Ilustrasi anak buang air besar. (Ist)


NASIONAL - Diare adalah masalah pencernaan yang sering terjadi pada anak-anak. Saat diare, si kecil dapat mengalami peningkatan frekuensi buang air besar. Kondisi tersebut membuat anak merasa tak nyaman, lemas, dan kehilangan nafsu makan.

Orangtua tak perlu khawatir berlebihan saat anaknya mengalami kondisi ini. Namun jika anak mengalami tanda-tanda bahaya diare di atas, orangtua perlu segera membawa anak ke rumah sakit untuk mendapat perawatan yang tepat.

Melihat hal ini ayah dan bunda tentu khawatir akan kondisi anak. Namun alih-alih panik, ada beberapa cara mengatasi diare di rumah. Berikut penjelasannya.

Bagaimana Cara Mengatasi Diare pada Anak?

Dokter spesialis anak, dr. Himawan Aulia Rahman, Sp.A memberikan beberapa rekomendasi untuk orang tua dapat menangani anaknya yang diare secara mandiri di rumah. Cara mengatasi diare yang pertama adalah memberikan penggantian cairan pada anak.

Baca Juga: Gebes Citra Penanggulangan Sampah SDN Kalikejambon

Pemberian cairan pengganti penting dilakukan karena pada dasarnya diare membuat anak kehilangan cairan tubuh lewat feses. dr. Himawan Aulia Rahman mengatakan pertama ialah dengan melakukan penggantian cairan. Saat ini yang aksesnya paling banyak dan mudah didapatkan di seluruh Indonesia ialah pemberian oralit.

Dia melanjutkan, penggantian cairan bisa dilakukan pada anak yang diare asalkan anak masih dalam kondisi aktif dan tidak mengalami dehidrasi. Selain pemberian oralit, cara mengatasi diare pada anak selanjutnya yaitu memberikan suplementasi zinc atau seng yang merupakan suplemen zat besi.



Pemberian zinc bermanfaat untuk memperbaiki sel-sel usus yang bermasalah saat diare sehingga harapannya durasi diare pada anak bisa semakin berkurang. Tips untuk meredakan diare lainnya yaitu ayah dan bunda disarankan tetap memberi menu makananan yang sama seperti saat anak sehat untuk menjaga asupan nutrisinya.

Pemberian makanan dengan menu normal tersebut bisa diberikan asal anak tidak mengalami masalah lain seperti muntah-muntah. Lalu apabila menyajikan makanan yang lunak, ada baiknya untuk menyiapkan makanan dalam porsi kecil namun pemberiannya harus sering sehingga asupan gizi untuk tubuh tetap terjaga.

dr. Himawan Aulia Rahman menambahkan karena pada dasarnya usus yang diare itu tetap butuh asupan (gizi), alasan diberikan makan secara cepat itu bisa mengurangi risiko malnutrisi. Langkah-langkah untuk mengatasi diare pada anak di atas dapat mempercepat proses pemulihan si kecil. Jika disiplin dilakukan, anak dapat segera sembuh dari diare.

Tanda Bahaya Diare pada Anak
Diare pada anak yang tidak segera diatasi bisa mengakibatkan kondisi yang berbahaya bahkan mengancam jiwa. Dilansir dari Healthline, komplikasi diare antara lain dehidrasi atau kehilangan cairan, gangguan fungsi ginjal, kejang, malnutrisi (kekurangan gizi), hingga sepsis.

Untuk mencegah komplikasi tersebut, orangtua perlu mengenali tanda bahaya diare pada anak, antara lain:

· Diare lebih dari satu minggu

· Kulit tidak elastis ketika dicubit

· Anak cenderung minum lebih banyak dari biasanya

· Anak jarang buang air kecil selama enam jam atau lebih

· Warna urine cenderung kuning tua atau lebih gelap dari biasanya

· Mata anak tampak cekung

· Anak lebih rewel dan lemas

· Warna diare kemerahan atau mengandung darah.

Setelah menyimak cara mengatasi diare pada anak, orangtua tak perlu khawatir berlebihan saat anaknya mengalami kondisi ini. Namun jika anak mengalami tanda-tanda bahaya diare di atas, orangtua perlu segera membawa anak ke rumah sakit untuk mendapat perawatan yang tepat.

Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama