Kreasi busana daerah yang dipakai oleh salah satu peserta didik. (ist)


KESAMBEN – Terdapat banyak cara untuk memaknai usia 77 tahun Republik Indonesia saat ini. Selain seremonial resmi seperti upacara bendera sampai gerak jalan, peringatan lainnya yang tak kalah menariknya dan selalu dinanti saban bulan Agustus ialah karnaval maupun pawai dengan segala riuh sekaligus bentuk keunikannya.

Seperti halnya yang usai dilakukan oleh SDN Jombatan II Kesamben. Semangat mengisi momentum bulan kemerdekaan dilakukan dengan menghelat Pawai Kebudayaan pada (18/8) lalu. Diikuti oleh jajaran guru, komite, paguyuban dan seluruh peserta didik mulai dari kelas I-VI, pawai kebudayaan terbagi dalam beberapa tema busana. Diantaranya, busana modern, profesi, daur ulang dan adat nusantara.

Tujuan diadakannya pawai kebudayaan ini memang mewadahi kreativitas guru maupun peserta didik. Selain itu, utamanya juga diharapkan mampu menanamkan sikap cinta budaya tanah air bagi peserta didik.

“Pembagian tersebut sengaja dilakukan dengan dasar memperhatikan keunikan dan kreativitas peserta didik dalam menggenakan busana yang dipilih sesuai selera dan kemampuan masing-masing. Kendati tidak diwajibkan memilih salah satu diantara keempat jenis busana yang ada, justru beberapa peserta didik banyak memilih untuk membalut tubuhnya dengan pakaian daur ulang yang dirancang bersama wali kelas dan peserta didik,” ungkap Guru Kelas V SDN Jombatan II Kesamben, Muzainal Abidin, S.Pd.

Baca Juga: DWP Kabupaten Jombang Gelar Bakti Sosial dan Donor Darah

Oleh karenanya, pawai kebudayaan SDN Jombatan II Kesamben tak hanya memamerkan lenggak-lenggok peserta didik yang melewati rute sepanjang Dusun Kedung Macan, Tambak Rejo, Candisari, Kedung Betik dan berhenti di halaman SDN Jombatan II Kesamben. Namun juga dimeriahkan dengan pengundian kupon hadiah bagi penampil terbaik nan terkreatif.

Sukar saat memakai busana adat Jawa dan menaiki becak hias. (ist)


Muazinal Abidini menjabarkan, “Undian berhadiah ini diadakan sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas peserta didik bersama orang tua dan guru. Sekalipun bukan kompetisi berhadiah besar, namun setidaknya usai pawai kebudayaan ini, peserta didik dan guru termotivasi untuk senantiasa menghasilkan karya-karya sederhana nan bermanfaat baik di satuan pendidikan maupun di lingkungannya.”

Busana berbahan daur ulang plastik. (ist)

Kepala SDN Jombatan II Kesamben, Sukar, S.Pd. membenarkan bahwa, tujuan diadakannya pawai kebudayaan ini memang mewadahi kreativitas guru maupun peserta didik. Selain itu, utamanya juga diharapkan mampu menanamkan sikap cinta budaya tanah air bagi peserta didik.

Jajaran guru SDN Jombatan II Kesamben menggenakan busana adat Jawa. (ist)

Sukar menegaskan, “Suasana kemeriahan kemerdekaan saat ini menjadi momentum yang tepat untuk menggugah semangat kebangsaan peserta didik. Caranya, dapat dikemas lewat serangkaian kegiatan positif seperti sebelum pawai kebudayaan ini berlangsung, peserta didik diajak mendoakan para pahlawan yang sudah gugur mendahului kita, dan dilanjut menyanyikan lagu kebangsaan. Tentunya mesti dibarengi pula dengan pembiasaan sejenisnya yang memuat nilai-nilai luhur kebangsaan.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama