![]() |
Ilustrasi tidur. (Ist) |
NASIONAL - Tidur cukup sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Jika kurang tidur, kita bisa mengalami sakit kepala disertai tubuh lesu saat bangun. Mengapa kita bisa merasakan sakit kepala karena kurang tidur? Hal ini akan diulas secara ringkas dalam artikel ini.
Baca Juga: Kelas Unggulan MAN 8 Jombang Wadah Menjaring Prestasi
Hubungan Sakit Kepala dan Kurang Tidur
Mengutip Verywell Health, penelitian menunjukkan adanya hubungan antara jenis sakit kepala tertentu dan kurang tidur. Namun, hubungan keduanya rumit dan belum sepenuhnya dipahami para ahli. Kemungkinan kurang tidur menjadi penyebab sakit kepala karena waktu yang dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki diri dengan baik terganggu. Mekanisme tubuh yang mengatur siklus tidur dan berperan memicu sakit kepala karena kurangnya waktu istirahat, antara lain:
· Pembawa pesan kimia, seperti serotonin, yang berkontribusi untuk membuat kita terjaga
· Sistem glimfatik, mekanisme yang bertanggung jawab untuk membersihkan produk limbah dari otak
· Struktur otak, seperti batang otak dan hipotalamus
Hipotalamus bertanggung jawab atas homeostasis, mekanisme untuk menyeimbangkan fungsi tubuh seperti suhu tubuh, rasa lapar, detak jantung, dan siklus tidur-bangun. Penelitian menunjukkan bahwa masalah pada hipotalamus menyebabkan gangguan tidur.
Hal tersebut kemudian dapat menyebabkan gangguan sakit kepala primer, termasuk migrain dan sakit kepala tegang. Untuk diketahui, beberapa orang lebih mungkin mengalami sakit kepala karena kurang tidur. Mereka adalah yang menderita migrain kronnis, orang dengan gangguan tidur, dan orang yang mengalami stres kronis.
Manfaat Tidur
Mengutip Health, tidur cukup sangat penting untuk hidup sehat. Raymonde Jean, MD, direktur pengobatan tidur dan direktur perawatan kritis di St. Luke's-Roosevelt Hospital Center di New York City mengatakan banyak hal yang kita anggap remeh dipengaruhi oleh tidur. Jika Anda tidur lebih nyenyak, Anda pasti bisa hidup lebih sehat. Dikutip dari Healthline, manfaat tidur malam yang cukup, di antaranya sebagai berikut:
· Membantu mengelola berat badan
· Meningkatkan konsentrasi dan produktivitas
· Meningkatkan performa atletik
· Menjaga kesehatan jantung
· Mengelola metabolime gula darah
· Mengurangi stres atau mencegah depresi
· Meningkatkan mood
· Mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat
· Menurunkan tingkat peradangan. Peradangan terkait dengan penyakit jantung, stroke, diabetes, radang sendi, dan penuaan dini.
Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia