Ilustrasi keluarga menghabiskan waktu bersama. (Ist)


NASIONAL - Persaingan dan kecemburuan antarsaudara sering kali muncul karena sikap orangtua. Tantangan pertama biasanya dirasakan saat kita memiliki anak kedua. Anak sulung yang biasanya jadi pusat perhatian lalu harus belajar berbagi segalanya, yang bisa memengaruhi perilakunya.

Meskipun buah hati awalnya tampak bersemangat menjadi kakak, jangan heran jika kemudian sikap mereka berubah. Namun, ada tips parenting yang bisa diterapkan untuk membangun hubungan yang sehat antara anak-anak kita sejak dini.

Baca Juga: Sejak Tahun 1930 Kirab Jodang Masih Teguh Hingga Kini

Dimulai dari momen pertama kali membawa pulang bayi yang baru lahir dan memperkenalkannya dengan kakaknya. Dikutip dari akun parenting ternama di Instagram, @biglittlefeelings, orangtua perlu lebih berhati-hati dalam bersikap agar tidak menyulut kebencian dan persaingan antarsaudara.

Parent coach sekaligus founder Big Little Feelings, Kristin Gallant mengatakan jika Anda menyalahkan bayi karena menyita waktu dan perhatian Anda, balita Anda secara alami akan mulai membenci bayi tersebut. Kita ingin balita kita merasa dicintai, dilihat, dan aman. Namun, yang lebih penting, kita tidak ingin mereka merasa bahwa adik bayinya lebih penting daripada mereka.



Dia mencontohkan, daripada berkata “Ibu atau ayah tidak bisa bermain denganmu sekarang karena sedang menyusui bayinya”, sebaiknya kita menjelaskan dengan lebih detail. Misalnya, “Ya! Ibu atau ayah ingin sekali bermain denganmu. Berikan waktu enam menit, lalu aku akan bermain denganmu”.

Sebenarnya, orangtua bisa menolak permintaan anak yang lebih tua, tetapi jangan jadikan adiknya sebagai alasan. Hindari mengatakan, “Tidak, kita tidak akan pergi ke taman bermain sekarang. Adikmu sedang rewel”, namun pilih kalimat “Kita tidak bisa pergi ke taman sekarang, tapi kita bisa pergi ke taman setelah tidur siang hari ini. Oke?"

Saat berbicara dengan anak-anak, penyusunan ulang yang paling sederhana dapat membuat perbedaan besar. Kaitannya tentang apa yang kita katakan dan bagaimana cara mengatakannya untuk memastikan anak sulung kita tetap merasa dilihat, didengar, dan yang paling penting, dicintai.

Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama