Ilustrasi obesitas anak. (ist)


NASIONAL - Obesitas pada anak adalah penyebab dari banyak penyakit serius jangka panjang. Dikutip dari Cleveland Clinic, efek obesitas pada anak bisa meningkatkan risiko penyakit berikut: Asma, Sleep apnea, Diabetes tipe 2, Tekanan darah tinggi (hipertensi), Kolesterol tinggi, Hati berlemak, Penyakit jantung, Stroke, Sejumlah jenis kanker, seperti kanker usus besar dan kanker payudara, Rendah diri, Depresi, Isolasi sosial.

Stres bisa juga dialami oleh anak. Ada kecenderungan stres menyebabkan peningkatan nafsu makan hingga mengakibatkan obesitas. Stres melemahkan pengendalian diri, mendorong anak untuk menenangkan diri melalui makanan, yang kemudian bisa menyebabkan perubahan hormonal dan meningkatkan penambahan berat badan berlebihan.

Obesitas pada anak diukur melalui perhitungan indeks massa tubuh (BMI). Obesitas pada anak dalam definisi medis adalah anak yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) pada atau di atas persentil ke-95 pada grafik pertumbuhan. Bagaiman cara mencegah obesitas pada anak? Artikel ini akan mengulasnya secara ringkas.

Cara mencegah obesitas pada anak

Langkah pencegahan anak obesitas membutuhkan tindakan konsisten jangka panjang dari kita sebagai orangtua. Anak perlu dikenalkan dan dilatih terus-menerus tentang gaya hidup sehat. Itu pun membutuhkan peran langsung dari orangtua untuk menjadi contoh atau panutannya. Anak yang mendapatkan contoh langsung dari kebiasaan sehat orangtua, akan lebih mudah mengerti dan mengikuti tujuan untuk mencegah obesitas itu.



Disari dari Endocrine Web, cara mencegah obesitas pada anak yang bisa dilakukan orangtua seperti berikut:

Sajikan makanan sehat seimbang

Kita sebagai orangtua harus fokus untuk memberikan anak-anak makan makanan sehat seimbang, meliputi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, telur, ikan, daging yang rendah lemak, serta susu dan produk susu. Penting untuk memberikan anak-anak sumber makanan yang segar. Makanan cepat saji dan camilan adalah contoh makanan olahan yang harus dibatasi konsumsinya. Itu karena hampir semua makanan cepat saji dan camilan mengandung tinggi gula, garam, lemak, dan kalori.

Baca Juga: Isro Miraj Momentum Tingkatkan Kualitas Satuan Pendidikan

Membiasakan anak makan di rumah

Makan di rumah bisa menjadi kebiasaan untuk menjaga asupan makanan anak tetap sehat dan mencegah obesitas padanya. Makanan di banyak restoran kebanyakan adalah makanan cepat saji yang tinggi sodium dan lemak. Porsinya pun sering disajikan dalam jumlah yang jauh lebih besar dari kebutuhan anak.

Latih anak untuk fokus makan

Saat anak makan, kita perlu membiasakan ia untuk fokus pada makanan di meja makan. Kita perlu menghindari kebiasaan anak makan sambil bermain gawai atau menonton tv. Kegiatan lain selain makan itu bisa mengganggu sinyal rasa kenyangnya. Ia bisa tidak mau makan dan memilih bermain, yang pada akhirnya memicu ia untuk banyak makan camilan saja di luar jam makan utama.

Beri porsi makan atau minum anak secukupnya

Penting untuk orangtua memperhatikan porsi makan/minum anak agar tidak mengganggu sistem pencernaan dan sinyal rasa kenyangnya. Kebiasaan memberi makan anak dengan porsi kebanyakan harus dihindari karena bisa memicu obesitas pada anak. Anak-anak tidak membutuhkan makanan sebanyak orang dewasa. Ukuran porsi mereka harus lebih kecil.

Batasi minuman manis

Kita juga perlu membatasi anak minum minuman manis sebagai cara mencegah obesitas pada anak. Minuman manis biasanya tinggi kalori, tetapi rendah nutrisi. Ini membuat anak cepat kenyang, sehingga sulit untuk makan makanan yang dibutuhkan untuk kesehatannya. Minuman manis ini bisa, seperti es teh manis, jus buah dengan tambahan gula, soda, dan semacamnya. Orangtua perlu mengenalkan anak kebiasaan minum air putih dan minuman sehat lain, seperti susu atau sari buah tanpa pemanis tambahan.

Pastikan anak aktif bergerak

Anak perlu aktif bergerak untuk membakar kalori serta memperkuat tulang dan otot. Aktivitas fisik juga membantu anak meningkatkan mood dan energi, juga mengelola waktu tidur yang berkualitas. Para ahli merekomendasikan agar anak-anak melakukan aktivitas fisik yang cukup intens antara 150-300 menit per minggu. Aktivitas fisik untuk mencegah obesitas pada anak ini bisa bermacam bentuknya, seperti lompat tali, bermain bola, jalan-jalan di sekitar lingkungan rumah, bersepeda, atau membereskan mainannya.

Membatasi anak main gawai dan nonton tv

Terlalu banyak menonton tv dan memegang gawai (seperti bermain games, melihat media sosial, menonton video) bisa membuat anak malas bergerak. Aktifitas monoton dari melihat layar elektronik bisa menurunkan potensi tumbuh kembang anak, termasuk menjaga berat badan yang ideal sesuai usia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar anak-anak yang berusia di atas dua tahun tidak boleh menonton lebih dari dua jam sehari, dan anak-anak di bawah dua tahun tidak boleh memilikinya.

Beri pesan positif tentang pentingnya menjaga berat badan

Dalam menerapkan cara mencegah obesitas pada anak penting bagi orangtua melakukannya dengan komunikasi yang baik. Kita sebagai orangtua harus memberikan pesan positif kepada anak dalam menjaga berat badan yang sehat. Dari pada memberikan pesan yang fokus pada angka timbangan, lebih baik untuk membimbingnya melihat manfaat memiliki berat badan yang sehat. Kita harus hati-hati menyampaikannya agar maksud yang baik tersampaikan. Hindari mengkritik berat badan anak di depan anak-anak lain.

Latih anak menghilangkan stres dengan hal positif

Stres bisa juga dialami oleh anak. Ada kecenderungan stres menyebabkan peningkatan nafsu makan hingga mengakibatkan obesitas. Stres melemahkan pengendalian diri, mendorong anak untuk menenangkan diri melalui makanan, yang kemudian bisa menyebabkan perubahan hormonal dan meningkatkan penambahan berat badan berlebihan. Anda bisa mengajari anak untuk latihan bernapas, meditasi, atau melakukan proyek seni, untuk mengendalikan stresnya. Coba terapkan berbagai cara mencegah obesitas pada anak di atas. Dengan begitu, berat badan dan kesehatan buah hati tetap terjaga.

Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama