Kontingen Kabupaten Jombang Cabor Kick Boxing yang memeroleh medali emas. (ist)


JOMBANG – Sebuah kompetisi olahraga setingkat Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) memang cukup bergengsi dalam mendongkrak nama kabupaten/kota. Hal ini tentu selaras dengan perolehan medali yang menjadi representasi keberhasilan pembinaan para atlet muda yang tergabung dalam kontingen masing-masing kabupaten/kota.

Menengok perolehan medali Kontingen Kota Santri dalam Porprov Jawa Timur VII 2022 kali ini, sudah menunjukkan adanya perubahan. Dari yang semula menduduki peringkat 21 pada Porprov VI Jawa Timur 2019, saat ini Kontingen Kota Santri telah naik tiga peringkat dan bertengger di peringkat 18 dengan meraih nilai akumulasi 90.

Menyiapkan bonus dana bagi Cabor yang menyumbangkan medali, dengan tujuan memompa motivasi pelatih dan atlet untuk tetap memberikan kontribusi terbaik, meski dengan biaya pembinaan yang terbatas.

Nilai akumulasi tersebut diraih berdasarkan perolehan 12 medali emas, 13 medali perak, dan 16 medali perunggu. Dijelaskan oleh Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Jombang, Heru Ariwanto, bahwa, dari 41 medali yang ditorehkan tidak tak luput dari penjaringan atlet di 37 Cabor.

“Jadi, penjaringan para atlet sebelum berlaga di Porprov rutin kita seleksi secara ketat melalui Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab). Setelah memenuhi kriteria berdasarkan kebugaran, serta penguasaan teknik yang memadai, barulah diikutkan dalam Pusat Latihan Gabungan Kabupaten (Puslatkab). Lewat Pustlatkab inilah para atlet dari tiap cabor, kita gembleng fisik dan kebugaran dengan menggandeng pihak ketiga yang memiliki berlisensi sebagai penyelia kebugaran atlet,” ujar Heru Ariwanto.

Baca Juga: Rupa Baru Tata Kelola Sampah Telatah Kebo Kicak

Penilaian kebugaran serta teknik ini cukup penting karena menjadi bagian evaluasi kinerja Cabor, imbuh Heru Ariwanto. Sehingga penilaian juga meliputi hasil tes fisik seluruh atlet terpilih sebelum bertanding di Porprov. Apabila ditemukan kekurangan, maka Cabor dan KONI Kabupaten Jombang bertindak untuk mengatasinya dengan mengintensifkan porsi latihan.

Menurut Kepala Sekretariat KONI Kabupaten Jombang, Ir. Edy Danu Puspito, selain evaluasi pada tataran teknis, hal lain yang tak kalah penting untuk digarisbawahi ialah pengadaan anggaran. Dalam tahun 2022 ini, Pemerintah Kabupaten Jombang mengucurkan anggaran 2,5 Miliar untuk pembiayaan KONI dan 41 Cabor binaan. Akan tetapi jumlah tersebut masih belum cukup untuk mengakomodir seluruh kebutuhan Cabor, walhasil dalam kompetisi tahunan macam Porprov, tidak seluruh Cabor ikut bertanding.

Ketua KONI Kabupaten Jombang, Heru Ariwanto. (Donny)

Edy Danu Puspito membeberkan, “2,5 Milyar memang sepintas terlihat cukup besar. Namun, jika dirinci untuk pembinaan serta akomodasi para atlet di tiap Cabor, tentu belumlah mencukupi. Sebab untuk menempa atlet, juga wajib di pertandingkan uji coba maupun mengikuti kejuaraan lokal/nasional, dan ini membutuhkan biaya. Jika biaya terpenuhi dan atlet memiliki jam terbang tinggi, niscaya akan diikuti dengan peningkatan mental dan teknik ketika hendak berkompetisi.”

Penyerahan medali emas Cabor Atletik yang diperoleh oleh Kontingen Kabupaten Jombang. (ist)

Kedepannya, untuk mempersiapkan diri di Porprov VIII Jawa Timu 2023, dimana Kabupaten Jombang sebagai salah satu tuan rumahnya, KONI telah menyiapkan bonus dana bagi Cabor yang menyumbangkan medali. Hal ini ditegaskan, Heru Ariwanto dengan tujuan memompa motivasi pelatih dan atlet untuk tetap memberikan kontribusi terbaik, meski dengan biaya pembinaan yang terbatas.

Reporter/Foto: Donny Darmawan/Istimewa

Lebih baru Lebih lama