Novi Inggit Vitanaya memasangkan topeng kepada customernya. (Rabithah)

PLOSO – Petikan kata tersebutlah yang dipegang teguh oleh sosok pebisnis kostum karakter Telatah Kebo Kicak, Novi Inggit Vitanaya. Hal ini juga tak lepas dari pengaruh keluarga yang juga menggeluti usaha kain dan keterampilan menjahit.

Founder IJ Art Production Novi Inggit Vitanaya, S.Pd. saat ditemui di sanggarnya mengisahkan bahwa sebuah pertunjukkan seni seperti tari, drama, dan musik tradisi pastilah membutuhkan segala pernik penunjangnya. Tak terkecuali tata busana yang tentunya menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan dari kesuksesan sebuah pagelaran. Sehingga selain piawai menampilkan aksinya, juga harus paham dengan segala pernik aksesori penunjang estetika yang dikenakan.

Karya kostum karakter yang saya buat sering dijuluki heboh namun tetap elegan. Kendati demikian tetap memegang taguh pakem sosok karakter yang dibuat. Selain itu juga mampu memenuhi permintaan pelanggan, semisal ingin tampil klasik atau memiliki variasi tertentu.

Perempuan yang akrab disapa Endel ini mengatakan, “Bermula dari tahun 2004 hanya membuat kostum untuk diri sendiri saat akan tampil menari. Hingga pada tahun 2006 bakatnya mulai mendapat apresiasi saat ujian tata busana fantasi di Universitas Negeri Malang dengan berhasil menjahit kostum karakter pertamanya yaitu tokoh Manuk Cenderawasih.”

Seiring waktu berjalan mulai dilirik banyak pegiat seni, ungkap perempuan yang juga mengajar mata pelajaran Seni Budaya dan Bahasa Jawa di beberapa satuan pendidikan itu. Hingga pada tahun 2010 mulai melebarkan sayap dengan secara resmi membuka sanggar pembuatan dan penyewaan kostum karakter. Kini pelanggannya pun tak hanya dari Kota Santri saja melainkan hingga menjelajah Pulau Kalimantan dan Jawa Barat.

Baca Juga: SMP Negeri 1 Tembelang Kelas Olahraga Wadahi Potensi Peserta Didik

“Karya kostum karakter yang saya buat sering dijuluki heboh namun tetap elegan. Kendati demikian tetap memegang taguh pakem sosok karakter yang dibuat. Selain itu juga mampu memenuhi permintaan pelanggan, semisal ingin tampil klasik atau memiliki variasi tertentu. Hal ini juga dapat menyesuaikan budget pelanggannya. Menekuni bisnis ini bukan tanpa hambatan, dari kerusakan kostum hingga hilangnya salah satu pernik menjadi tantangan tersendiri bagi Novi Inggit Vitanaya dan sekitar 20 karyawannya,” ujar perempuan yang juga memiliki keahlian tata rias ini.

Kegiatan Novi Inggit Vitanaya saat menjahit kostum. (Rabithah)

Harga penyewaan kostum per set pun beragam, mulai dari Rp 25.000 hingga menembus angka puluhan juta. Awalnya memiliki sekitar tujuh set kostum tari hingga kini memiliki ribuan kostum yang siap untuk disewa. Meskipun begitu, bisnis kostum karakter ini juga mengalami pasang surut, terlebih saat Pagebluk Pandemi Covid-19. Namun perlahan mulai bangkit kembali saat musim perpisahan satuan pendidikan dan gegap gempita menyambut Hari Kemerdekaan RI dan hari jadi Kabupaten Jombang.

Novi Inggit Vitanaya saat melayani pelangganya. (Rabithah)

Berbicara perihal omset, perempuan yang juga menjabat sebagai Dewan Kurator Pawai Budaya Jombang 2022 ini menandaskan, “Perbulannya berada pada kisaran Rp 2.000.000 sampai Rp 60.000.000. Meski terbilang telah sukses, hingga kini masih sering bertandang dari satu sanggar ke sanggar lainnya di lintas kota guna bertukar inovasi antar sesama pegiat bisnis kostum karakter. Selain itu juga sering berselancar di internet. Hal ini bertujuan agar desain karyanya terus berkembang dan berinovasi.”

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma

Alamat Sanggar : Jalan Joyolengkoro 07 Kecamatan Ploso.

Nomor HP : 0822-3496-3450

Media Sosial : (Facebook) novi inggit fitayana, (Instagram/Twitter) noviinggit
Lebih baru Lebih lama