Peserta didik berpawai dengan membawa atribut kesenian dan mengenakan pakai bercorak tradisi. (ist)


PLOSO – Hiruk pikuk transformasi kurikulum baru saat ini, menjadi celah positif bagi satuan pendidikan untuk mengimplementasinya dengan aneka rupa bentuk yang mampu menarik perhatian masyarakat sekitar. Salah satunya, lewat unjuk/gelar karya.

Secara khusus kita helat supaya memudahkan pemahaman peserta didik terhadap pengertian dan contoh implementasinya secara sederhana dari metode bertutur/lisan yang menarik.

Sebagaimana di SDN Bawangan Ploso pada Sabtu (18/3) lalu, unjuk karya digelar dengan mengusung tema utama, yakni Kebhinekaan Global. Kepala SDN Bawangan Ploso, Khuriyah, S.Pd. menuturkan, latar belakang pemilihan tema tersebut, memang ditujukan untuk mengenalkan peserta didik pada keragaman budaya serta tradisi yang di lingkungan sekitarnya.

Baca Juga: SDN Kendalrejo I Sumobito Smes Voli Hadirkan Prestasi

Oleh karenanya, untuk lebih menghidupkan pemahaman tersebut dalam satu rangkaian, kegiatan diisi dengan ragam simbolisasi yang senapas pada tema Kebhinekaan Global. Mulai dari pawai, safari dongeng, hingga lomba mewarnai yang diikuti oleh 70 anak didik dari TK dan PAUD di seluruh Desa Bawangan.

Penyerahan trofi penghargaan pada anak didik yang mengikuti lomba mewarnai. (ist)

“Untuk safari dongeng yang dipandu oleh Kak Fa’i dari Yayasan Yatim Mandiri, secara khusus kita helat supaya memudahkan pemahaman peserta didik terhadap pengertian dan contoh implementasinya secara sederhana dari metode bertutur/lisan yang menarik. Sementara itu untuk lomba mewarnai sendiri, aspek latar belakangnya tak lepas dari upaya mengenalkan program serta kompetensi peserta didik SDN Bawangan Ploso bagi jenjang TK dan PAUD. Sehingga, muara hasil kedepannya tak lepas dari harmonisasi lingkungan sekitar,” ujar Khuriyah.

Khuriyah saat memberikan sambutan pembuka. (ist)

Sementara itu, melanjutkan pemaparan ihwal pengamalan Kebhinekaan Global di SDN Bawangan Ploso, Guru Kelas VI SDN Bawangan Ploso, Budiono, S.Pd. menjabarkan, bahwasannya, tak hanya sekali kegiatan penanaman nilai keragamaan ini dilakukan. Sebelumnya, pada laku pembiasaan telah ditanamkan pemahaman keragamaan dengan metode sederhana. Yakni, menyanyikan lagu daerah sebelum bel pulang berdentang.

Kegiatan Safari Dongeng, menjadi sajian pengisi unjuk karya. (ist)

Lebih lanjut, Budiono memaparkan, “Karena untuk tema Kebhinekaan Global yang menjadi tajuk dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, mestilah dilandasi dengan penguatan dimensinya. Sebab itulah, dari menyanyikan lagu daerah, nantinya pengayaan peserta didik terhadap nilai keragaman budaya tidak hanya pada lingkup daerahnya. Melainkan juga seluruh daerah di seantero Nusantara ini.

Reporter/Foto: Donny Darmawan


Lebih baru Lebih lama