kerja. (ist)


JOMBANG – Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang tengah berjalan hari ini, turut disambut oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Pancasila dan Kewarganeragaan. Sambutan yang diberikan tak lain dengan bentuk penyusunan beberapa agenda kerja, yang terangkum dalam kegiatan Pembukaan Musyawarah MGMP PPKn SMP se-Kabupaten Jombang pada (30/8).

Bertempat di Aula II Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, kegiatan yang dihadiri seluruh anggota MGMP PPKn SMP se-Kabupaten Jombang ini diawali dengan menyusun modul ajar, perangkat penilaian bagi kelas VII-VIII, tim asesmen terpadu untuk kelas VIII-IX. Kemudian, pada sesi akhir ditutup dengan diskusi untuk menentukan lokasi tindak lanjut forum yang terbagi dalam empat koordinator wilayah yakni, utara, selatan, timur, tengah.

Tanpa modal kemauan belajar tersebut, maka akan sulit untuk mempraktikkan kurikulum merdeka saat ini yang memang guru harus menjadi ujung tombaknya.

“Pembukaan ini sekaligus menjadi momen membangun komitmen seluruh anggota MGMP PPKn se-Kabupaten Jombang dalam menyukseskan IKM. Adapun metodenya, tentu harus mengelola pembelajaran dengan azas dan tujuan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila (P5),” ujar Pembimbing MGMP PPKn SMP se-Kabupaten Jombang, Heri Sukamto, S.Pd., M.MPd. saat ditemui disela acara.

Baca Juga: Pasang Surut Kesenian Tradisional

Penguatan IKM oleh seluruh anggota MGMP PPKn SMP se-Kabupaten Jombang ini nantinya akan dilaksanakan tiap pertemuan/pengajaran bersama peserta didik di masing-masing satuan pendidikan. Dengan jumlah dua belas kali pertemuan itulah, para anggota yang juga merupakan guru pengampu Mata Pelajaran (Mapel) PPKn mengemban tugas tambahan untuk mengemas pembelajaran berdasarkan P5.

Sulaikan saat memberikan arahan pada anggota MGMP PPKn/PP. (ist)

Sementara itu, ditegaskan oleh Pembina MGMP PPKn SMP se-Kabupaten Jombang, Sulaikan, S.Pd., S.H. M.Si. mengatakan, guna menyokong IKM di lingkup Mapel PPKn, guru patut tak jemu untuk menimba ilmu lewat latihan/bimbingan teknis secara mandiri yang ditelah tersedia di banyak platform merdeka belajar. Supaya apa yang dikatakan pembelajaran berorientasi penuh pada peserta didik dapat mewujud secara nyata di ranah praksisnya.

Pendiskusian kurikulum merdeka. (ist)

“Tanpa modal kemauan belajar tersebut, maka akan sulit untuk mempraktikkan kurikulum merdeka saat ini yang memang guru harus menjadi ujung tombaknya. Untuk itulah, aneka media dan bahan ajar kurikulum merdeka yang banyak tersedia harus dimanfaatkan pula dipahami oleh para guru tanpa terkecuali,” tandas Sulaikan.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama