Pementasan Tari Topeng Jatiduwur oleh peserta didik kelas VII-VIII. (Donny)

KESAMBEN – Purnawiyata merupakan suatu momentum terakhir peserta didik sebelum meninggalkan satuan pendidikan lantaran telah dinyatakan lulus. Maka dari itu haruslah dikemas berkesan sehingga tak akan mudah terlupakan dan menjadi kenangan indah.

SMP Harapan Kesamben pun mencoba melakukannya ketika purnawiyata peserta didik kelas IX pada Sabtu (4/6) di Graha Al-Ihsani dengan menampilkan kesenian khas Kabupaten Jombang yakni Tari Topeng Jatiduwur. Bukannya tampa alasan, tarian yang dipersembahkan oleh peserta didik Kelas VII sampai dengan VIII tersebut merupakan wujud serius dalam menggugah potensi seni peserta didik yang berasal dari daerahnya.

Jadi pementasan ini menjadi kesempatan peserta didik menunjukkan kebolehannya menarikan Tari Wayang Topeng Jatiduwur lengkap dengan topeng dan busana yang ditata sedemikian rupa. Sejalan dengan ini juga telah menjadi ekstrakurikuler sebagai implementasi dari profil pelajar Pancasila yang digagas oleh Kemendikbudristek.  

 

Prosesi Purnawiyata. (Donny)

Ditegaskan Plt. Kepala SMP Harapan Kesamben, Muzainal Abidin, S.Pd. bahwa eksistensi kesenian peninggalan Kerajaan Majapahit ini haruslah dipertahankan. Generasi muda saat inilah penerus estafet dalam menjaga nyala tradisi yang telah diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI sebagai Warisan Budaya Tak Benda ini.

“Jadi pementasan ini menjadi kesempatan peserta didik menunjukkan kebolehannya menarikan Tari Wayang Topeng Jatiduwur lengkap dengan topeng dan busana yang ditata sedemikian rupa. Sejalan dengan ini juga telah menjadi ekstrakurikuler sebagai implementasi dari profil pelajar Pancasila yang digagas oleh Kemendikbudristek,” jelas Muzainal Abidin.
 
Penyerahan ijazah pada peserta didik secara simbolis. (Donny)

Penuh keseriusan peserta didik melatih kepiawaiannya dalam menari Tari Topeng Jatiduwur. Selain gerakan yang harus diperhatikan, alur ceritanya pun harus tergambarkan pada tiap irama dan hentakan. Apalagi mengisahkan tentang cerita Budaya Panji yang adiluhung.

  
Wakil Kepala Sekolah, Bidang Kesiswaan, SMP Harapan Kesamben, Feri Ferdiansyah, S.Pd. mengutarakan latihan yang dilakukan secara berulang ini sangatlah penting. Selain guna menampilkan sajian yang menarik, tentunya peserta didik mampu menjiwai setiap renik gerakannya.
 
Peserta didik melakukan sungkeman pada orangtua masing-masing. (Donny)

Feri Ferdiansyah mengakui, “Adanya koordinasi dan komunikasi yang berjalan terus antara pelatih dan wali peserta didik membuatnya berjalan lancar tanpa ada kendala. Malah wali peserta didik memberikan dukungan sepenuhnya setelah merasakan sendiri manfaat belajar Tari Wayang Topeng Jatiduwur.

Reporter/Fotografer: Donny Darmawan
Lebih baru Lebih lama