Foto pembelajaran perpustakaan. (Ist)


Wiwik Andriani, S.Pd*

Menurut Elizabeth Sulzby dalam penerbit buku deepublish, literasi merupakan kemampuan seorang individu dalam berbahasa dan berkomunikasi. Kemampuan tersebut tidak hanya tentang kemampuan membaca saja, tetapi juga kemampuan dalam menyimak, berbicara serta menulis.

Literasi adalah faktor utama yang harus dimiliki oleh seseorang agar bisa berkembang dan “melek” ilmu pengetahuan lewat membaca. Misalnya memiliki keterampilan lain di bidang yang telah mereka baca. Hal ini sejalan dengan Program Sekolah Penggerak yang diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. Pada Program Sekolah Penggerak nantinya akan berfokus pada pengembangan hasil belajar peserta didik secara holistic yang mencakup kompetensi literasi dan numerasi serta karakter.

Program satu hari belajar di perpustakaan ini bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan kepada anak agar mencintai kegiatan literasi karena pada kegiatan tersebut anak merasakan belajar di ruang perpustakaan yang nyaman.

Menurut Depdiknas (2004), literasi dapat diartikan sebagai keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan tidak untuk dapat sekedar hidup dari segi finansial, namun juga sebagai suatu yang dibutuhkan untuk mengembangkan diri secara sosial, ekonomi dan budaya dalam kehidupan modern. Dari pernyataan Depdiknas tersebut literasi diarahkan kepada kemampuan seseorang dalam mengembangkan dirinya di bidang sosial, ekonomi dan budaya dari proses pembelajaran literasi.

Karena pentingnya literasi serta untuk dapat mendukung program Mendikbudristek RI tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan membiasakan peserta didik untuk menjadi pelajar yang literat. Seseorang dapat dikatakan literat apabila ia telah memiliki pengetahuan untuk digunakan dalam setiap aktivitas yang menuntut fungsi literasi secara efektif dalam masyarakat dan pengetahuan yang dicapainya dengan membaca, menulis yang memungkinkan untuk dimanfaatkan bagi dirinya sendiri.

Baca Juga: KB Hasbulloh Salim Bandar Kedungmulyo Sentra Bermain Kunci Keberhasilan Pembelajaran

Pelbagai usaha telah dilakukan di satuan pendidikan demi mewujudkan pelajar yang literat, pelajar yang terbiasa untuk membaca, pelajar yang mau mengisi waktu luangnya untuk membaca, pelajar yang gemar menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan. Termasuk di SDN Kepanjen II Jombang ini beberapa program telah dilaksanakan demi merangsang agar peserta didik termotivasi untuk menjadi pelajar yang literat. Sebagai salah satu guru di SDN Kepanjen II Jombang dan mendapat tugas tambahan untuk mengelola perpustakaan bersama beberapa guru yang lain, kami tim Divisi Perpustakaan SDN Kepanjen II Jombang membuat suatu program “One Day Studying in the School Library”.

Program “One Day Studying in the School Library” ini adalah sebuah program yang mewajibkan satu kelas satu hari belajar di perpustakaan. Untuk mewujudkan program tersebut ada beberapa langkah yang kami lakukan, diantaranya:

Ruang perpustakaan didesain senyaman mungkin untuk bisa dijadikan sebagai ruang belajar yang dapat memfasilitasi peserta didik belajar seperti di ruang kelas. Jadi ruang perpustakaan dibagi menjadi 4 bagian yaitu 1. Ruang belajar yang dilengkapi dengan karpet, 14 meja belajar untuk peserta didik, satu meja guru, papan tulis dan perlengkapannya, 2. Ruang rak buku yang berisi kumpulan koleksi buku fiksi dan non fiksi, 3. Ruang baca yang berfungsi sebagai tempat peserta didik yang kelasnya tidak terjadwal untuk belajar di perpustakaan namun ingin membaca di perpustakaan, 4. Ruang peminjaman yang berfungsi untuk melayani peserta didik yang ingin meminjam buku di perpustakaan.

Setelah menyiapkan tempat dan fasilitas langkah selanjutnya yaitu menyusun jadwal kunjung perpustakaan. Pada tahun ini SDN Kepanjen II Jombang terdiri dari 22 rombel yang terdiri dari kelas I - kelas IV masing-masing 4 rombel dan kelas V - VI masing-masing 3 rombel. Dalam penyusunan jadwal kunjung perpustakaan memperhatikan jadwal pelajaran setiap kelas hal ini dimaksudkan untuk menghindari kelas yang jadwal pelajarannya olah raga tidak bersamaan dengan jadwal kunjung perpustakaan. Kelas yang terjadwal belajar di perpustakaan maka seluruh kegiatan pembelajaran dilaksanakan di perpustakaan baik shift 1 maupun shift 2.

Kelas yang terjadwal belajar di perpustakaan maka pelajaran yang diberikan sesuai jadwal masing-masing kelas, namun bisa memanfaatkan buku-buku yang tersedia di perpustakaan sebagai sumber referensi. Sebagai contoh pada jadwal kunjung perpustakaan kelas yang saya ajar yaitu kelas 4A bertepatan dengan tema 8 muatan pelajaran Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar 3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada cerita fiksi, maka untuk mengajarkan materi tersebut saya membentuk siswa menjadi 4 kelompok kemudian setiap kelompok memilih satu buku cerita fiksi yang tersedia kemudian setiap kelompok berdiskusi untuk menelaah unsur-unsur cerita fiksi tersebut kemudian hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas.

Manfaat dari program “One Day Studying in the School Library” ini adalah untuk membiasakan anak agar gemar membaca dan diharapkan dengan kebiasaan yang baik ini dapat tercipta pelajar yang literat. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sapendi (2015) bahwa pembiasaan adalah sebuah kegiatan untuk melakukan hal-hal yang sama secara berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan memperkuat atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi terbiasa.

Artinya program satu hari belajar di perpustakaan ini bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan kepada anak agar mencintai kegiatan literasi karena pada kegiatan tersebut anak merasakan belajar di ruang perpustakaan yang nyaman, dapat melihat-lihat koleksi buku yang tersedia akhirnya peserta didik akan tertarik untuk mengisi waktu senggang dengan berkunjung ke perpustakaan tanpa diperintah namun atas keinginannya sendiri. Hal ini sejalan dengan ungkapan Bahasa Jawa “Witing Tresna Jalaran Saka Kulina” yang artinya rasa suka atau cinta akan hadir karena terbiasa. Jika peserta didik terbiasa berkunjung ke perpustakaan maka rasa cinta terhadap membaca lama kelamaan akan tumbuh bersemi.

*) Guru SDN Kepanjen II Jombang

Lebih baru Lebih lama