Peserta didik melakukan giat membaca Al-Qur’an. (Rabitha)


MOJOAGUNG – Implementasi Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi salah satu usaha untuk menanamkan aqidah kepada anak didik agar termotivasi dan meyakini kebenaran ajaran agama. Selain itu tentunya bersedia mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sadar pentingnya mengimplementasikan hal tersebut, segenap civitas akademika SDN Tejo III Mojoagung pun memiliki pelbagai cara untuk menyukseskan pendidikan PAI di satuan pendidikan.

Selain materi dan praktik yang dilakukan juga terdapat pembiasaan keagamaan yang secara konsisten dilakukan. Diantaranya adalah membaca Al-Qur’an dan Salat Duha berjamaah setiap pagi selama lima belas menit sebelum pembelajaran dimulai.

Kepala SDN Tejo III Mojoagung, Susijam Sri Budiani, S.Pd. menyampaikan bahwa serangkaian giat pembelajaran agama tak lepas untuk menjawab harapan wali peserta didik yang menginginkan buah hatinya memiliki bekal ilmu pengetahuan agama yang baik. Selain itu juga untuk melaksanakan program Pemerintah Kabupaten Jombang yang juga sangat fokus perihal memupuk ilmu agama yang diwujudkan dalam pembelajaran Muatan Lokal (Mulok) Keagamaan dan Pendidikan Diniyah.

Baca Juga: Parade Budaya IGTKI PGRI Kecamatan Jombang Wujud Kreasi dan Kepercayaan Diri Anak Didik

Susijam Sri Budiani mengatakan, “Pembelajaran agama yang diterapkan harus beranekaragam, semisal dilakukan di kelas, di musala satuan pendidikan atau bahkan di lingkungan satuan pendidikan. Hal ini dilakukan agar peserta didik tidak bosan dan bersemangat untuk menerima pembelajaran.”



Pembimbing Mulok Keagamaan, SDN Tejo III Mojoagung, Siti Mamnunah mengungkapkan bahwa pembelajaran di kelas berupa materi yang selaras dengan kurikulum dan modul ajar. Selanjutnya dipraktikkan di musala satuan pendidikan seperti giat wudu, salat, membaca Al-Qur’an, hingga adab, dan tata cara berdoa.


Setoran hafalan kepada guru pembimbing Mulok Keagamaan. (Rabitha)

Siti Mamnunah memaparkan bahwa selain pembelajaran materi juga diselingi dengan giat belajar di lingkungan satuan pendidikan melalui pawai keagamaan atau berkunjung di tempat peribadahan sekitar. Perihal jadwalnya disesuaikan dengan perayaan hari besar, laiknya hari santri, 1 Muharam, Ramadan, dan Maulid Nabi Muhamad SAW.

Kegiatan ekstrakurikuler al-banjari yang diberi nama Al-Mushawwir. (Rabitha)

Sementara itu, ditambahkan oleh Pembimbing Diniyah, SDN Tejo III Mojoagung, Rina Bayu Winanda, S.Pd. bahwa selain materi dan praktik yang dilakukan juga terdapat pembiasaan keagamaan yang secara konsisten dilakukan. Diantaranya adalah membaca Al-Qur’an dan Salat Duha berjamaah setiap pagi selama lima belas menit sebelum pembelajaran dimulai. Selanjutnya setiap hari Senin s.d Kamis untuk kelas III s.d VI diwajibkan Salat Dzuhur berjamaah.

Kepala satuan pendidikan bersama civitas akademikan SDN Tejo III Kecamatan Mojoagung. (Rabitha)

Selepas Salat Dzuhur berjamaah peserta didik juga bersemangat untuk berlatih al banjari hingga telah memiliki tim yang bernama Al-Mushawwir, tandas Rina Bayu Winanda. Tim al banjari berjumlah sembilan peserta didik yang terbagi menjadi enam penabuh dan tiga vokalis. Menariknya meski kegiatan ekstrakurikuler al-banjari dijadwalkan satu minggu sekali namun beberapa peserta didik berlatih secara mandiri hingga mampu tampil di pelbagai acara maupun mengikuti ajang perlombaan.

Reporter/Foto: Rabitha Maha

Lebih baru Lebih lama