Peninjauan hasil kreasi guru oleh Pengawas. (ist)




JOMBANG – Mengasah kreativitas dalam dunia pendidikan untuk saat ini seyogianya bukan hanya ditujukan pada peserta didik. Melainkan juga terhadap sosok guru. Oleh karenanya guna menajamkan kreativitas tersebut, Yayasan ATS Tsaqofah Jombang menghelat kegiatan bertajuk ARJ Competeacher V 2022.

Pada proses pembelajaran diferensiasi memang cukup menantang. Sebab, selain menjadi hal baru, praktik pembelajaran berdiferenfiasi yang masuk lomba Master Teacher ini juga langsung dinilai oleh dewan juri dengan cara meninjau langsung metode diferensiasi yang di aplikasikan sewaktu mengajar.

Dilaksanakan di masing-masing TK, SD, hingga SMP yang bernanung dibawah Yayasan ATS Tsaqofah Jombang, ARJ Competeacher V 2022 dimulai dari pendaftaran peserta sejak (21-30/10), lalu pengumpulan berkas dan video pembelajaran pada (1-15/11), kemudian beranjak pada penilaian oleh dewan juri kala (15-26/11) hingga acara puncaknya berupa pengumuman pemenang pada (3/12) yang bertempat di Aula Bung Tomo, Pemerintah Kabupaten Jombang. Adapun seluruh jenis lomba terbagi menjadi enam kompetisi. Diantaranya, Cipta Media Pembelajaran Berdiferensiasi, Desain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Menulis Cerpen Guru, Penampilan Bakat dan Kreativitas Guru, Master Teacher Berdiferensiasi, dan Menulis Esai Gagasan Inovatif.

Baca Juga: Permudah Laporan BOS, Bendahara Harus Rajin Unggah Data Belanja

Ketua Pelaksana ARJ Competacher V 2022, Supriadi, S.Pd. menjelaskan, “Untuk tahun ini, bidang kompetisi yang dilombakan memang bertambah. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang biasanya hanya tiga sampai empat jenis perlombaan. Penambahan ini kami dasari atas penyesuaian Kurikulum Merdeka yang menuntut guru lebih adaptif, aplikatif, inovatif, seraya diferentiatif. Maka dari itulah, dari ARJ Competeacher V 2022 diharapkan lahir sosok guru yang mampu memahami kebutuhan peserta didik secara utuh melalui metode pembelajaran diferensiasi.”



Kendati diikuti oleh tiga jenjang satuan pendidikan berbeda, namun untuk konsep penilaian semua memiliki bobot yang sama, imbuh Supriadi. Yakni, di titikberatkan pada kemampuan serta kematangan peserta dalam mengimplementasikan pengajaran berbasis diferensiasi.


Bentuk kreasi media pembelajaran. (ist)

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Yayasan ATS Tsaqofah Jombang ini, menambahkan, “Untuk itulah tindak lanjut dari ARJ Competeacher V 2022 ini nantinya, seluruh produk baik tulisan, modul, desain produk, akan diimpelementasikan langsung bersama peserta didik. Dengan demikian, hasil akan membawa dampak positif bagi perkembangan belajar peserta didik, sebab sudah terdapat bahan dan metode yang kreatif yang dihasilkan para guru.”

Pemaparan cara kerja dari media kreasi untuk pembelajaran. (ist)

Salah satu peserta ARJ Competeacher V 2022, dari Guru Kelas I, SD Islam Terpadu Ar-Ruhul Jadid, Risa Umami, S.Pd. mengakui, pada proses pembelajaran diferensiasi memang cukup menantang. Sebab, selain menjadi hal baru, praktik pembelajaran berdiferenfiasi yang masuk lomba Master Teacher ini juga langsung dinilai oleh dewan juri dengan cara meninjau langsung metode diferensiasi yang di aplikasikan sewaktu mengajar.

Unjuk kebolehan peserta Competacher V saat menampilkan tari. (ist)

“Tentunya memiliki tingkat kesulitan tersendiri, justru di Master Teacher inilah penempaan kompetensi seorang guru mampu selaras dengan cita-cita Kurikulum Merdeka. Senyampang pula dari hasil ini, guru dapat mengevaluasi kekurangan maupun mengembangkan kompetensi yang dimilikinya demi kualitas pembelajaran peserta didik,” pungkas Risa Umami.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama