Sesi mendongeng pada kegiatan literasi. (Rabithah)


MEGALUH – Menumbuhkan minat berliterasi harus dibiasakan dan dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu perlu strategi yang bervariatif, sehingga peserta didik tergugah rasa ingin tahunya seraya menepis rasa jenuh yang terjadi kala kegiatan berliterasi. Seperti strategi yang dilakukan di SDN Turipinggir I Megaluh.

Kegiatan mereview ini menjadi ajang bagi para guru untuk menelaah sejauh mana kepekaan dan daya serap peserta didik dalam memahami isi buku.

Dijelaskan oleh Kepala SDN Turipinggir I Megaluh, Soleh, S.Pd.SD. bahwa kegiatan berliterasi sejatinya sudah dilakukan sejak tahun 2010 bertepatan dengan dibangunnya ruang perpustakaan. Namun konsep berliterasinya hanya berkisar pada proses pendataan dan peminjaman buku saja. Kemudian pada tahun 2020 mendapatkan bantuan buku dari pemerintah, momentum tersebut terbilang membangkitkan semangat untuk giat berliterasi kembali. Kendati demikian tak semudah membalikkan telapak tangan untuk membiasakan peserta didik rajin membaca buku.

Baca Juga: DWP Wilkerdik Kecamatan Jombang dan Sumobito Rekatkan Kehangatan dengan Membatik Bersama Seraya Tukar Kado

Soleh mengatakan, “Langkah yang diambil adalah diawali dengan menata ruang perpustakaan yang selain rapi juga mudah mencari buku. Untuk itu baik kepala satuan pendidikan maupun guru yang ditunjuk sebagai petugas perpustakaan diwajibkan mengikuti workshop mengelola perpustakaan yang disediakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang maupun pihak lain.”

Peserta didik melaksanakan teknik membaca reading aloud. (Rabithah)

Sehingga berkat ilmu tersebut saat ini mampu melabeli dan memberikan kode buku, imbuh pria yang juga memiliki hobi membaca itu. Selanjutnya yang tak kalah pentinya yaitu perawatan, memilih dan memilah buku sesuai dengan klasifikasinya. Sembari berharap kedepannya mampu menerapkan program perpustakaan digital.

Kepala SDN Turipinggir I Megaluh, Soleh, S.Pd.SD. (Rabithah)

Guru kelas IV, SDN Turipinggir I Megaluh, Aprilia Kartika Sari, S.Pd.SD. mengutarakan bahwa saat ini buku yang dimiliki perpustakaan yang diberi nama “Turipinggir Satu Yes” ini berjumlah lebih dari 2.000 buku. Terbilang lengkap dari buku teks pelajaran, pengayaan, referensi, panduan pendidik, monograf, hingga beragam karangan fiksi. Dari 73 peserta didik, saban harinya setidaknya terdapat sepuluh pengunjung perpustakaan, namun untuk Sabtu seluruh peserta didik meminjam buku.

Seluruh civitas akademika SDN Turipinggir I Megaluh. (Rabithah)

“Langkah membiasakan peserta didik agar gemar membaca dengan pelbagai cara. Diantaranya adalah setiap Sabtu mengadakan giat berliterasi di taman, dengan rangkaian kegiatan membaca buku, bercerita, mendongeng, menulis karya cerita pendek, hingga menggambar. Selanjutnya mewajibkan seluruh peserta didik meminjam buku untuk dibaca di rumah dan akan direview ketika Senin. Berikutnya berkreasi membuat papan inspirasi di setiap sudut satuan pendidikan,” papar Aprilia Kartika Sari.

Sesi tanya jawab disela kegiatan membaca. (Rabithah)

Kegiatan mereview ini menjadi ajang bagi para guru untuk menelaah sejauh mana kepekaan dan daya serap peserta didik dalam memahami isi buku. Seperti kutipan paling disukai dan tokoh idola pada buku, ujar perempuan berhijab itu. Setelah hal ini dilakukan secara rutin dapat berdampak pada proses belajarnya, peserta didik yang rajin membaca maka akan terbentuk pemikiran yang kritis serta rasa ingin tahunya pasti lebih dari yang lainnya. Secara tidak langsung hal ini juga menjadi tantangan bagi guru agar mengetahui buku yang dibaca oleh peserta didiknya.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma

Peserta didik membuat papan inspirasi. (Rabithah)

Lebih baru Lebih lama