Peta konsep mengenai dasar penerapan Pendidikan Inklusi. (Donny)

JOMBANG – Kemampuan serta latar belakang peserta didik memang tak dapat dikecualikan oleh satuan pendidikan. Keduanya mesti direspon positif melalui bentuk pelayanan bersifat inklusif. Hal inilah yang menjadi salah satu perhatian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, dalam meningkatkan layanan di satuan pendidikan jenjang SD.

Latar belakang terlesenggaranya Bimtek memang dirancang untuk menambah kompetensi pendidik dalam menyambut Tapel 2023-2024. Khususnya di layanan inklusi.

Melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan tajuk Paradigma Baru Pengelolaan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang bertempat di SDN Balongbesuk Diwek, serta berlangsung (26-27/6) dan dilanjutkan pada (3/7), seluruh perwakilan guru maupun kepala SD baik negeri maupun swasta mendapat pengarahan ihwal penerapan pendidikan inklusi. Salah satu pemateri Bimtek, Atma Widya Rahayu, S.Pd. menjabarkan, dalam konsep inklusi guru harus memiliki paradigma bahwa setiap peserta didik memiliki hak dan kesempatan yang sama di setiap pembelajaran.

Baca Juga: Pertama Kali Anak Sekolah, Patutnya Perlu Lakukan Hal Berikut

“Maka sebelum Tahun Pelajaran (Tapel) baru dimulai, konsep layanan belajar inklusi harus berdasarkan keseluruhan data peserta didik yang digali lewat tahapan asesmen. Asesmen ini akan melingkupi potensi, emosional, komunikasi, bidang akademik maupun non-akademik. Sehingga, penguatan serta pengembangan peserta didik tidak hanya berkutat pada satu bidang. Melainkan turut mencakup semua kemampuan yang ada dalam diri peserta didik,” ujar Atma Widya Rahayu.



Selain itu Atma Widya Rahayu juga menegaskan, hal lain diluar teknis asesmen yang mesti diperhatikan ialah, guru harus aktif memberikan apresiasi atas proses dan pencapaian peserta didik. Sehingga, dari metode semacam inilah pendidikan inklusi akan bisa terimplementasi optimal.

Salah satu peserta bimtek memaparkan gagasannya. (Donny)

Lebih lanjut, Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SD, Bidang Pembinaan SD, Disdikbud Kabupaten Jombang, Supartini, S.Sos., M.M. sebagai pemrakarsa kegiatan, menjabarkan, latar belakang terlesenggaranya Bimtek memang dirancang untuk menambah kompetensi pendidik dalam menyambut Tapel 2023-2024. Khususnya di layanan inklusi.

Supartini menambahkan, “Seiring dengan konsep dan target pelaksanaan dari bimtek, hasil dari pemaparan materi dapat dijadikan acuan penanganan (ABK) dengan segala karakternya. Oleh karenanya, secara menyeluruh dan berjenjang, tahapan serta penjaringan peserta Bimtek juga berdasarkan pada data satuan pendidikan yang memiliki peserta didik berkebutuhan khusus.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan
Lebih baru Lebih lama