JOMBANG - Selain kompetensi pendidik yang mesti ditingkatkan, hal lain yang tak kalah pentingnya untuk menunjang proses pembelajaran ialah penyediaan Sarana Prasana (Sarpras).
Baca Juga : Juara Berkat Rajin Membaca dan Menulis
Dalam
sistem pendidikan nasional, penyelenggaraan Sarpras telah tercantum dalam Dana
Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan Non-Fisik.
Sebagaimana informasi yang telah dihimpun Majalah Suara Pendidikan dari Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, untuk DAK Fisik 2024, telah tercatat 11 SD akan menerima bantuan dengan alokasi anggaran 300 sampai 400 juta.
Kepala
Seksi Sarana Prasarana dan Kelembagaan Bidang Pembinaan SD Disdikbud Kabupaten
Jombang, Ahmad Jalaludin, S.Ip. M.Si. menjelaskan, kesebelas SD tersebut akan
menerima total pembangunan maupun rehab sebanyak 38 paket.
“Kesebelas
SD ini diantaranya, SDN Plosogeneng III Jombang, SDN Jarak 2 Jogoroto, SDN
Mojoduwur I Mojowarno, SDN Krembangan II Gudo, SDN Balonggemek II Megaluh, SDN
Denanyar III Jombang, SDN Pulogedang I Tembelang, SDN Madiopuro Sumobito, SDN
Wonosalam IV, SDN Kepuhkembeng III Peterongan, dan SDN Gadingmangu I Perak. Dari
paket yang ada, rata-rata per SD akan ada 3 pembangunan dan rehab baru,” ujar
Ahmad Jalaludin.
Pendataan Dapodik Disdikbud Kabupaten
Jombang.
(Donny)
Ditanyai
perihal mekanisme penentuan penerima DAK Fisik 2024 ini, Ahmad Jalaludin
menegaskan bahwasannya, kewenangannya bukan dari Disdikbud atau Pemerintah
Daerah Kabupaten Jombang. Melainkan pemerintah pusat melalui Kementerian
Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
“Jadi
ini perlu dipahami, daerah itu selalu diberikan keluasan untuk pengajuan usulan
setiap tahunnya. Kabupaten Jombang sendiri, dengan sebaran SD yang banyak,
setiap tahunnya kami usulkan 300 pengajuan rehab dan pembangunan. Karena
kerusakan memang selalu ada setiap tahunnya. Tetapi kami juga tidak diberitahu
kenapa SD A misalnya, yang mendapat. Kami tahunya hanya setelah usulan
disetujui, dan selalu tidak sampai 50% dari 300 usulan terserap. Harapan kami
kan jelas, minimal ya 50% dari usulan bisa terserap. Tapi nyatanya tidak
demikian, dan ini juga terjadi di banyak kota atau kabupaten lainnya. Tidak
hanya di Jombang saja,” tutur Ahmad Jalaludin.
Baca Juga : Sejarah Gerak Jalan : Bermula Dari Pertahanan Sisi Selatan Sungai Brantas
Kendati
demikian, Ahmad Jalaludin juga menyampaikan, untuk tahun ini nominal DAK Fisik
lebih tinggi jika dibandingkan tahun lalu. Untuk tahun lalu, penerimanya 12 SD,
tetapi angka nominalnya tidak besar.
Sementara
itu, Kepala SDN Dapurkejambon I Jombang, Luluk Juliati, S.Pd. juga berharap
agar serapan bisa bertembah setiap tahunnya. Pasalnya, sejak tahun 2020 lalu,
Luluk Juliati telah mengajukan pembangunan musala, kelas, dan laboratorium
namun tak kunjung terealisasi hingga hari ini.
“Selain musala kami juga masih kekurangan 1 ruang kelas lokal dan laboratorium. Prosedur dan persyaratan dari Data Pokok Pendidikan juga telah kita penuhi, tetapi semuanya belum nampak satu pun. Dari sini jelas, kami meminta ketegasan semua pihak baik dari pemerintah daerah maupun pusat untuk lebih meningkatkan serapan usulan yang kami lakukan untuk pembangunan dan rehab. Karena semuanya ini kami tujukan, semata untuk melayani hak pendidikan kepada masyarakat,” tegas Luluk Juliati. ■ donny darmawan