Nur Chasanah yang dipandu oleh Nerisa dalam salah satu tayangan siniar. (Donny)


KESAMBEN – Dunia literasi, jika ditelaah secara detail memang tak sekadar aktivitas membaca. Lebih mendalam, literasi juga mencakup proses pengolahan informasi dengan pelbagai bentuk serta platform yang tersedia. Sebab itulah, untuk saat ini telah berkembang pelbagai bentuk siniar atau yang akrab dikenal dengan istilah Podcast pesat merebak, serta menjadi alternatif dalam membingkai bentuk informasi tersebut.

Tak terkecuali di SMP Negeri 2 Kesamben. Dalam upayanya melatih serta membentuk peserta didik yang terampil di bidang literasi maupun teknologi digital, telah dibentuk Tim Siniar yang beranggotakan guru dan peserta didik.

Selama berproses antusias peserta didik cukup bagus. Namun masih diperlukan eksplorasi ide untuk dapat menggali informasi dan cerita menarik dari para narasumber.

Kepala SMP Negeri 2 Kesamben, Nur Chasanah, M.Pd. mengungkapkan, bahwa pembentukan Tim Siniar tersebut telah melalui penyaringan berdasarkan kompetensi dan kemauan belajar baik dari guru maupun peserta didik. Sehingga, wadah siniar nantinya tidak asal nampak fisiknya, melainkan pula turut diisi dengan konten seputar dunia pendidikan edukasi menarik.

“Guna memperkokoh fondasi pengembangan siniar SMP Negeri 2 Kesamben, Tim Siniar terdiri dari para guru yang berkompeten di bidangnya. Mulai dari bahasa dan penguasaan piranti keras dan lunak yang dibutuhkan untuk pembuatan konten,” ungkap Nur Chasanah.

Baca Juga: Outing Class Ladang Observasi Anak Didik

Ditanya lebih lanjut ihwal proses pembentukan Tim Siniar SMP Negeri 2 Kesamben dalam merumuskan ide untuk isian konten, mantan Kepala SMP Negeri 2 Sumobito ini menjabarkan, bahwa pihaknya menggandeng rekanan. Tugasnya, tak lain memberikan pelatihan selama tiga pertemuan dengan materi teknik pengambilan gambar, tata ruang audio, hingga proses penyuntingan sebagai tahap terakhir produksi konten, sebelum di unggah di akun YouTube SMP Negeri 2 Kesamben.



“Kemudian untuk naskah yang berisi daftar tema dan pertanyaan yang akan diajukan ke narasumber Siniar SMP Negeri 2 Kesamben, ditangani oleh guru Bahasa Indonesia. Lalu setelah pelatihan selama tiga pertemuan, tindak lanjutnya peserta didik kami bebaskan untuk menentukan tema serta daftar pertanyaan yang mesti diajukan ke guru Bahasa Indonesia untuk dilakukan pengkajian. Sebab, secara tata kalimat dan kesesuaian berbahasa Indonesia secara baik dan benar wajib diutamakan,” tegas Nur Chasanah.

Proses kontrol video dan audio dari perekaman siniar SMP Negeri 2 Kesamben. (Donny)

Sementara itu, Pembina Tim Naskah Siniar SMP Negeri 2 Kesamben yang juga mengajar Bahasa Indonesia Kelas IX, Mardi Utami, S.Pd. menerangkan, selama berproses antusias peserta didik cukup bagus. Namun masih diperlukan eksplorasi ide untuk dapat menggali informasi dan cerita menarik dari para narasumber.

Peserta didik menyiapkan kamera dan mikrofon untuk proses perekaman siniar. (Donny)

Dibenarkan oleh Pembawa Acara Siniar SMP Negeri 2 Kesamben yang merupakan anggota tim naskah, Nerisa Putri Pratiwi, memang untuk mengolah siniar merupakan hal baru dan membutuhkan banyak referensi sebagai acuan pengembangan idenya. Untuk itu, bersama dua anggota tim naskah, gadis ayu yang duduk di bangku Kelas IX E SMP Negeri 2 Kesamben ini banyak memformulasikan siniar dari YouTube mulai dari yang bertema entertaiment, talkshow hingga pendidikan.

“Meskipun hal baru, namun mempelajari olah informasi dengan bentuk siniar cukup mengasyikkan. Sebab di dalamnya melatih kemampuan kami saat berbicara maupun mengemukakan gagasan di muka umum,” ujar Nerisa Putri Pratiwi.

Pengambilan gambar dan audio. (Donny)

Nur Chasanah pun tak menampik bahwa tujuan lain dari gagasan pembentukan Tim Siniar SMP Negeri 2 Kesamben ini memang untuk menempa kemampuan public speaking peserta didiknya. Sehingga, dari satu wadah ini dapat meningkatkan taleta peserta didiknya. Baik segi teknologi, literasi, dan berbahasa.

Reporter/Foto: Donny Darmawan
Lebih baru Lebih lama