Ilustrasi seseorang sedang wawancara kerja. (ist)


NASIONAL - Memasuki dunia kerja bisa menjadi hal yang menantang. Terutama bagi fresh graduate yang belum memiliki banyak pengalaman kerja, bahkan belum memiliki pengalaman kerja sama sekali. Sedikitnya pengalaman kerja, kerap membuat Curriculum Vitae (CV) atau resume menjadi kurang menarik bahkan terlalu singkat.

Seorang pelatih karier dan salah satu pendiri Early Stage Careers, Lesley Mitler, melansir dari platform pencarian kerja LinkedIn mengatakan, menulis CV memang merupakan hal yang sulit, bahkan untuk orang dengan pengalaman kerja puluhan tahun sekali pun. Namun, kata dia, sangat memungkinkan bagi seseorang untuk memiliki CV yang menarik meski belum memiliki banyak pengalaman kerja. Melansir dari platform pencarian kerja LinkedIn, ada 4 komponen CV yang bisa disusun oleh fresh graduate agar CV atau resume menjadi lebih menarik meski minim pengalaman kerja.

Cara Menyiasati Kurangnya Pengalaman Kerja

Pertanyaan awal yang kerap ditanyakan oleh para fresh graduate saat menulis CV adalah "bagaimana saya menjelaskan kurangnya pengalaman kerja?" Lesley Mitler mengatakan, kamu dapat mengatasi ini dengan dua cara, yaitu memiliki keterampilan sesuai bidang yang dilamar, dan kedua meningkatkan penekanan pada pengalamanmu.

Gunakan bahasa sesuai dengan budaya perusahaan yang dituju. Fokuslah untuk mendeskripsikan yang telah kamu hasilkan dengan memasukkan skill yang dimiliki.

Peningkatan keterampilan dapat dilakukan untuk menunjukkan bahwa kamu memiliki kompetensi yang relevan untuk melakukan suatu pekerjaan. Seperti ikut pelatihan untuk memiliki sertifikasi tambahan atau melakukan magang selama atau setelah kuliah. Lesley Mitler mengatakan sertifikasi akan memberi pemberi kerja gambaran tentang tingkat pengetahuan Anda di bidang tertentu. Dan magang akan memberi Anda pengalaman bisnis yang Anda butuhkan untuk posisi penuh waktu.

Sementara itu, pelatih karier dan penulis CV, Matt Warzel menambahkan, fresh graduate dapat menekankan tentang pendidikan atau kegiatan yang dilakukan selama kuliah. “Selalu utamakan pendidikan jika itu adalah resume awal karir karena sebagian waktu dihabiskan untuk kuliah dan itu bisa menjadi senjata. Para fresh graduate harus realistis tentang tujuan karir. Bersikaplah terbuka tentang peluang apa yang ada di depan mata yang mungkin layak dilakukan.

Format CV

CV harus menarik secara visual dan ringkas.
Lesley Mitler mengatakan tidak ada aturan tentang jumlah halaman, tetapi sebagian besar CV fresh graduate tidak perlu panjang. Jika memiliki tiga halaman, sebaiknya ada beberapa juice (yang penting atau menarik) di halaman tiga, mungkin mereka memulai dengan semacam bisnis keluarga atau berhasil melakukan banyak magang. Namun, bagi fresh graduate satu halaman sudah cukup.

Baca Juga: Sosialisasi PIP Jenjang SD Kabupaten Jombang Jadwal Aktivasi PIP Fase II Diperpanjang

Lesley Mitler juga mengatakan untuk tidak membuat teks terlalu kecil dan menggunakan font yang mudah dibaca. Juga, sisakan spasi atau jarak yang cukup agar nyaman dibaca. Rata-rata perekrut menghabiskan enam hingga 10 detik untuk melihat resume.

Lesley menambahkan untuk menjauh dari garis-garis yang membentang di halaman CV. Ini akan memberi tahu matamu bahwa garis adalah titik pemberhentian dan mengurangi kemungkinan rekruter membaca lebih lanjut. Sebagai gantinya, cukup garis bawahi dan beri spasi dibandingkan menaruh garis panjang untuk memisahkan antar bagian.

Lesley menjelaskan, buatlah bagian-bagian dalam CV berdasarkan relevansinya dengan pekerjaan yang kamu lamar. Misalnya, fresh graduate yang tidak memiliki pengalaman industri tetapi berpartisipasi dalam pelatihan dan organisasi sekolah bisa memprioritaskan bagian pendidikan dan keterampilan pada bagian atas CV. Tapi apa yang harus Anda lihat adalah pengalaman apa yang paling relevan yang kamu miliki, dan itu harus terlihat menonjol.

Konten CV

Selain memindahkan bagian pendidikan lebih tinggi, Lesley Mitler merekomendasikan fresh graduate untuk tinggalkan ruang kehormatan sekolah, penghargaan, kepemimpinan dan kegiatan. Kamu dapat menjelaskan apa yang dipelajari dalam kursus jika itu relevan dengan pekerjaan itu. Cantumkan pula IPK kecuali nilai IPK di bawah 3.0. Sertakan bagian klasik seperti informasi kontak, keterampilan, dan pengalaman kerja, tetapi fokuskan pada pendidikan dan ekstrakurikuler jika kamu tidak memiliki pengalaman kerja.

Sementara di bagian keterampilan (skill) sangat penting untuk diisi. Lesley Mitler dan Matt Warzel mengatakan untuk fokus pada hard skill di bagian keterampilan. Masukkan soft skill ke bagian lain untuk menunjukkan cara konkret kamu dalam menerapkannya. Perekrut akan mencari keterampilan yang lebih nyata seperti bisa bekerja dalam tim daripada sekadar menulis memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Matt Warzel mengatakan jika Anda akan berbicara tentang menjadi manajer waktu, memiliki keterampilan komunikasi yang hebat, hal-hal itu menarik, tetapi Anda tidak perlu menonjolkannya seperti hard skills yang harus disorot. Di lain sisi, Lesley Mitler menambahkan, soft skill justru sangat subjektif. Hal itu harus dikomunikasikan seperti saat wawancara karena di situlah kesempatan kamu untuk menjelaskan. Tapi menurutnya itu tidak benar-benar menambah nilai dalam resume dengan hanya mencantumkan sesuatu tanpa bukti.

Ubah CV untuk Pekerjaan yang Berbeda

CV yang sukses harus disesuaikan dengan pekerjaan yang kamu cari. Namun, kamu tidak perlu menulis ulang seluruh CV untuk setiap lamaran kerja. Gunakan bahasa sesuai dengan budaya perusahaan yang dituju. Matt Warzel menambahkan, fokuslah untuk mendeskripsikan yang telah kamu hasilkan dengan memasukkan skill yang dimiliki. Saat wawancara kerja berlangsung, anggap kamu mempresentasikan CV sebagai makanan lengkap dan wawancara sebagai tempat berbicara tentang bahan-bahannya. Matt menambahkan bahwa memiliki pemahaman yang kuat tentang tujuan karir sangat penting untuk membangun CV yang efektif.

Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama