![]() |
Pemaparan teknis penyusunan Modul P5 oleh para pemateri. (ist) |
NGUSIKAN – Membincang perihal dunia pendidikan secara harfiah, proses belajar sejatinya tidak hanya diperuntukkan bagi peserta didik. Melainkan juga, masih wajib dilakukan oleh guru. Tujuannya, supaya kompetensi yang dimiliki senantiasa terasah dan mampu berkembang sesuai dengan tantangan serta kebutuhan zaman.
Setali tiga uang dengan tujuan tersebut, Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) Kecamatan Ngusikan, pada (6-7-17-18/3) telah mengadakan pelatihan Penyusunan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dihadiri peserta dari seluruh guru kelas, termasuk guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Pendidikan Agama Islam dan kepala satuan pendidikan, pelatihan yang mengupas tuntas segala aspek penyusunan modul P5, langsung dikomandoi oleh empat narasumber, mulai dari pengawas, pengurus FKKG Ngusikan, dan Kepala Koordinator Wilayah Kerja Pendidikan (Korwilkerdik) Kecamatan Ngusikan.
Selain teknis penyusunan Modul P5 sedari memahamkan peserta didik akan nilai, pemahaman pentingnya belajar berkepribadian Pancasila dalam segala metode projek yang diusung secara berbeda oleh tiap satuan pendidikan, perlu juga diperhatikan bentuk kemasannya tatkala mengenalkan materi Modul P5 kepada peserta didik.
Dihubungi via telepon, pada (3/4) Korwilkerdik Kecamatan Ngusikan, Mokhamad Misbakhul Huda, S.Pd. menjabarkan, latar belakang diadakannya pelatihan Penyusunan Modul P5 ini melingkupi beberapa hal. Pertama, di tahun pertama P5 yang sudah bergaung, beberapa masih menyisakan catatan perbaikan. Utamanya dari konsep dan pengambilan tema yang belum sesuai karakteristik satuan pendidikan. Kedua, sebagai bahan evaluasi sekaligus pemantaban pelaksanaan P5 di tahun pelajaran baru kedepannya.
Baca Juga: Berderma Kepada Sesama, Pelajaran Penting Ramadan 1444 Hijriyah
“Dari kedua hal tersebut, maka bentuk tindak lanjut untuk mengawal para guru berproses menyusun Modul P5 sebagai acuan konsep projek di dalamya, nantinya akan terhubung dengan mentor projek P5 setingkat kabupaten. Bisa dengan diskusi sejawat, grup kelompok kerja yang memang secara intens mengurai tujuan, konsep dan rupa P5 secara konkret. Walhasil dari sinilah, diharapkan kedepan seluruh SD di Kecamatan Ngusikan dalam mengamalkan P5, telah memiliki pemahaman yang utuh dan berkembang sesuai dengan karakteristik masing-masing,” beber Mokhamad Misbakhul Huda.

Sementara itu, menurut Ketua FKKG Kecamatan Ngusikan, Hendra Wahyu Rianto, S.Pd. catatan perbaikan dalam implementasi P5 dalam kurun setahun ini, bukan menjadi kendala berarti. Lantaran, memang dibutuhkan pengujian terlebih dahulu untuk ditemukan kekurangannya, yang lantas dapat diperbaiki bersama dengan tujuan meningkatkan kualitas, pelayanan, dan penyesuaian dunia pendidikan pada tiap masa pertumbuhan peserta didik.
![]() |
Sesi diskusi terkait segala bahan dan aspek penyusunan Modul P5. (ist) |
Hendra Wahyu Rianto, menambahkan, “Sebab itulah, selain teknis penyusunan Modul P5 sedari memahamkan peserta didik akan nilai, pemahaman pentingnya belajar berkepribadian Pancasila dalam segala metode projek yang diusung secara berbeda oleh tiap satuan pendidikan, perlu juga diperhatikan bentuk kemasannya tatkala mengenalkan materi Modul P5 kepada peserta didik. Maka, dari materi pelatihan yang sudah tercurah, penguasaan guru terhadap platform digital pendukung pembelajaran semacam Canva tak bisa dikesampingkan. Pasalnya, dunia peserta didik saat ini memang membutuhkan kebaruan dengan kemasan yang menarik minat mereka untuk mempelajari hal-hal baru. Termasuk dalam proses P5 ini kedepannya.”
Reporter/Foto: Donny Darmawan/Istimewa