Proses pengerjaan soal di tahap penyisihan. (ist)


NGORO –
Sejak didirikan pada warsa 2014 silam, SMA Trensains Tebuireng tak lelah terus berupaya meneguhkan identitasnya sebagai satuan pendidikan berbasis Alquran dan Sains. Keteguhan ini turut diwujudkan dalam sebuah perhelatan kompetisi akademik bernama Islamic Science Competition (ICECO) yang khusus ditujukan untuk peserta didik SMP/MTs sederajat. Sebagai agenda rutin tahunan, ICECO pada tahun ini yang terlaksana pada (21 dan 28/8) lalu, memuat tema Integralisme Agama dan Sains Sebagai Penyokong Sainstek Modern.

Ketua Pelaksana ICECO 2022, Nasichatus Tsani, menjabarkan, tahapan awal seluruh peserta baik dari kelas VI-IX SMP/MTs sederajat mendaftar via Online. Selanjutnya, semua peserta terdaftar wajib mengikuti tahap penyisihan dengan mengerjakan 50 soal pilihan ganda secara Dalam Jaringan (Daring) dengan waktu 90 menit. Setelah terpilih peserta yang laik lolos ke babak selanjutnya, maka pelaksanaan sepenuhnya dilakukan secara Offline dan bertempat di beberapa ruang kelas putri SMA Trensains Tebuireng.

Tujuan ICECO sendiri, selain mengenalkan bentuk pengetahuan yang menyatukan antara Islam dan sains pada peserta didik jenjang SMP/MTs. Sekaligus melatih keleluasaan berfikir dan tanggung jawab peserta didik SMA Trensains Tebuireng itu sendiri.

“Semua tema soal yang diujikan sama, yakni seputar Pendidikan Agama Islam, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, ditambah materi dari SMA Trensains berupa Alquran dan Sains. Hanya saja saban tahapan seleksinya berbeda teknisnya. Untuk tahap semifinal rupa pengujiannya dalam bentuk esai singkat sejumlah 25 butir soal dengan waktu pengerjaan selama 60 menit. Lalu jika berhasil melaju ke babak final, peserta dihadapkan dengan 10 soal uraian berbentuk analisis dengan pemampatan waktu pengerjaan hanya 45 menit. Kesemua hasil pengerjaan peserta ICECO di dinilai dan dikoreksi tiap guru Mata Pelajaran terkait,” ungkap peserta didik yang masih duduk dibangku Kelas XII Sains IX SMA Trensains Tebuireng ini.

Total keseluruhan dari 160 peserta didik yang terdaftar dari SMP/MTs di pelbagai kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Ketentuan hingga konsep ICECO sendiri pun murni digagas serta di eksekusi oleh peserta didik SMA Trensains yang tergabung dalam anggota Organisasi Santri SMA Trensains (Orsatrens).

Baca Juga: SDN Kebondalem III Bareng Kesenian Jurus Ampuh Raih Penghargaan

Presiden Orsatrens SMA Trensains Tebuireng periode 2021-2022, Fazatil Qonita yang duduk di bangku kelas XII Sains III SMA Trensains Tebuireng membenarkan, bahwa mulai dari persiapan ICECO yang memakan waktu selama ± 2 bulan kesemuanya dikonsep bersama oleh Orsatrens. Mulai dari rancangan konsep, hingga publikasi di sosial media.

Penyerahan hadiah dan sertifikat kejuaraan pada para pemenang. (ist)

“Di tataran konsep untuk ICECO 2022 babak final kita ubah dari semula berbentuk cerdas cermat, namun untuk saat ini berganti ke pengerjaan esai analisis. Ini bertujuan untuk mengenalkan kurikulum agama dan sains di SMA Trensains Tebuireng. Juga melatih ketajaman analisa soal untuk peserta didik di jenjang SMP/MTs,” ujar dara berkacamata ini.

Sementara itu, dipaparkan oleh Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, SMA Trensains Tebuireng, Zuneti Kusipa, S.Pd. tujuan ICECO sendiri, selain mengenalkan bentuk pengetahuan yang menyatukan antara Islam dan sains pada peserta didik jenjang SMP/MTs. Sekaligus melatih keleluasaan berfikir dan tanggung jawab peserta didik SMA Trensains Tebuireng itu sendiri.

Kepala SMA Trensains, Umbaran, S.H.I. saat memberikan sambutan pembuka ICECO. (ist)

Perempuan yang akrab disapa Miss Neti ini menjelaskan, “Tradisi ICECO di SMA Trensains memang menempatkan guru hanya sebagai fasilitatornya saja. Syukur dari tahun ke tahun dan sempat terhenti akibat Pandemi, untuk tahun ini ICECO mengalami peningkatan jumlah peserta. Dimungkinkan peningkatan ini terjadi karena kematangan persiapan dan publikasi yang masif baik di sosial media maupun di beberapa titik SMP/MTs terdekat di Kota Santri ini.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan/Istimewa

Lebih baru Lebih lama