Apem yang telah dibagikan. (Donny)


KUDU – Jumat (1/3) tatkala hari masih cukup pagi, halaman SDN Kepuhrejo I Kudu telah dipenuhi peserta didik, guru, serta wali peserta didik. Sembari menunggu kedatangan tamu lainnya, para dewan guru memimpin lantunan doa yang ditujukan pada leluhur, maupun keluarga peserta didik yang telah mendiang.

Baca Juga: Cabdin Pendidikan Provinsi Wilayah Kabupaten Jombang Tekan Angka Putus Sekolah Melalui Program Anak Asuh

Tak lama, para tamu dan wali peserta didik telah memadati halaman SDN Kepuhrejo I Kudu. Ditengah kerumunan, satu Gunungan Apem yang dihiasi janur, bendera Merah Putih, serta beberapa jajanan ringan telah berdiri dengan gagahnya. Kendati tidak besar, namun adanya Gunungan Apem membuat nuansa acara terasa sakral dan cukup khidmat.



Disela acara berlangsung, Guru Pendidikan Agama Islam SDN Kepuhrejo I Kudu, Hartono, S.Pd. menjabarkan, Grebeg Apem ini sendiri memang sudah menjadi agenda tahunan di SDN Kepuhrejo I Kudu dan dirayakan sebagai tradisi penyambutan Bulan Ramadan.

Prosesi pembagian Apem. (Donny)

“Kali ini Apem yang dibuat oleh ibu ibu paguyuban wali peserta didik, jumlahnya menyesuaikan tahun hijriyah. Totalnya sebanyak 1445 Apem,” ujar Hartono.

Gunungan Apem yang telah tertata. (Donny)

Disinggung perihal visi serta substansi dari Grebeg Apem ini, Hartono merincikan, nilai yang terkandung di Grebeg Apem cukup relevan nan kontekstual untuk diterapkan di lingkungan peserta didik. Pertama, mengenai doa kepada leluhur. Dari sini peserta diajak untuk mengenali dan berterimakasih atas jasa para leluhur. Kedua, mengenai Apem. Peserta didik juga dikenalkan pada kearifan tradisional dalam rupa jajanan.

Santunan yang diserahkan pada peserta didik. (Donny)

Lebih lanjut, Hartono menambahkan, “Ya kedua apsek tadi, memang penting untuk dijadikan landasan untuk mengenalkan nilai tradisi yang diwariskan para pendahulu ke anak-anak. Ibaratnya, dalam Grebeg Apem ini sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Pendidikan karakternya ada, tradisi dan kebudayaannya ada, dan keagamaannya juga ada. Sudah komplit semuanya.”

Pembukaan acara dimulai dengan kirim doa kepada leluhur. (Donny)

Sementara itu Kepala SDN Kepuhrejo I Kudu, Sri Murdiantini, S.Pd. membenarkan, baik seni, keagamaan, tradisi, ketiganya berperan penting dalam pembangunan karakter peserta didik. Sebab, hal tersebut secara nyata dapat dipratikkan dan diamati langsung oleh peserta didik di lingkungannya.

Reporter/Foto: Donny Darmawan
Lebih baru Lebih lama