Penyampaian materi yang sedang berlangsung. (Donny)


JOMBANG – Sebagai kepanjangan tangan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang tak jemu menguatkan pemahaman pendidik terhadap Kurikulum Merdeka. Teranyar, pada Senin (3/10) Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Disdikbud Kabupaten Jombang menghelat Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk Kupas Tuntas Implementasi Kurikulum Merdeka yang turut menghadirkan praktisi Merdeka Belajar, Dewi Wirnaningsih selaku narasumber.

Bertempat di Aula III Disdikbud Kabupaten Jombang, kegiatan yang terselenggara atas kerjasama Bidang Pembinaan PAUD dan PNF dengan pihak ketiga yakni Sina Sinu Indonesia ini diikuti oleh 50 kepala TK baik negeri dan swasta se- Kabupaten Jombang. Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Disdikbud Kabupaten Jombang, Moh. Suyuti, S.Sos., M.M menjelaskan, dipilihnya jumlah tersebut mengacu pada pemilihan satuan pendidikan yang telah memilih untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka secara mandiri. Sehingga untuk tindak lanjutnya dibutuhkan Bimtek untuk menguatkannya.

Guru mesti memahami perannya sebagai fasilitator yang mampu menggungah potensi anak didik dan lantas dikembangkan sesuai bidangnya.

“Selain itu acuan terselenggaranya kegiatan ini ialah berpijak pada data Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Nasional Kemendikbudristek yang mana dipaparkan terdapat beberapa satuan pendidikan belum menentukan kurikulum sebagai moda pembelajaran.Walhasil, untuk menyukseskan program Kemendikbudristek ini, kita cakup seluruh TK secara bertahap,” ujar Moh.Suyuti.

Pria yang identik dengan songkok khasnya menambahkan, Bimtek sengaja dilaksanakan sebab hal ini sejalan dengan proses panjang yang mesti ditempuh para guru sebelum menerapkan Kurikulum Merdeka. Diantaranya guru harus mengakses modul pembelajaran, lulus topik dalam platform merdeka belajar, untuk selanjutnya mengikuti post-test untuk dinyatakan laik menerapkan Kurikulum Merdeka.

Baca Juga: Istoyo Seniman Karawitan dari Ujung Kota Santri

Moh. Suyuti menambahkan, “Usai post-test guru wajib melakukan aksi nyata/praktik mengajar dengan Kurikulum Merdeka beserta dokumentasi sekaligus projeknya. Oleh karenanya sebelum dipraktikkan, tenaga pendidik terlebih dahulu kami kuatkan pemahamannya supaya hasil kedepannya gemilang.”

Sementara itu dipaparkan oleh Dewi Wirnaningsih, dalam proses memahami Merdeka Belajar terdapat beberapa hal yang mesti diperhatikan oleh para pendidik. Diantaranya, komitmen, refleksi, serta mandiri.

“Dari ketiga dasar tersebut, guru mesti memahami perannya sebagai fasilitator yang mampu menggungah potensi anak didik dan lantas dikembangkan sesuai bidangnya. Sehingga keseluruhannya, Kurikulum Merdeka akan menunjukkan hasil manakala anak didik ditempatkan pada subjek perubahan,” tegas Dewi Wirnaningsih.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama