Materi yang disampaikan saat pembinaan. (Donny)


DIWEK – SMP Al-Furqan Madrasatul Quran Diwek telah melekat dengan citranya sebagai satuan pendidikan pencetak tahfidz. Kendati demikian, di bidang akademik peserta didik senantiasa ditempa dan dibina secara matang.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Kepala SMP Al-Furqan Madrasatul Quran Diwek, Rahmat Hidayat, M.Pd. bahwasannya, bentuk pembinaan serta penempaan yang diterapkan kepada peserta didik berakar dari sistem diferensiasi kelas. Artinya, sedari mula kompetensi akademik peserta didik terlebih dahulu dipetakan, lalu ditempatkan berdasarkan kelas peminatan yang terdiri dari Sains, Bahasa, dan Alquran.

Pengalaman dan pengetahuan yang didapat peserta didik selagi di jenjang menengah, mampu menjadi bekal penguatan kompetensinya di jenjang menengah atas.

“Guna menebalkan kematangan kompetensi peserta didik di bidang akademik, beberapa peserta didik yang sudah pernah merintangi perlombaan akademik sewaktu di SD atau MI, akan diikutkan pembinaan intensif selama satu sampai dua jam. Bentuk pembinaan ini dilakukan sebagai bentuk kesiapan SMP Al-Furqan Madrasatul Quran Diwek, kala mengikuti kompetisi sejenis Olimpiade Sains Nasional (OSN). Sehingga, dengan runtutan proses mulai seleksi sedari kelas diferensiasi hingga pembinaan, akan menunjang ketajaman daya berfikir peserta didik saat berlomba,” ujar Rahmat Hidayat.

Seturut proses pembinaan tersebut, teranyar SMP Al-Furqan Madrasatul Quran Diwek berhasil mencatatkan prestasi yang prestisius dalam Olimpiade Sains Siswa Nasional (OSSN) 2023 pada (12/2) lalu. Dalam helatan lomba yang diselenggarakan secara online oleh Prestasi Maju Indonesia, sebanyak 12 delegasi peserta didik kelas VIII SMP Al-Furqan Madrasatul Quran Diwek dan terbagi dalam bidang Mata Pelajaran (Mapel) mendapat 7 medali emas Matematika, 3 medali emas IPA, 4 medali perak Bahasa Inggris dan 1 medali perunggu IPS.

Baca Juga: Menjaga Kualitas Sarpras Fisik Satuan Pendidikan

Koordinator Lomba Bidang Akademik, SMP Al-Furqan Madrasatul Quran Diwek, Nurul Laili Ni’mah, S.Pd. menjabarkan, kunci keberhasilan pembinaan di bidang akademik tak lepas dari metode dua arah yang diterapkan. Sehingga, untuk dapat mengarahkan peserta didik secara tepat, dan sesuai peminatan berkompetisi, pembina dan koordinator tak sampai melampaui kehendak dan batas kemampuan peserta didik.



Lebih lanjut, Nurul Laili Ni’mah merincikan, “Berbekal pengalaman pembinan dari tahun ke tahun, tak jarang peserta didik mengalami penurunan motivasi ditengah persiapan kompetisi. Walhasil, untuk mengantisipasinya, sistem pembinaan juga terdapat dua kali seleksi tulis. Bilamana dari dua tahap seleksi tulis terjadi peningkatan nilai dan motivasi, maka yang bersangkutanlah akan kami jadikan delegasi di Olimpiade. Hasilnya pun cukup signifikan. Pada OSSN 2023, sebanyak 15 medali direngkuh peserta didik kami, dengen persentase nilai masing-masing hasil 5 % dari pemeringkatan nasional.”

Disinggung ihwal tindak lanjut dari pencapaian peserta didiknya, Rahmat Hidayat akan membuat klub belajar khusus di bidang sains. Sekaligus memberikan reward khusus berupa pemberian seragam saat pembinaan dan perlombaan. Hal ini ditujukan guna membangkitkan daya belajar dan motivasi peserta didik tatkala pembinaan maupun perlombaan.


Peserta didik saat mengikuti pembinaan akademik. (Donny)

“Harapannya, bila apresiasi semacam ini diberikan, maka target selanjutnya, SMP Al-Furqan Madrasatul Quran Diwek mampu mencatatkan prestasinya di Olimpiade yang digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Senyampang itu pula pengalaman dan pengetahuan yang didapat peserta didik selagi di jenjang menengah, mampu menjadi bekal penguatan kompetensinya di jenjang menengah atas,” tandas Rahmat Hidayat.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama