Mentoring oleh pengajar Sekolah Alam Citra Insani pada anggota KKG Kecamatan Bareng. (ist)


BARENG –
Mencecap ilmu dalam dunia pendidikan saat ini, tak hanya menjadi tugas peserta didik. Sebab seorang guru pun memiliki kewajiban supaya terus belajar dengan tujuan mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai kebutuhan peserta didik. Terlebih di dewasa saat ini, guru dihadapkan pada pelbagai tantangan untuk memerdekakan peserta didik dalam proses belajarnya.

Hal ini cukup penting, mengingat, tatkala pelayanan terhadap kebutuhan peserta didik terpenui secara maksimal, maka akan selaras dengan peningkatan mutu satuan pendidikan.

Oleh karenanya, guna membekali diri dalam mengarungi medan tantangan tersebut, Kelompok Kerja Guru (KKG) Kecamatan Bareng menghelat Studi Banding ke Sekolah Alam Citra Insani Lamongan pada (18/10). Kepala KKG Kecamatan Bareng, Nur Hidayati, S.Pd. menjelaskan, pada Studi Banding yang diikuti perwakilan dua guru kelas di masing-masing SD, pengawas, dan kepala SD Se Kecamatan Bareng. Seluruh peserta Studi Banding langsung berpraktik mengajar dengan metode dan bahan ajar langsung dari lingkungan sekitar.

“Lewat praktik ini kami dibukakan dan diberikan sebuah paradigma baru bahwasannya untuk mengemas bahan pembelajaran tak harus mengacu pada sumber yang tunggal. Akan tetapi dapat disarikan dari luar kelas dan satuan pendidikan,” jelas Nur Hidayati.

Baca Juga: Reading Aloud: Strategi Guru Memikat Peserta Didik

Atas metode tersebut pulalah, Sekolah Alam Citra Insani Lamongan dipilih sebagai rujukan Studi Banding KKG Kecamatan Bareng, imbuh Nur Hidayati. Karena, dari apa yang telah diterapkan Sekolah Alam Citra Insani pada peserta didiknya melalui tiga kurikulum, mulai dari Kurikulum Merdeka, Tahfidz, dan Pendidikan Digital, dirasa perlu untuk beberapa bagiannya dicuplik lalu turut diimplementasikan bersama civitas akademika di Kecamatan Bareng.



Bendahara KKG Kecamatan Bareng Wahyu Naningsih, S.Pd. pun membenarkannya. Kedepan dalam tindak lanjut Studi Banding yang sudah berjalan, KKG Kecamatan Bareng menjadi lapis kedua dalam penguatan pemahaman Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi para pendidik maupun tenaga kependidikan.


Kegiatan bercocok tanam. (ist)

Wahyu Naningsih, mengatakan, “Bentuknya selain pemberdayaan rutin dalam forum bimbingan teknis, kedepan sudah kami rancang ihwal tutor sebaya dimana formatnya antar guru akan memberikan masukan serta ulasan mengenai metode pembelajaran yang dilaksanakan bersama pesert didik. Sekilas memang terbayang akan berat. Namun jika sepenuhnya guru memahami tugas dan pokok serta fungsinya sebagai fasilitator dalam pengembangan bakat minat peserta didik, tantangan semacam ini sudah menjadi kewajiban yang harus dituntaskan.”

Sesi diskusi. (ist)

Pengawas SD Kecamatan Bareng, Khoirul Fadeka, M.Pd. menuturkan, dari Studi Banding tersebut sedikit banyak telah memberikan pengetahuan secara konkret pada guru se-Kecamatan Bareng mengenai wujud IKM. Sehingga pemahaman maupun praktiknya, selain lewat KKG, juga perlu ditebalkan melalui aneka program di satuan pendidikan yang beriorientasi penuh pada kebutuhan belajar peserta didik.

Penyerahan cinderamata. (ist)

Sementara itu Kepala Koordinator Wilayah Kerja Pendidikan Kecamatan Bareng, Slamet Abadi, M.Pd. cukup mengapresiasi gagasan para anggota KKG Kecamatan Bareng yang secara mandiri berkeinginan menambah daya kompetensinya. Menurutnya hal ini cukup penting, mengingat, tatkala pelayanan terhadap kebutuhan peserta didik terpenui secara maksimal, maka akan selaras dengan peningkatan mutu satuan pendidikan.

Reporter/Foto: Donny Darmawan/Istimewa

Lebih baru Lebih lama